10

33 8 0
                                    

Neysha masih terus memberikan senyuman terbaiknya pada Arma sambil menahan rasa sakit di kakinya. Bagaimana tidak sakit, saat Neysha berbalik dia lupa untuk mengangkat kaki nya.

"Permisi" saat Neysha ingin pergi tiba tiba Arma mengejarnya dan langsung mengaitkan tangan kanan nya di belakang lutut Neysha dan tangan nya satu lagi pada punggung Neysha.

"Aaaa!" Neysha berteriak karna terkejut atas apa yang dilakukan Arma. "Turunin!"

"Diam kalau lo nggak mau dihukum!"

"Salah aku apa coba?"

"Lo udah teriak tepat di telinga gue" Arma melangkahkan kaki nya dan membawa Neysha ke mobil nya. Arma mendudukkan Neysha di kursi penumpang dan menutup kembali pintu mobil tersebut. Arma memutari mobilnya dan segera masuk ke dalam mobil.

"Diam! Lo jangan banyak tanya!" Arma langsung menjalankan mobil nya.

Neysha mengerutkan dahinya menahan sakit di kakinya dan sesekali Neysha melonggarkan sepatunya dan kembali mengetatkan sepatunya.

"Udah, lepas aja sepatunya" Arma memberhentikan mobilnya di depan sebuah apotik. Belum sempat Neysha menjawab Arma sudah keluar dari mobil menuju apotik.

Neysha menuruti perkataan Arma. Dia membuka tali sepatunya dan membuka sepatunya.

Tak lama menunggu Arma pun kembali dan membawa sesuatu di dalam plastik.

"Buat apa?" Neysha membuka sepatu nya sebelah lagi.

"Kaki lo" Arma melemparkan plastik itu tepat di samping neysha.

"Nggak usah, makasih" Neysha membuka perlahan lahan kaos kaki nya. Seketika mata Neysha membulat dengan apa yang dilihatnya. Kaki nya membengkak dan sedikit berair, saat Neysha ingin memegangnya Arma langsung mencekat tangan neysha.

"Ck" Arma mendecak dan membuka bungkusan plastik tadi. "Olesin ke kaki lo" Neysha mengambil nya dan mengoleskan ke kaki nya. "Aissh" rintih Neysha.

"Gak usah lebay" Neysha tidak merespon nya, dia masih sibuk untuk mengoleskan salep ke kaki nya.

"Siap!" Neysha memberikan salep itu kembali kepada Arma.

"Bego lo"

"Kenapa?"

"Cuma gara gue bilang lo cewe murahan aja lo langsung pulang"

"Cuma?" Ingin rasanya saat ini juga dia meremas mulut Arma tapi salahnya ekspektasi tidak sesuai realita.

"Iya. Cuma. Apa kurang jelas?" Arma mematikan hp nya dan meletakkan nya kedalam saku celana.

"Kamu tuh punya perasaan gak sih? Sekarang aku tanya, kamu tuh sebelum bicara mikir dulu gak sih?"

Dengan cepat Arma menjawab. "Gak"

"Bodoh" Neysha menutup wajahnya dengan tas nya dan tidur.

***

"Woi kebo, bangun lo!" Arma mengguncang bahu Neysha. "Nghh" Neysha menyingkirkan tas nya dari wajah nya. "Lo kalau tidur kaya kebo ya, susah amat di bangunin. Udah sampai nih!"

"Emang kamu pernah bangunin kerbau?" Neysha mengucek matanya.

"Barusan nih gua bangunin kerbau" Neysha tidak merespon perkataan Arma dia langsung turun. "Heh?! Udah malam" Neysha melihat keatas dan diatas sana sudah ada bulan dan bintang bintang.

"Gua pulang dulu"

"Hus hus" Neysha berjalan malas masuk ke rumahnya dan masih mengumpulkan nyawanya yang belum terkumpul semua. Pergi ke kamar dan langsung tertidur.

Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang