Agustus // 八月

423 102 5
                                    

Tatsuya masih ingat dengan Agustus dua bulan yang lalu. Panas begitu terik dan menyengat. Kedua kaki berpijak di atas panggung. Bass yang semakin terasa berat di setiap detik. Suara hiruk pikuk kerumunan manusia di hadapannya.

Mata Tatsuya terpejam selama beberapa saat. Kala ia membuka mata, Tatsuya menemukan (Name). Napas gadis itu terengah-engah setelah menyelinap kerumunan agar bisa berdiri tepat di depan panggung.

Tatsuya tersenyum. Ia kembali memainkan bass-nya dan mulai bernyanyi.

*

2015年 8月

Festival musim panas. Jadwal band-mu berlangsung sekitar pukul empat sore, jadi suhu udara masih terasa sangat panas.

Aku memakai pakaian musim panasku, kaus tipis dan celana pendek yang panjangnya hanya separuh paha serta sepatu kets. Sesampainya di festival, aku langsung berusaha menyelinap ke barisan depan kerumunan untuk melihatmu dari dekat.

Tubuhku terdorong sana-sini. Kakiku terinjak beberapa kali. Namun, akhirnya aku sampai di paling depan. Jika aku tidak salah mengira, kita sempat saling bertatapan.

Kemudian, kamu mulai memainkan bass yang berarti bagian intro diawali olehmu. Setelah itu, kamu bernyanyi, bersama salah satu anggota klub musik yang juga menjadi vokalis. Meskipun kamu bukan vokalis utama dan hanya mendukung beberapa bagian lagu, aku menyukainya.

Aku suka suaramu.

Aku ikut gembira mendengar lagu yang kamu nyanyikan, meskipun aku tidak hapal lirik lagunya. Aku tersenyum semakin lebar ketika tanpa sengaja mataku melihat ke arah pick bass putihmu, yang kita beli bersama dua bulan yang lalu.

Entah mengapa aku merasa istimewa.

*

Setelah Tatsuya selesai pentas, ia segera menyimpan bass dan merapikan barang-barangnya.

"Terburu-buru sekali, Tatsuya? Mari kita rayakan dulu," kata salah satu anggota klub musik.

"Maaf, bisa lain kali saja? Aku harus bertemu dengan seseorang," jawab Tatsuya, lalu menyampirkan tas bass-nya pada bahu.

"Baiklah. Lain kali saja."

Tatsuya tersenyum simpul, lalu permisi dari hadapan mereka dan pergi. Ia berjalan menuju satu-satunya pintu keluar dari pagar besi yang membatasi kerumunan panggung. Ia berharap semoga saja (Name) belum pergi.

Mata Tatsuya dengan awas memerhatikan siapapun yang lewat. Cukup agak lama sehingga ia hampir menyerah, tetapi kemudian (Name) menunjukkan dirinya.

"(Last Name)-san!" seru Tatsuya, "Um, (Name)-san. Aku menunggumu."

(Name) tidak langsung menjawab. Mungkin terkejut mendengar Tatsuya memanggil nama depannya.

"Ya?"

"Ayo kita menikmati festival bersama-sama."

*

Hari itu adalah kali pertama kamu memanggil nama depanku. Seolah-olah, kamu ingin mempertipis jarak di antara kita. Bagaimana pun, aku tidak cukup percaya diri dengan diriku.

Kamu menunjukan keramahan dan kebaikan kepadaku, tetapi apakah itu berarti aku bisa berharap lebih terhadap perasaanku? Atau justru sebaliknya?

Perasaanku semakin kuat setiap kali kita menghabiskan waktu bersama. Terutama di festival musim panas itu, saat kita membicarakan cita-cita dan keseharian kita. Ketika kita mencicipi tiap makanan yang dijual dan bermain games yang ada.

Seusai festival pun, kamu masih memberikan kebaikan-kebaikan itu.

Jadi, kuputuskan untuk berharap. Tidak salah, kan?

*

Tatsuya mengangguk. Jantungnya berdetak keras. Tanpa ia sadari, entah sejak kapan, ia mulai menyukai (Name) yang diam-diam memperhatikan dan berotasi dalam kehidupannya.

Setelah itu Tatsuya membalik halaman berikutnya, dan kemungkinan akan menjadi halaman surat yang terakhir, bulan September.

*

(Ditulis 8 Agustus 2017)

12 Months : Himuro TatsuyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang