Author
Jungkook masih mengerang kesakitan dengan luka basah yang baru saja selesai dijahit pada lengannya. Samar-samar ia melihat Yoongi dan Hoseok yang sedang membicarakan sesuatu.
"Seharusnya Jungkook tidak ikut campur. " ia mendengar samar ucapan Hoseok.
"Aku tahu, ini belum terlambat untuk menyelamatkannya. " balas Yoongi.
Dengan kepala yang masih agak terasa pusing, Jungkook memutuskan untuk bertanya.
"Hyung.. " ucap Jungkook yang lebih terdengar seperti lirih.
Hoseok yang mendengar lirihan itu dengan segera mendekati ranjang Jungkook.
"Ada apa? Kau masih sakit? " tanya Hoseok khawatir.
"Lumayan. Tapi memangnya ada apa denganku? Apa yang kalian maksud belum terlambat? "
Hoseok dan Yoongi hanya saling tatap lalu sama-sama menghela nafas.
"Kau seharusnya tahu sejak awal, tapi ini akan menyakitkan. " Hoseok menatap sendu Jungkook.
"Maksudmu? "
"Kau tahu Kim Hyebin kan Jung? " tanya Yoongi.
"Tentu saja. Ia yang meneror Namjoon hyung kan? " balas Jungkook.
"Hah... " Yoongi menghela nafas.
"Begini, sebenarnya Hyebin bukan teman Namjoon. " lanjut Yoongi.
"Apa?! Tidak mungkin! Apa yang kalian sembunyikan dariku?" Jungkook berusaha menahan amarahnya.
"Sembunyikan? Kami bahkan selalu berkata jujur padamu. " sambung Hoseok.
"Jangan permainkan aku." Jungkook berusaha bangkit dari ranjangnya.
"Jeon Jungkook tenanglah! " Hoseok menahan tubuh Jungkook.
"KALIAN MENGAPA BEGITU MENEKAN NAMJOON HYUNG? IA BAHKAN TIDAK SALAH! " Jungkook berusaha melepaskan genggaman Hoseok agar ia tidak meronta.
Yoongi menutup matanya sejenak lalu kembali lagi menghela nafas.
"Siapa yang menekan? Maksudmu kami? " Yoongi mendekat ke ranjang Jungkook.
"Tentu saja memangnya siapa lagi?! " Jungkook menatap Yoongi dengan tatapan amarah.
"Jungkook tunggu dulu! Dengarkan penjelasan Yoongi hyung! " bentak Hoseok.
"Kau memang tidak tahu apa pun Jungkook. KAU TIDAK TAHU! " Yoongi mendorong dada Jungkook kasar.Spontan Jungkook mendorong Hoseok lalu bangkit dari ranjangnya untuk menarik kerah baju Yoongi.
"Jangan-jangan kau yang melakukannya? Aku curiga! " Jungkook menatap marah Yoongi.
"Kau masih labil Jung. Aku tahu karena kau bahkan masih muda. " Yoongi berusaha setenang mungkin di hadapan dongsaeng nya itu
"Jangan pernah mengalihkan pembicaraan! " Jungkook semakin mengeratkan genggaman pada kerah baju Yoongi.
"Kini kau juga telah berani, berbeda sekali dengan dulu. Kau masih sangat polos. "
Jungkook semakin heran karena hyung nya tersebut tidak membalas apa yang dilakukannya.
"Apa maksudmu? " Jungkook menghempas tubuh Yoongi hingga ia terjatuh dengan sangat keras.
"Kau gila Jeon Jungkook! " Hoseok segera membantu Yoongi untuk berdiri.
"Lalu apa maksud semuanya?! " tanya Jungkook dengan dada yang naik turun.
" Aku belum selesai bicara kau sudah memotongnya. Dengarkan baik-baik. " Yoongi kembali mendekat pada Jungkook.
"Hyung! " Hoseok menahan Yoongi.
"Dengarkan aku Jeon. " Yoongi berusaha meminta Hoseok untuk berhenti menahannya.
"Semua ini bukan salah Kim Hyebin, Aku, Hoseok, Taehyung, Jimin, Jin hyung, atau Namjoon. " Yoongi menatap sendu Jungkook.
"Aku tahu Namjoon tidak bersalah, aku tahu itu. Aku juga tidak bermaksud menjatuhkan atau membuat Namjoon stres mau pun depresi. "
Jungkook mulai sedikit tenang setelah mendengar apa yang diucapkan Yoongi.
"Tapi ada hal yang perlu kau ketahui jika sebenarnya Namjoon menderita penyakit berkepribadian ganda juha Kim Hyebin adalah adik perempuan Namjoon. Ia bahkan bukan adik dari Jin atau teman sekolahnya. Namjoon bahkan melupakan adik kandungnya itu sendiri."
"Ap-apa?! " Jungkook menatap tidak percaya Yoongi.
----
Author
"Aku benci mengakui ini tapi aku lelah bersikap seolah tidak ada apa-apa denganmu Namjoon! Sadarlah, kami ini telah menemanimu dengan penuh kesabaran!" Jin masih berusaha melontarkan kata-kata dikala nyawanya tengah sebentar lagi melayang. Bagaimana tidak, Namjoon kini tengah menindih Jin dengan pisau lipat yang tepat berada di hadapannya.
"Sadar katamu? Bukan kah kau yang memulai segalanya?! " Namjoon menyimpan pisau lipat yang ia genggam ke dalam kantong celananya. Kini giliran lengannya yang mencengkram kuat leher dari pria bernamaㅡKim Seokjin tersebut.
"Argh-" Jin memekik akibat cengkraman kuat dari Namjoon. Nafasnya mulai terganggu, ia sesak dan merasa membutuhkan oksigen.
Tanpa di duga Namjoon tertawa lepas melihat Jin yang tengah meronta untuk melepaskan cengkraman dari Namjoon. Jin pikir Namjoon memang telah tidak waras dengan apa yang kini tengah ia lakukan.
"Ahaha sesak ya? Bagaimana jika pisau tadi yang menggantikan lenganku ini? Sepertinya lebih menyenangkan bukan?" Namjoon bangkit dari posisinya. Baru saja Jin akan melarikan diri, tanpa disangka Namjoon malah menginjak perut sosok yang tengah berada di bawahnya.
Buk!
Jin mencengkram kaki namjoon dengan sisa tenaga yang ia punya. Dan dengan seperkian detik ia berhasil membuat Namjoon kehilangan keseimbangannya. Kesempatan itu Jin pakai untuk bangkit dari posisinya meski badannya yang sedikit terhuyung.
"Sial. Kini kau mulai melewati batas." ucap Jin menatap marah ke arah Namjoon. Sejenak Jin terbatuk akibat injakkan dari kaki Namjoon.
"Masih kuat rupanya? "
"Dapat kah ia pergi? Dapat kah sisi lain Namjoon yang kini tengah menampakkan diri menjauh?"
Tepat setelah mengatakan hal tersebut Namjoon jatuh berlutut dengan mencengkram kuat rambutnya.
debut | kim namjoon
ineedope noteseu;
Attention yaa, mungkin debut bakal update dengan antara 600-800 words per chapter. Jadi debut bakal cepet end /muehehehe/
Kalo niat bakal ada other side dari korban juga sih. Kalo niat ya ga janji ehehehe.yaudah gitu doang, bhayy
update ye ini akhirnya update h3h3h3 /setelah seribu tahun tidak menulis/
-Luv 💙
![](https://img.wattpad.com/cover/115705529-288-k864753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
debut | kim namjoon
Misterio / Suspenso[END] "seluruh teror dan masalah terjadi ketika aku mulai debut." -kim namjoon highest rank ; #9 in stalker #31 in mystery/thriller #40 in mystery/thriller #43 in mystery/thriller #63 in mystery/thriller #64 in mystery/thriller #69 in mystery/thr...