CHAPTER 7

6.4K 787 29
                                    

Liburan selesai, semua kembali seperti semula, Ali sibuk dengan urusan kerjaan, dan gue tetep jadi tahanan dia, tapi entah sejak kapan, gue jadi lebih suka di rumah, nungguin dia pulang dengan rumah yang udah rapi dan makan malam yang gue masak sendiri. Rasanya... Nyenengin.

💓💓💓

Prilly berlari kecil menuju pintu depan appartemennya setelah mendengar bel berbunyi, jantungnya berdebar-debar meskipun tahu siapa orang yang menekannya.

"Hai.." sapaan singkat dengan nada biasa dilontarkan ke arahnya, senyumnyaa mengembang otomatis.

"Hai.." balasnya antusias.

"Tumben, lagi dapet lotre ya?semangat amat" tanya Ali heran sambil masuk ke dalam rumah.

"Ga ko, aku cuma lagi bersemangat aja, kenapa? Ga suka?"
"Jangan marah, aku cuma becanda" rajuk Ali menghindari pertengkaran.

"Kamu mau langsung mandi?"
"Iya, kamu masak apa?"
"Masak semur ayam, sama bihun goreng, kamu pasti suka" jawabnya bersemangat.

"Semoga ya" goda Ali dengan nada meremehkan.

"Tuh kan kamu tuh ya.."
"Iya..iya..iya, becanda sayang, eh maksudnya Prill" ralat Ali cepat. Ia tidak tahu, aksi isengnya cukup membuat wajah Prilly memerah.

"Cie yang udah mulai sayang" balasnya menutupi rasa malu.
"Jangan ge - er, aku kebiasaan bilang sayang ke..."

"Ke siapa?"
"Ke temen-temen aku"
Prilly memanyunkan mulutnya sedikit kesal dengan jawaban Ali.

"Ya udah mandi sana, kamu bau" celetuk Prilly melengos meninggalkan Ali, tapi Ali dengan cepat menarik kepala Prilly dan menelungkupkan ke dalam pelukkannya.

"Kamu bilang aku bau kan, nih..rasain..cium sampe puas bau badan aku" serunya puas membully Prilly.

Yang dibully bukannya kesal malah senang dan sempat-sempatnya menikmati pelukan hangat Ali, meskipun harus berpura-pura berontak.

💓💓💓

Prilly cukup senang malam ini, Ali menyukai masakannya, dan sikapnya tidak sedingin pertama kali mereka bertemu. Mungkin Prilly hanya perlu mengenalnya lebih jauh, dan berteman baik dengannya.

"Nih Li, sambil kamu kerja, kamu cobain, enak deh"

Prilly membawakan sebungkus popcorn yang baru saja ia buat. Niatnya ingin menemani Ali yang kembali sibuk dengan laptopnya di ruang tengah.

"Popcorn?"
"Iya, kemarin aku beli di supermarket, tinggal masukin microwave udah deh jadi, kenapa? Ga suka ya?"
"Pantesan dari tadi wangi kue, enggak, heran aja, kenapa tiba-tiba kamu beli popcorn" tanya Ali menerima tawaran Prilly.

"Ehmm, karena aku ga pernah ke bioskop, jadi aku beli sendiri aja popcornnya sambil nonton TV" jawab Prilly.

"Kode banget minta diajak nonton, oke, Sabtu kita nonton" Ali tersenyum menggelengkan kepalanya, melihat tingkah Prilly yang kegirangan mendengar ajakannya.

"Yess..hihihihi.."
"Enak juga, baru kali ini makan popcorn buatan sendiri yang enak" puji Ali.

"Aku cuma ngikutin petunjuk bikinnya ko, trus kalau udah jadi tinggal tuangin bumbu marshmallownya" jawab Prilly jujur.

"Pinter kamu, ini enak, manis banget, kaya.."
"Kamu mau bilang kaya yang bikin kan?hihihi..ga usah malu-malu, aku tau aku memang manis, makasih lho"

"Idih ge-er banget, ampe aku keselek dengernya"

Prilly hanya tertawa kecil, menikmati kebersamaan sederhananya dengan Ali.

Susahnya Bilang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang