Kita berjalan berjauhan di basement yang sepi ini. Raut wajahnya menggambarkan suasana hatinya yang kecewa.
"Lebih baik aku pulang sendiri saja! Lagian ini masih pukul sebelas" ucapku
"Apa kamu malu jalan denganku?"
"Kamu gak ngerti situasinya Nicholas Keanindra!"
"Kalau aku gak ngerti ya buat aku ngerti Nana"
"Di depan Ali, di depan semuanya kamu dengan frontal mengatakan semua itu? Situasi kita berada di tempat kerja! Bagaimana jika semua orang dari floor bawah sampai atas tau?"
"Apa lagi-lagi karena papamu? Atau karena Tantemu yang menduduki jabatan asmen Front Office? Apa juga karena ommu yang menduduki jabatan kepala security?"
"Kean kamu harus tau gimana keluarga aku! Mereka akan membencimu"
"Aku gak peduli Nana karena yang aku tau kamu mencintaiku"
Aku gak ngerti apa yang ada di fikiran Kean saat ini. Gimana kalau semua keluargaku yang bekerja di Lin's hotel mengetaui hubungan kita? Gimama jika papa murka? Bukannya aku ingin menyembunyikannya tapi dia benar-benar gak mengerti situasi.
Ke-esokan harinya....
Dapur terlihat sangat ramai ketika kakiku sudah menapak di pintu masuk. Sepertinya anak magang gelombang ketiga sudah mulai orientasi.
"Nana" teriak seseorang di antara kerumuhan anak magang baru
"Ce Novaaaaa"
Ce Nova berlari memelukku seakan-akan kita seribu tahun lamanya tidak bertemu.
Hari ini adalah hari pertama aku bekerja dengan anak magang baru. Setiap hari pertama masuk beberapa anak magang akan kaget karena mereka di suruh bergerak cepat layaknya kereta listrik. Di omel-omeli? Rasa takut? Pasti! Memang kesan hari pertama sengaja di buat seperti itu.
Pastry mendapatkan panggilan telefon dari lantai enam untuk segera mengirim snack untuk meeting.
Di lorong dekat lift lantai enam aku melihat Kean mengobrol dengan anak baru dan mereka berbicara dengan jarak yang sangat dekat sekali. Ini membuatku merasa tidak nyaman.
Pada jam istirahat....
Aku melihat Kean bersama anak baru itu yang dengar-dengar namanya Alexa. Mereka berjalan menuju ke kantin.
Ini membuatku kesal! Aku yang memutuskan untuk duduk di dekatnya dan aku sama sekali gak di respon. Seperti dunianya saat ini asik bersama Alexa.
"Kau sudah punya pacar?" Tanya Alexa tiba-tiba
Teman-teman yang lain pun terdiam dan berhenti makan. Mereka semua melihat ke arahku.
"Maaf aku tanya terlalu ke hal pribadi" ucap Alexa
"Maaf ya anak baru tapi dia adalah Keanku! Jika kamu tanya dia sudah punya pacar atau belum maka bertanyalah ke aku" jawabku
Semua anak di kantin menatap ke arahku. Piring yang full dengan makanan aku tinggalkan begitu saja di meja kantin.
Aku bersandar di loker dengan menundukkan kepalaku. Hari ini rasanya penat sekali.
"Ada yang bernama Nana? Dapat panggilan dari Kean" ucap staff house keeping
"Jawab saja tidak ada" jawabku
Dia menelfon loker wanita melalui telefon kantin.
Satu pesan Line masuk dari Kean.
"Temui aku di garden"
"Temui aja! Butuh teman? Aku temenin" Devy yang ternyata sedari tadi melihat layar hpku.
Kean berdiri di samping tanaman Daun Mint lalu melambaikan tanggannya kepadaku. Devy meninggalkan kita berdua di kebun yang cukup luas ini.
"Are you okay? Can i hug you?" Ucapnya
"No Kean! You better with her"
"Hey, aku senang kau telah mengakuinya"
"Sorry!"
"Aku cuman ingin kamu selalu pegang tanganku" jawab Kean
Dia adalah Keanku. Dia akan tetap menjadi Keanku.
![](https://img.wattpad.com/cover/112326160-288-k770764.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kean
Romancehal paling menyakitkan adalah ketika orang yang kita cintai berpindah kelain hati tetapi hati itu bukan milik seorang gadis cantik melainkan lelaki cantik.