Vanessa memeluk neysha mencoba untuk menenangkannya.
"Ssttt... Sudah lah, kembalilah ke sini dan jangan menetap di mimpimu" ucap vanessa
"Nenek... Nenek..." neysha kembali memanggil neneknya
"Neysha... Sadar lah, nenek mu sudah tidak ada lagi" Vanessa kembali berucap
"Nenek..." neysha membuka matanya perlahan lahan
"Ternyata hanya mimpi, kenapa aku sering sekali bermimpi seperti itu?" Gumam neysha
"Van, udah puas meluknya? Aku udah sadar kok"
"Ye!!! Dari tadi bangun nya kenapa sih?! Walaupun aku udah sering liat kamu begini, tapi aku masih tetap khawatir" ucap Vanessa sambil menggembungkan mulutnya yang bertanda ia sedang ngambek
"Lah? Kamu kanapa? Ngambek?" Tanya neysha sambil mencubit kedua pipi neysha
"Tau ah!" Vanessa membalikkan tubuh nya membelakangi neysha
"Ya udah, aku minta maaf ya... Bukannya aku gak mau bangun lebih cepat, tapi karena aku teringat sama nenek aku jadi mimpiin dia. Kamu tau kan kalau aku itu sayang banget sama nenek..." ucap neysha sambil menunduk
Tidak terasa satu tetes air keluar dari mata indah neysha, dan dengan cepat neysha menghapusnya. Vanessa membalikkan badannya lagi dan menghadap ke neysha.
"Iya, aku maafin"
"Makasih"
Kriet...
"Van! Bubur jagungnya habis jadi, aku beli bubur ayam" samuel menutup kembali pintu dan mendekat ke arah mereka berdua.
"Neysha, bubur ayam nya di makan ya" Samuel meletakkan bubur ayam nya di atas meja di samping kasur neysha.
"Makasih kak" jawab neysha
"Iya, sama sama. Jangan lupa, dihabisin bubur sama teh nya. Aku pergi dulu, ada urusan" samuel membuka pintu dan pergi dari ruangan tersebut.
"Kalau pergi ya, pergi aja. Tapi, jangan sampai lupa tutup pintunya!" Teriak vanessa dan menutup pintunya.
Vanessa dengan cepat membuka bungkusan bubur ayam tersebut dan memberikannya kepada neysha. Neysha mengambilnya dan langsung memakannya secara perlahan lahan, karena neysha merasakan lidahnya terasa pahit neysha menyudahkan acara makannya dan meletakkan bubur ayam tersebut ke atas meja kembali.
"Lah? Kenapa gak di habisin?" Vanessa menatap neysha sambil menaikkan satu alisnya
"Nggak Mau lagi, nggak enak" jawab neysha sambil mengangkat kedua bahunya dan menurunkannya kembali.
"Kenapa?"
"Pahit"
"Kalau gitu minum obat lagi ya" Vanessa membuka laci meja yang berada di samping neysha dan mengambil sesuatu disana. Obat.
"Aaaa! Jauhkan itu dariku!" Neysha mengambil bantal di samping nya dan memukul kannya ke arah vanessa
"Tapi kamu tetap harus minum ini! Kalau kamu gak minum, PS4 kamu yang ada di rumah ku gak bakalan aku balikin!" Teriak Vanessa sambil menahan dan menghindar dari serangan neysha. Mendengar kalimat terakhir dari vanessa membuat neysha terdiam dan tidak dapat berkata apapun.
"Jangan! Aku gak bisa hidup tanpa PS4..." Neysha memasang muka memelasnya
"Lebay kamu! Ya udah kalau mau PS4 nya kembali... Minum obat dulu" vanessa membuka obat nya satu persatu dan memberikannya ke neysha
"Di minum nih?"
Vanessa mengangguk dan memberikan minum kepada neysha. "Cepetan minum"
"Iya iya" neysha menutup hidungnya dan memasukkan satu buah obat kedalam mulutnya dan menelannya dengan air, begitulah caranya meminum obat. Satu obat lagi yang harus neysha minum tapi saat ia ingin meneguk air dan obatnya, ia merasa mual dan memuntahkannya.
"HUUEEKK!"
"Ney! Kamu gak apa?"
"Van... Aku udah gak sanggup lagi buat minum obatnya... Obatnya pahit..." ucap neysha sambil menahan air matanya
"Iya iya. Jangan bilang kamu Mau nangis?"
"Pahit..." lirih neysha
"Kalau gak mau minum obat jangan sakit"
"kamu kan tau semua kejadian nya,kamu jangan bertingkah seperti gak ada apa apa, lagian kamu tau kan kalau aku tu paling benci sama sakit!"
"iya iya"
Vanessa mengambil tisu dan mengelap muntah neysha yang berada di atas kasur. Biasanya, saat neysha sedang sakit dan orang tuanya ada urusan di luar kota atau luar negri vanessa lah yang selalu merawatnya.
"Van, aku boleh minta tolong?"
"Hmm... Boleh. Apa?"
"Kamu jangan cerita ke mama sama papa kalau aku di hukum trus masuk uks ya?"
"Iya, tapi kalau kejadian yang kaya gini terulang untuk ke tiga kali nya" vanessa menjeda kalimatnya
"Aku bakalan bilang ke orang tua kamu" lanjut vanessa
"Yah... Itu sih tergantung teman kamu itu, kalau dia masih berani ngelawan, dia bakalan kena hukuman lagi"
Mereka yang mendengar kata kata itu langsung melihat kebelakang.
"Loh? Bukannya kamu yang tadi itu ya?" - vanessa
"mungkin" jawabnya enteng
"Siapa van?" - neysha
"kenalin aku mark, aku anak baru juga disini. Tapi, jika ada sesuatu yang aneh di kampus ini aku dapat mengetahui nya hari itu juga. Contoh nya, alasan mengapa kak arma suka menghukum orang"
"Eh?! Secepat itu kah mengetahui nya? Padahal kamu baru saja masuk hari ini" - neysha
"Yah... begitu lah"
"Ceritakan pada kami, kumohon..." - vanessa
"Baiklah" - mark
Tbc
selanjutnya bakalan ada pertanyaan, jika jawaban kalian betul... Bakalan ada hadiah nya!
Bocoran : pertanyaannya bukan dari cerita. Tapi buatan saia
Love you😘😘
By: Story_edr
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love
Teen FictionFall in love? Hanya tiga kata itu yang tidak dipercayai oleh arma. Dia yakin kalau dia tidak akan pernah jatuh cinta kepada siapa pun. Tapi ternyata? Keyakinannya hilang saat merasakan ada yang aneh pada dirinya saat mengenal mahasiswi baru dikampus...