Point Of View Author
Clara pun berlari menjauh dari laki-laki yang bahkan baru pertama kali ia temui dikehidupan nyata. Laki-laki itu memperhatikan punggung Clara yang perlahan menghilang dari pandangannya.
''Dasar gadis bodoh.'' gumam pria itu.
***
Malu? Pasti. Itu yang kini tengah ia rasakan. Menahan perasaan malu,mengapa ia harus membawa mimpi itu dalam kehidupan nyata nya?astaga.
Malu? Sudah pasti. Ingin rasanya ia menghilang dari bumi dan pindah ke planet lain, namun itu adalah hal mustahil yang hanya bisa dilakukan didalam mimpi. Oh ya, bicara soal mimpi, sepertinya Clara terlalu mendalami perannya dalam mimpi tadi malam.
Clara memukul kepalanya yang tidak bersalah itu sambil terus merutuki dirinya sendiri.
''Bodoh.'' batin Clara seraya berjalan menuju kelasnya yang hanya tinggal beberapa langkah saja.
''Apa yang salah denganmu?'' tanya Revan, teman sekelasnya yang sejak dulu menyukai Clara.
''Ah tidak.'' jawab Clara lalu duduk dibangkunya.
''Sepertinya kau sakit, Clara.'' ucap Revan seraya menghampiri Clara lalu duduk dimeja.
''Tidak.''
''Atau kau sedang kesal?'' tanyanya lagi. ''Ku bilang begini karna wajahmu merah seperti tomat. Merah.'' lanjutnya.
''Benarkah? astaga.'' Clara terkejut bukan main.
Wajar saja wajahnya memerah, sial.
''Pasti pria itu melihat wajahku memerah tadi.'' gumam Clara.
''Kau bilang apa?'' tanya Revan yang sepertinya mendengar gumaman Clara.
''Tidak. Revan, sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai. Kembalilah ke tempat dudukmu.''ucap Clara mengusir Revan secara halus.
''Cih. Baiklah.'' decih Revan lalu kembali ke tempat duduknya.
Benar, tak lama dari itu, bel masuk berbunyi. Clara tersenyum tipis, keberuntungan berada dipihaknya kali ini.
***
Setelah beberapa jam berlalu, bel tanda berakhirnya pembelajaran berbunyi. Clara bersorak dalam hati, akhirnya ia tidak perlu mendengar celotehan guru yang sama sekali tidak ia pahami.
''Baiklah anak-anak. Pelajaran hari ini sudah selesai. Jangan lupa tugas kalian.'' ucap guru pelajaran dikelas Clara.
''Baik, miss.'' jawab murid-murid serempak.
Guru pelajaran ini akhirnya keluar dari kelas. Disusul dengan murid-murid yang satu persatu keluar dari kelas. Begitupun dengan Clara, gadis ini memakai tas ranselnya dan berjalan keluar dari kelas.
Bahkan sampai sekarangpun, pikirannya masih berada pada laki-laki itu. Mata bahkan senyumnya pun masih terekam jelas dipikiran Clara. Well, ini cringe, tapi begitu faktanya.Clara berjalan fokus memandang ke depan. Tak tau kalau ada laki-laki yang sedari tadi mengikutinya dari belakang.
''Hei.'' ucap pria itu seraya menepuk pelan bahu Clara lalu berjalan disampingnya.
Lagi, laki-laki ini berhasil membuat jantung Clara berdebar dua kali lebih kencang. Bagaimana bisa?
''Tidak usah memikirkan kejadian tadi pagi. Aku sudah melupakannya.'' ucap laki-laki itu lembut.
Clara menghela napasnya dan berusaha santai.
''Baiklah. Maafkan aku soal tadi pagi.'' balas Clarra yang masih menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Guy
عاطفيةKHUSUS DEWASA! ENAM BELAS TAHUN KEATAS. DIBAWAH ENAM BELAS TAHUN? SKIP ADEGAN 16++. Ada beberapa bagian yang diprivate. Jadi bagi yang mau baca silahkan follow terlebih dahulu.