Terasa olehku cahaya matahari menembus mataku, aku tau bahwa hari sudah pagi. Tapi, mata ini terus saja ingin tertutup karna rasa kantuk yang sangat berat. Hingga aku mendengar sesuatu yang membuat ku bangun.
DOR DOR DOR
Aku tau kalau mama yang sedang berusaha untuk membangunkan ku.
"Iya ma! Neysha udah bangun!" ucapku dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Kamu itu tidurnya jangan tidur kebo dong sayang! Kamu gak liat ini jam berapa?!" teriak mamaku dari luar.
Jam? Aku melirik jam yang ada di dinding kamar ku. Jam menunjukkan angka 07.30. What?!!! 07.30?!. Aku beranjak dari tempat tidurku dan langsung pergi ke kamar mandi.
07.40
Aku sudah memakai seragamku lengkap dan siap untuk berangkat ke kampus. Biasanya aku senang. Tapi, berbeda dengan kali ini, aku akan melalui MOS (masa orientasi siswa) dan katanya aku bakalan dibimbing oleh kakak senior yang killer banget!!!.
Aku turun kebawah dan mendapati mamaku yang sedang sarapan bersama papaku.
"Pagi ma! Pagi pa!" teriak ku dari atas
"pagi sayang! Sini turun! Kita sarapan dulu!" jawab mama ku
Aku turun kebawah dan setibanya di bawah aku melirik jam tangan ku. Jam menunjukkan angka 07.45.
"Ma! pa! neysha gak ikut sarapan! Neysha mau berangkat!" aku mencium punggung tangan kanan mama dan papaku dan langsung berangkat.
"Neysha berangkat ya ma! Pa! Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam sayang! Hati hati di jalan!"
seminggu kedepan aku ke kampus hanya dengan berjalan kaki. Karna, kedua mobil ku sedang di service.Dan sebelum aku berangkat ke kampus aku harus menjemput sahabatku. Vanessa. Vanessa adalah sahabat terbaikku dari smp sampai sekarang.
Setibanya di rumah vanessa aku langsung memanggilnya."Assalamualaikum!! Vanessa!!" teriakku dari luar rumahnya.
"Waalaikumsalam!" teriaknya dari dalam rumah nya.
Beberapa menit kemudian vanessa keluar dari rumah dan langsung lari kearahku.
"Sorry ya Ney, tadi ada masalah sama nyokap." ucapnya dan langsung menarikku pergi ke kampus.
"Apaan sih van. Sakit tau!" Aku melepaskan tanganku dari tangannya
"Ya... maaf" ucap vanessa sambil menunduk
"Ya udah yuk berangkat"
Kamipun melanjutkan perjalanan kami ke kampus. Tapi, setibanya di kampus...
Ding! Dong! Ding! Dong!
Alarm berbunyi yang menandakan semua siswa dan siswi harus memulai pelajaran mereka.
"Ney! Gimana nih?! Kita terlambat!" ucap vanessa panik
"Udah tenang aja... Sini ikutin aku"
Aku membawa vanessa menuju ke belakang kampus. Ternyata dugaan ku benar, pagar belakang kampus belum tertutup dan untungnya tidak ada orang disana. Aku menarik tangan vanessa untuk mengikutiku.
"Ney, kamu yakin nih kita masuk ngendap ngendap gini?"
"Udah ikutin aja..."
aku terus menarik vanessa hingga ke dalam perkarangan kampus. Tapi tiba tiba aku melihat ada orang yang sedang berjalan ke arah kami, jadi kami bersembunyi di balik pohon yang lumayan besar.
"Neysha, orang tadi udah pergi belum?" Tanya vanessa kepada ku.
"Belum" ucapku sambil mengintip ngintip.
Ehem!
Aku mendengar ada orang yang bedehem. Jadi aku membalikkan badanku secara perlahan.
"Siapa sih van?!" tanya ku kepada vanessa
Aku melihat vanessa sudah diam terpaku di belakangku sambil menghadap belakang.
"vanessa, kamu gak apa?" tanyaku lagi dan tidak ada suara terdengar dari mulut nya.
Ehem!
Aku melihat ke arah depan dan mendapati seorang cowo yang sedang berdiri sambil melipat kedua tangannya didada.
"Kalian ngapain disini?" tanyanya
"Eng... Anu kak... i.. Itu..."
"Terlambat?" tanya nya lagi
"Iya kak" jawab vanessa
"Ooh... Anak baru?"
"Iya" jawab kami kompak
"Kalau gitu kalian saya hukum keliling lapangan bola kaki 10 kali, scot jump 10 kali, hormat bendera 30 menit, baru kalian saya izinin untuk mengikuti MOS."
"Baiklah" jawab kami lagi
Kami meletakkan tas sandang kami di bawah pohon dan langsung berlari dilapangan. Baru dua kali putaran saja tubuh kami sudah di banjiri oleh Keringat, apalagi 10 putaran. Kami terus berusaha berlari di lapangan. Hingga pada putaran yang ke sembilan aku mulai merasakan kepalaku mulai berat, pandangan ku mulai kabur, namun aku terus berusaha hingga akhirnya aku menyelesaikan satu hukuman.
Setelah berlari, kami langsung scot jump sebanyak sepuluh kali dan kami pun berhasil, tapi saat ingin melakukan hukuman yang ketiga kepalaku mulai terasa berat lagi dan pandangan ku lebih buram dari pada sebelumnya. Aku memegang kepalaku sebentar dan kembali melanjutkan hukuman. Sudah 15 menit berlalu untuk hukuman ke tiga dan tinggal 15 menit lagi. Aku menatap kearah vanessa yang sedari dari tadi menatap ku
"Ney, kamu gak apa?" Tanya nya
"Ya. Aku baik baik aja" jawabnya
"Tapi... Nay, wajah kamu pucat" sambungnya lagi
Aku terus menatap vanessa yang sedang bertanya padaku. Aku ingin menjawab kalau aku baik baik saja. Tapi, kepalaku berat, dan rasanya dunia ini berputar sangat kencang, pandangan ku mulai kabur lagi dan seketika semua nya menjadi gelap.
Vanessa pov
Aku tak tau apa yang sedang di alami Neysha. Dari tadi aku terus melihat wajahnya yang pucat, aku takut kalau terjadi sesuatu padanya. Aku terus bertanya apakah dia baik baik saja atau tidak tetapi dia sesalu menjawab kalau dia baik baik saja. Hingga...
Bruk!
Aku langsung menangkap tubuh nya yang terjatuh dan meminta tolong. Aku berteriak sekuat yang ku bisa tapi tidak ada orang yang datang. Sebenarnya aku ingin mengangkatnya tetapi tubuh ku terlalu lemas. Aku putus asa. Aku tak tau lagi apa yang harus aku perbuat, aku memeluk neysha dan menangis.
Tap tap tap
"Ada yang bisa ku bantu?"
Suara nya jelas sekali di telingaku. Akupun memalingkan wajahku untuk melihat sosok tersebut. Betapa terkejutnya aku saat melihat sosok di belakang ku.
"Kamu?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love
Teen FictionFall in love? Hanya tiga kata itu yang tidak dipercayai oleh arma. Dia yakin kalau dia tidak akan pernah jatuh cinta kepada siapa pun. Tapi ternyata? Keyakinannya hilang saat merasakan ada yang aneh pada dirinya saat mengenal mahasiswi baru dikampus...