Loey

1.8K 242 17
                                        

          Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Taxi yang dinaiki Wendy dan Chanyeol juga sudah menepi 5 menit yang lalu, tanpa aba-aba Wendy menyerahkan beberapa lembar uang kepada supir taxi tersebut. Chanyeol yang juga sudah mempersiapkan uangnyapun akhrilnya menyingkirkan tangan Wendy dan menyodorkan uang itu pada supir taxi tersebut. Supir taxi tersebut nampak kebingunan untuk menerima uang mereka.

          "Baiklah setengah-setengah? Deal?" Chanyeol menyerahkan setengah dari uangnya begitu juga dengan Wendy. Wendy dan Chanyeol berjalan memasuki gedung apartemen dengan diam. Tidak ada satupun dari mereka yang bersuara ataupun mencoba untuk membuka percakapan. Wendy mempercepat langkahnya dan meninggalkan Chanyeol beberapa langkah di belakangnya.

          Chanyeol tersenyum tipis saat melihat Wendy yang setengah berlari. Lift terbuka tepat saat Chanyeol sampai di depan lift tersebut, Wendy sudah berada di dalam lift sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Saat Chanyeol masuk, Wendy segera menekan nomor lantai yang akan ia tuju. Wendy hendak bertanya mengapa Chanyeol tidak menekan nomor lantai yang akan ia tuju namun Wendy mengurungkan niatnya karena ia sudah benar-benar lelah untuk berbicara dengan Park Chanyeol.

          Penunjuk angka pada lift terus naik sesuai lantai yang akan mereka tuju. Lantai satu sudah terlewati, berikutnya lantai dua, dan akhirnya merekapun sampai pada lantai yang akan dituju Wendy dan pintu lift terbuka. Wendy keluar terlebih dahulu disusul dengan Chanyeol di belakangnya.

          Tunggu, Chanyeol juga turun? Tapi kenapa? Apa dia mengikutiku? Wendy bertanya-tanya dalam hatinya. Wendy berjalan cepat sambil sesekali menengok kebelakang untuk memastikan apakah Chanyeol benar mengikutinya atau hanya perasaannya saja. Wendy sudah berada di depan pintu apartemen dan akhirnya ia berbalik untuk melihat seseorang di belakangnya.

          "Kenapa kau mengikutiku?" Wendy menunjuk dan menatap lurus pada Chanyeol yang kini membeku beberapa meter di hadapan Wendy.

          "Aku?" Chanyeol menunjuk dirinya sendiri, Wendy hanya mengangguk lalu menyilangkan tangannya di depan dada. "Aku tidak mengikutimu"

          "Lalu kenapa kau disini?"

          "Pulang tentu saja, ini apartemenku" Chanyeol menunjuk pintu apartemen di hadapannya. Pintu apartemen Wendy dan Chanyeol terpisan oleh satu apartemen milik seseorang yang tidak mereka ketahui. Wendy memutar bola matanya kesal lalu menekan pin apartemennya dan masuk sambil membanting pintu, tak sanggup berkata-kata lagi.

          "Ada apa dengannya?" Chanyeol yang kebingunganpun melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Wendy.

___________________________

          Ini bahkan belum menunjukkan pukul 7 pagi namun Chanyeol sudah sibuk dengan laptop di mejanya. Kantor tersebut masih nampak sepi, hanya ada Chanyeol dan seorang office boy yang sedang membersihkan ruangan. Chanyeol ingin menunjukkan tekadnya sebagai karyawan baru, menjadi penulis terkenal di New York tidak membuat Chanyeol besar kepapa. Justru karena itulah ia akan bekerja keras dan akan membuktikan bila ia memang yang terbaik.

          Chanyeol memutuskan untuk kembali ke Korea setelah sukses di New York selama kurang lebih 3 tahun. Selama tiga tahun ia harus bertahan tidak memakan kimchi dan segala makanan tanpa gochujang. Chanyeol sudah menyerah dengan segala kehidupan tanpa makanan Korea, lagi pula ia juga berpikir bahwa bila ia di Korea ia akan bisa memajukan industri k-pop dan membuat k-pop menjadi musik yang digemari secara internasional.

          "Lirik apa-apaan ini" Chanyeol tidak bisa berhenti mengernyitkan dahinya sambil terus menyesap kopi panasnya saat ia membaca lirik untuk lagu yang telah ia buat. Menurut Chanyeol lirik itu sama sekali tidak pas dengan lagunya, terlalu memaksa dan tidak menggunakan perasaan. Orang yang menulis lirik ini pasti berhati dingin, pikir Chanyeol. Chanyeol melirik ponselnya dan melihat satu notifikasi pesan disana. Chanyeol beralih melirik jam di tangannya, pukul 6.30 dan iapun segera mengambil ponsel dan kunci mobilnya lalu pergi meninggalkan kantornya.

Bad Boy Next Door || WenyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang