April // 四月

401 102 4
                                    

Kertas surat di bulan April bernuansa warna merah muda khas bunga sakura di musim semi. Satu-satunya lembaran surat yang berbeda dengan yang lainnya.

Menurut Tatsuya, mungkin itu adalah lambang dari awal tahun ajaran baru.

*

2015年 4月

April. Kelas dua pun dimulai.

Namun bagiku, permulaan di bulan April justru adalah awal yang buruk. Bagaimana tidak? Ketika aku melihat daftar nama kelas, namamu berada di kelas yang berbeda denganku. Meskipun kelas kita bersebelahan, aneh rasanya tidak bisa melihatmu berada di kelas yang sama.

Selama sebulan penuh aku murung. Aku berusaha menghibur diriku sendiri, dengan melihatmu saat bermain basket di klub atau di kantin.

Akan tetapi, tetap saja rasanya ada yang kurang.

Sekitar akhir bulan April, setelah sekian lama aku merasa kecewa, kamu menyapaku.

*

"(Last Name)-san!" panggil Tatsuya waktu itu.

(Name) menoleh, menatap Tatsuya. Wajahnya terlihat canggung. "Uh, ya?"

Tatsuya balas menatap (Name) dengan ekspresi ramah. "Adik sepupuku dan keluarganya tinggal di Jepang sekarang."

"Oh," sahut (Name) terlihat tidak acuh padahal sorot matanya mengatakan sebaliknya.

"Adik sepupuku juga masih kecil, seumuran dengan adikmu juga. Ia berada di TK yang sama dengan adikmu. Jadi, kelak kita akan sering bertemu," kata Tatsuya. Ia menarik ujung bibirnya sedikit, "Aku pasti akan sering membantu menjemputnya."

Wajah (Y/n) terlihat biasa, tetapi Tatsuya ingat betapa berbinar dan gembiranya kedua mata itu.

"O-oke, Tatsuya-san."

*

Astaga, itu kali pertama aku kelepasan memanggil nama depanmu! Aku terlalu gembira saat itu, jadi maafkan aku!

Untung saja aku tidak melihatmu marah. Ekspresimu tetap tenang seperti biasa, kalem dan menenangkan.

Aku pun meminta ibuku untuk bertugas menjemput adikku setiap hari. Sesuatu yang biasa malas untuk kulakukan, tetapi kulakukan demi bertemu denganmu.

Kadang, cinta memang bisa sekonyol itu ya.

Namun, aku betul-betul bahagia bisa bertemu denganmu. Sekalipun hanya sebentar dan sekadar mengucap kata hai lalu berpisah. Kekecewaanku tak melihatmu di kelas pun sirna karena sering melihatmu di luar sekolah.

Aku merasa berbeda. Aku merasa memiliki hal istimewa. Akankah kamu merasakan itu juga?

*

Tatsuya mengangguk, meskipun (Name) tidak bisa melihatnya. Ia juga merasakan hal yang sama, betapa istimewanya dapat bertemu dengan (Name) di luar sekolah.

Terutama, saat melihat (Name) berjalan mendahuluinya dengan guguran bunga sakura yang cantik di sekitar mereka.

"Tatsuya-san, ayo cepat. Adik kita pasti sudah menunggu," ucap (Name) waktu itu, lalu menoleh ke arah Tatsuya.

Dan Tatsuya menyukai itu. Ia hanya tersenyum tipis, lalu mempercepat langkahnya.

Mengingat itu semua membuat Tatsuya merasa gembira. Jemari jenjangnya membalik halaman surat, selanjutnya pada bulan Mei.

*

(Ditulis 1 Agustus 2017)

12 Months : Himuro TatsuyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang