CHAPTER 1

10K 840 13
                                    


Ini gila, tapi gue terpaksa ngejalanin ini.
Gue harus nikah sama orang yang sama sekali gue ga kenal.
Demi menyelamatkan perusahaan Papi dan kesehatan Papi.

Semoga ini bisa cepat berakhir.

💓💓💓

Pagi itu, hari pertama bagi Prilly menyandang status Nyonya Syarief. Tinggal di appartement mewah berdua dengan suaminya, Ali, membuatnya sedikit tenang. Cerita dari semua temannya yang sudah menikah, tinggal di rumah mertua merupakan salah satu neraka kecil di dunia.

Meskipun mertuanya hanya tinggal ayah dari si suami, tapi tetap saja, memikirkan harus hidup seatap dengannya akan terasa canggung.

Prilly bukan tipe wanita yang bisa melakukan pekerjaan rumah tangga, pekerjaan dapur yang ia bisa hanya memasak air, dan itu pun tidak pernah ia lakukan. Terbiasa hidup berkecukupan dengan bantuan asisten rumah tangga membuat Prilly tak tahu cara mencuci piring, memasak dan sebagainya.

Cita-citanya hanya bisa hidup mewah. Tanpa memikirkan harus kerja dan mengurus rumah tangga.

Menikah, tidak pernah terpikirkan oleh Prilly sama sekali. Tapi pernikahan dadakan yang dilangsungkan antara keluarganya dan keluarga Ali, terpaksa membuatnya memikirkan tentang pernikahan ini. Untung saja Ali pria tampan dan mapan, sehingga membuat Prilly tak perlu pikir panjang untuk mengiyakan.

"Aku berangkat ya, kalau kamu bosan, nanti aku suruh Baja untuk nemenin kamu jalan-jalan" suara berat Ali membuat lamunan Prilly buyar.

Jujur saja sejak tadi Prilly hanya duduk di sofa malas sambil memandang ke arah luar.

"Santai aja, aku bisa sendiri ko, ada mobil kan?" Tanya Prilly.

Ali terlihat berjalan ke arah lemari besar tempat menyimpan hiasan dari kaca yang berbentuk apel dengan bermacam ukuran. Mengambil sesuatu lalu berjalan ke arah Prilly.

"Ini, mini cooper warna kuning yang diparkir dekat pintu keluar, kamu bisa pake" ucap Ali datar memberikan sebuah kunci mobil ke tangan Prilly.

Prilly berusaha menahan kebahagiaannya, dengan senyum simpul ia mengucapkan terima kasih pada Ali.

"Thanks" ucapnya.
"Kalau ada apa-apa, jangan segan-segan hubungin aku" balas Ali lalu bergegas keluar dari kamar apartemen tersebut.

"Yeeesssshhhhhhhhh, dududududu, lalalalala" Prilly melompat kegirangan sambil bersenandung.

Bersyukur Ali langsung masuk kerja, tanpa mereka harus melakukan honeymoon yang Prilly tak sanggup bayangkan apa yang akan mereka lakukan nanti. Seusai acara resepsi, Ali mengajaknya tinggal di apartemen, tak ada yang terjadi, hanya pembicaraan singkat terkait Ali yang tidak bisa cuti dan meminta maaf tak ada bulan madu seperti pasangan normal. Ali terlihat tidak tertarik padanya meskipun Prilly tidur disebelahnya.

Dan Prilly tak perlu repot-repot untuk membuat peraturan diantara mereka, sepertinya Ali juga terpaksa menerima pernikahan ini demi hubungan baik kedua keluarga.

Prilly bergegas masuk ke dalam kamar mandi dan bersiap untuk bertemu teman-teman sosialitanya.

💓💓💓

"Seriously? Lo masih perawan? Semalam ga main kuda-kudaan?" Vita berteriak kencang membuat Prilly terpaksa menutup mulut wanita itu.

"Ssshhhttt...berisik banget sih lo, malu tau ga gue diliatin orang-orang. Emang gue sama dia harus ngapain?kenal aja baru, gue juga ga mau kali langsung begituan sama orang asing" jawab Prilly sedikit berbisik.

"Ya ampun Prill, cowo kece, ganteng, macho, dan mapan kaya dia masa ga bikin lo horny sih?" Timpal Bianca sambil menyeruput ice coffee dihadapannya.

Susahnya Bilang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang