Part khusus dewasa!
Clara,Aaron,dan ibu Clara tengah duduk tenang diruang makan sambil menikmati sarapan pagi yang sedap ini. Mereka sama sekali tak berkutik. Hanya suara sendok dan piring yang beradu saja yang terdengar.
Aaron perlahan mengunyah makanan yang masuk ke dalam mulutnya.
"Aku jadi rindu ibu."pikir Aaron lalu memejamkan matanya menahan tangis.
Ia menghela nafas menahan sesak didadanya. Lalu ia melanjutkan sarapan paginya..
Aaron sudah berjanji akan mengantar Clara pergi ke sekolah. Bukan Clara awalnya yang meminta. Tapi,ibu Clara sendiri yang menyuruh Aaron.
Aaron sangat senang bisa berada disini,baginya ibu Clara adalah ibu yang sangat baik,perhatian,dan penuh kasih sayang.
"Bibi,apa aku boleh untuk sementara tinggal disini?"ucap Aaron tiba-tiba sontak membuat Clara dan ibunya terkejut.
"Apa?!"Clara membelalakan matanya. "Tidak-tidak."lanjutnya.
"Please."ucap Aaron.
"Bukan bibi melarangmu,Aaron. Bibi tidak mau kalau nanti orangtua mu salah paham."ucap ibu Clara.
Aaron menghela nafas panjang lalu tersenyum tipis,"Oh oke."
"Aku sudah selesai makan."ucap Clara lalu bangkit dan merapikan rambutnya.
"Mau berangkat sekolah sekarang?"tanya Aaron sambil mengangkat sebelah alisnya.
Clara mengangguk pelan lalu berjalan ke arah ibunya. Ia mencium pipi kanan dan kiri ibunya lalu mencium lengan ibunya.
"Clara berangkat,ma."ucap Clara hangat.
"Hati-hati,sayang."jawab mamanya.
Clara mengangguk lalu pergi berlalu.
***
Dalam perjalanan,suasa hening. Tak ada satupun dari mereka berdua yang membuka mulutnya. Clara hanya menatap jalanan dari kaca mobil,sesekali ia tersenyum. Aaron juga tak membuka mulutnya sama sekali. Ia hanya fokus menyetir mobil.
Tapi.
Clara membulatkan matanya saat melihat Aaron bukan belok ke arah sekolahnya.
"Aaron,sekolah kita lewat sana! Bukan lewat sini!"bentak Clara dengan tatapan tajamnya.
Aaron tak merespon,ia tetap fokus menyetir mobil. Tak perduli dengan ocehan-ocehan Clara. Walaupun Clara terlihat sangat marah kali ini,dia tetap tidak perduli.
---
Aaron menghentikan mobilnya didepan hotel. Entah apa yang ada dipikiran laki-laki ini. Clara sudah terlihat sangat marah kali ini. Tapi,Aaron sama sekali tak perduli.
"Apa yang ada dipikiran mu,Aaron? Apa kau gila?!"tanya Clara dengan tatapan tajamnya.
Aaron menoleh ke arah Clara,menatapnya dalam lalu mendekatkan wajahnya. Clara hanya menelan ludah.
"Please. Aku ingin bebas kali ini. Temani aku,Clara. Aku mohon."bisik Aaron.
"Tapi,Aaron a-
"Please."
Clara menghela nafasnya panjang,lalu mengangguk pelan membuat hati kecil Aaron bersorak senang.
"Tapi tunggu. Mengapa kau membawa ku ke hotel?"tanya Clara bingung.
"Karena ini tempat yang cocok untuk bersenang-senang."jawab Aaron lalu keluar dari mobilnya.
Clara masih bingung.
Dengan terpaksa ia pun ikut keluar dari mobil Aaron. Kemudian mereka melangkah bersama menuju hotel.
Hotel ini sangat sepi. Sungguh.
***
Mereka memesan satu kamar untuk beberapa jam kedepan saja. Sebenarnya,mereka tidak diperbolehkan untuk ke hotel,apalagi Clara masih menggunakan pakaian sekolah dan ini adalah jam sekolah. Tapi,Aaron menggunakan banyak sekali alasan.
Clara sangat bosan. Ingin rasanya ia keluar dari hotel dan pergi ke sekolah sendiri. Tapi itu tidak mungkin,ia tidak membawa ponsel dan ia juga tidak tau ini dimana.
Ini hari yang sangat sial bagi Clara. Sungguh!
"Sampai kapan kita disini,Aaron?"tanya Clara kesal.
"Sampai aku bisa merenggut mahkota mu."jawab Aaron dalam hati.
"JAWAB AKU!"bentak Clara sambil melemparkan bantal ke arah Aaron.
Aaron bangkit dari duduknya lalu menghampiri Clara yang tengah berbaring di atas ranjang hotel.
"Apa yang kau lakukan?!"tanya Clara saat melihat Aaron sudah berada disamping kasur.
Aaron ikut membaringkan tubuhnya disamping Clara lalu ia memeluk Clara dan mencium bibirnya.
Clara membulatkan matanya sempurna. Terkejut dengan tingkah Aaron yang semakin hari semakin gila.
Clara sontak mendorong bahu Aaron lalu beranjak bangkit. Aaron pun ikut bangkit.
Tapi ia tidak menyerah,ia menarik Clara lalu menggendongnya ala bridal style.
"Lepaskan!"ucap Clara kesal.
Aaron tak perduli,ia merebahkan tubuh Clara diatas ranjang. Lalu,ia ikut berbaring. Tapi,ia berbaring diatas tubuh Clara.
Clara terdiam. Ia sama sekali tidak memberontak.
Aaron mencium leher Clara dan membuat tanda disana. Clara hanya berdesah tak karuan.
Beralih dari leher,ia mencium bibir Clara. Memasukan lidahnya dan memainkan lidahnya disana.
"Sshhhh. Aaron."
Clara memejamkan matanya. Pikirannya sudah diracuni oleh hal gila semacam ini. Apa yang akan terjadi berikutnya? Astaga.
Aaron semakin menjadi-jadi,ciumannya semakin memanas. Clara memejamkan matanya lalu tangannya melingkar dileher Aaron.
Perlahan,Aaron melepaskan kancing baju Clara. Begitupun dengan Clara yang mulai melepaskan kaos yang Aaron kenakan.
Clara benar-benar sudah terpengaruh oleh hal gila yang Aaron lakukan. Ini baru pertama kali dalam hidupnya.
"Aaron....shh."
Aaron melepaskan ciumannya kemudian menarik nafas panjang,ia terdiam sambil menatap Clara lekat. Laki-laki ini langsung memeluk Clara dengan sangat erat.
"Maaf,Clara. Maaf."ucap Aaron.
Clara terdiam,ia sama sekali tak mengerti bagaimana situasi sekarang ini. Ia mendorong bahu Aaron pelan lalu beranjak dari ranjang.
"Benar-benar gila."gumam Clara sambil menggaruk rambutnya.
Aaron menghela nafasnya kemudian ikut beranjak. Ia menarik lengan Clara dan membawanya dalam pelukan hangatnya.
"Clara. Sorry."bisik Aaron.
"Kau-
"Aku tidak bermaksud melakukan ini. Aku minta maaf."lanjut Aaron lalu melepaskan pelukannya.
"Setelah kau membuatku ingin melakukannya,kau tidak ingin bertanggung jawab?"tanya Clara sambil menaikan sebelah alisnya.
"Apa maksudmu?"
Clara berdecih lalu mencium bibir Aaron. Aaron terbelalak bukan main. Gadis ini,menciumnya dengan sadar? Apa ini mimpi? Tidak. Ini bukan mimpi.
Clara melingkarkan kedua tangannya dileher Aaron. Sepertinya Clara sudah terbawa suasana,ciumannya sangat panas kali ini.
Aaron tak mau kalah,ia membalas ciuman Clara dengan ganasnya.
.
.
.
.
.To be continued.
Apa yang bakal terjadi nanti sama Clara?
Btw,sorry ngarat banget. Aku udah lama ga buka wattpad 😂 sorry ya kalo makin ga jelas:'v tinggalkan jejak ya gaes jangan jadi dark readers.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Guy
Roman d'amourKHUSUS DEWASA! ENAM BELAS TAHUN KEATAS. DIBAWAH ENAM BELAS TAHUN? SKIP ADEGAN 16++. Ada beberapa bagian yang diprivate. Jadi bagi yang mau baca silahkan follow terlebih dahulu.