CHAPTER 10

5.9K 743 37
                                    

Ini sebuah kemajuan, gue sama Ali bisa berteman, ya, walaupun ga pernah ga berantem, tapi justru itu yang bikin gue kangen.

💓💓💓

Prilly dan Ali saling melempar pandang, pertemuan keluarga kali ini sungguh membuat mereka stress. Pasalnya, Prilly harus berpura-pura sedang hamil muda. Sandiwara yang dirancang agar kesehatan papa Prilly tetap stabil, sampai nanti mereka menemukan cara lain mengungkapkan kebenaran yang terjadi.

"Prill, kamu udah check up ke dokter?" Tanya mama Prilly.

"Ehm, udah ma, katanya masih 2 minggu, cuma disuruh jangan cape-cape dan stress" jawab Prilly sesuai arahan Karmen. Sebelum ke rumah orang tuanya, Prilly sempat berkonsultasi dengan Karmen yang sudah lebih berpengalaman.

"Oya, masih muda banget, kamu tinggal di sini aja bagaimana, biar kamu ga kecapean" tawar mama Prilly.

"Jangan ma, Prilly di rumah sama Ali aja, biar mandiri, Prilly janji ga akan cape-cape"

Wajah mamanya sedikit kecewa, tapi tak perlu waktu lama senyumnya kembali mengembang, karena Ali ikut meyakinkannya.

💓💓💓

"Hampir aja, aku dah takut banget tadi" seru Prilly setelah Ali melajukan mobil menjauh dari rumah orang tuanya.

"Ya, untuk sementara kita aman, tapi kita harus cari cara lagi, ga mungkin perut kamu kecil terus" sahut Ali tetap fokus memandang ke arah jalanan.

Prilly menoleh ke arahnya, pikirannya melayang ke ucapan Karmen, tapi ia tidak mungkin mengungkapkannya di depan Ali.

"Oya Li, weekend ini aku sama temen-temen mau reunian kampus ke Bandung" ucap Prilly membuat Ali menoleh.

"Bandung?tumben, biasanya ke luar negeri" tanya Ali penasaran.

"Ya, gapapa kan sekali-sekali wisata domestik, bosen juga harus keluar terus"

"Oh gitu..nginep?"
"Iya, 3 hari 2 malem"
"Rame?"
"Ga sih, cuma yang deket-deket aja dulu, 10 orang"
"Oh, ya udah"

"Ehm, kamu mau ikut ga? Soalnya pasangan mereka pada ikut, ajak Kevin aja biar kamu ga garing" Tanya Prilly to the point.

"Aku ada jadwal rapat direksi sabtu ini, lunch meeting, kayanya ga bisa" jawab Ali cepat.

"Oh.. ya udah, gapapa, itu lebih penting" sahut Prilly sedikit kecewa.

"Have fun aja di sana, nikmati liburan kamu sama temen-temen kamu, cewe semua kan?"

Prilly hanya memberikan senyum kecil dan memilih untuk tidak melanjutkan pembicaraan.

💓💓💓

Prilly meletakkan kopernya di sudut ruangan, baru saja sampai di sebuah Villa yang terletak di daerah Lembang, Bandung. Suasana asri dataran tinggi dan udara sejuk di sana cukup membuatnya relaks sore itu.

"Coba ada si Ali, lumayan kan gue bisa beduaan, nyebelin banget tuh cowo, ga ngerti apa gue kodein, gue pengen dia ikut, ga peka banget" Prilly menggerutu sambil menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.

Kali ini ia hanya sendiri, karena Karmen sudah bersama suami dan anaknya, sedangkan Vita lebih memilih sekamar dengan Bianca yang baru saja patah hati.

Dan akhirnya, Prilly terpaksa menerima kamar super cantik ini, dan entah kenapa, tidak ada orang yang mau menemaninya di sana, semua sudah memiliki room mate nya masing-masing.

"Prill.. ayo, udah ditungguin tuh, anak-anak udah mau mulai bakar-bakarannya" seru Karmen membuka pintu kamar Prilly.

"Bentar Men, masih cape, 4 jam nyetir gara-gara macet, gue mau mandi bentar ya, abis itu gue turun deh" pinta Prilly enggan beranjak dari posisinya.

Susahnya Bilang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang