Pengungkapan

19 7 0
                                    

Gue tau gue salah, lima tahun lalu, tapi gue berani sumpah kalau gue ngelakuin itu semua terpaksa. Kalau bukan karena Tantangan dari mereka aku tidak mungkin melakukannya.

"Ney, lo... mau ga jadi pacar dirga?" Dirga memegang kedua tangan neysha.

"Eh..." Neysha merasa gugup, karena dirga menembaknya didepan seluruh murid,

"Jawab aku ney..." Ucap dirga lembut, sebearnya neysha selama ini juga telah menyukai dirga, tapi entah kenapa ada neysha merasa sedikit aneh saat dirga menembaknha di depan seluruh murid pada hari ulang tahunnya.

"Aku... mau" Ujar neysha pelan, mungkin hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri...

"Apa?" Dirga mendekatkan telinga nya ke depan mulut neysha, dan itu mampu membuat jatung neysha berdetak lebih kencang dan kuat daru sebelumnya,

"Mau" Ucap neysha lagi, seperti berbisik, dirga dengan cepat langsung berteriak "Dia menerima ku!" Seakan akan memberi kode,

"Woooo! Piwwit!" Anak anak lain langsung bersorak dan sesekali ada yang bersiul,

"PJ woi, PJ" Dirga menggelengkan kepalanya

"PJ nya kok minta ke aku, kan yang jomblo kamu" Dirga membalas ucapan salah seorang anak yang meminta PJ padanya

"PAJAK JOMBLO!" Teriak mereka berbarengan dan di susul dengan ketawa,

Keesokan harinya, anak murid baru datang dan ternyata anak murid itu adalah sahabat neysha sendiri, vanessa. Dan beberapa minggu kemudian, tanpa sepengetahuan neysha, dirga sudah menembak vanessa. Semakin lama, dirga seperti menjauh dari neysha, awalnya neysha bertanya, mengapa dirga seperti itu, tapi dirga hanya menggeleng dan berkata tidak ada.

"Ney, kamu tau kan yang namanya dirga?" Tanya vanessa pada neysha yang sibuk dengan bukunya,

"Tau, kenapa?" Neysha menutup bukunya dan merapikannya.

"Seminggu lalu kami pacaran" Ucap vanessa senang, apa itu alasan kenapa dirga mulai menjahuinya, tapi untungnya neysha bukan seperti cewek kebanyakan dalam film, yang akan menangis atau memarahi si 'pria' jika ketahuan menduakannya, neysha bukan tipe cewe yang seperti itu.

"Selamat..." Neysha memeluk sahabatnya itu dan melepaskannya,

Sorenya, neysha memanggil dirga untuk mengikutinya ke lapangan sekolah, dan disana terdapat banyak sekali murid murid yang sedang duduk menunggu jemputan,

"Dirga, aku mau kita putus!" Teriak neysha, dirga melotot kan matanya dan langsung tersenyum licik sambil terkekeh pelan,

"Apa?! Kamu mau putusin aku? Ga salah dengar? Bukannya aku yang mau mutusin kamu? Jangan berlagak seakan akan kamu yang mutusin aku!" Teriak dirga dan itu membuat semua berkumpul di sekeliling nya, termasuk vanessa.

"Dan kamu, vanessa..." dirga menunjuk vanessa yang berdiri di samping kirinya,

"Kita juga akan putus! Aku sudah muak dengan semua ini!" Dirga mengacak rambutnya.

Setelah semua nya sudah bubar, termasuk neysha dan vanessa, seseorang menepuk tangannya berkali kali.

"Salut gua sama lu bro, oke tantangan lo sekarang selesai" Dirga menatap tajam orang yang ada di hadapannya. Rasanya dirga ingin sekali memutilasi nya.

Dirga mengurut kening nya mengingat kejadian seperti itu.

"Masa lalu emang nggak bisa di ubah, tapi dimasa kini dan masa Depan, aku akan mengubahnya" Gumam dirga dalam hati.

~~~

Samuel memegag erat tangan seorang gadis yang sedang terbaring di depannya.

"Hei... bangun..." Samuel mencium telapak tangan dan punggung tangan orang tersebut bergantian, tanpa ia sadari, sebutir air mata telah jatuh dari kelopak matanya. Samuel sangat menyesali nya, ia tidak ada disaat kejadian, andaikan dia ada, mungkin dia bisa tau siapa pelakunya atau apa penyebab kenapa gadis yang ada dihadapannya bisa terbaring lemah tak berdaya.

"Van... bangun van..." Samuel kembali terisak.

"Kak... kakak ngapain disini?" Neysha memegang pundak samuel yang sedikit gemetar.

"Ney, jelasin vanessa kenapa ney.. " Lirih samuel.

"Tadi, neysha tanya ke yang lain... trus katanya vanessa jatuh sendiri"

Samuel kembali menatap vanessa yang hampir membuka matanya.

"Vanessa!" Tanpa persetujuan vanessa, samuel langsung memeluknya.

"Ka..." Wajah vanessa memerah, ada apa ini?

"Van, kasih tau aku siapa yang buat kamu kayak gini" Samuel semakin erat memeluk vanessa.

"Jatuh sendiri tadi, trus kena ujung tangga" vanesse mencoba untuk sedikit melonggarkan pelukan Samuel, ntah mengapa dia nyaman saat dipeluk.

"Ish.. Jadi orang tuh jangan ceroboh kalau lagi jalan!" Samuel melepaskan pelukannya dan menoyor kepala Vanessa pelan.

"Eh, ney..." Vanessa menatap neysha yang sedang menyandar di dinding uks.

"Apa?" Jawab neysha ketus.

"Maaf..." Neysha menggelengkan kepalanya ,

"Kenapa kamu mau terima dia kembali kehidup kamu?" Neysha memasang muka dinginnya,

"Tidak apa kan kalau memberi kesempatan kedua?" Vanessa menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Ia takut kena marah sana neysha,

"Tapi kalau kamu mau, aku bisa akhiri hubungan aku sama dia" Vanessa berkata mantap. Karna menurutnya, persahabatan lebih penting dari pada hubungan nya dengan dirga.

"Hubungan apa?" Sela Samuel.

"Vanessa dan dirga" Neysha melipat kedua tangannya didepan dada.

"Dirga? Ck," Samuel langsung berdecak

"Kakak kenal?" Vanessa memiringkan kepalanya dan mengangkat, sebelah alisnya.

"Siapa yang ga kenal sama playboy kaya dia! adik aku aja jadi korban" Terlihat dari raut wajah Samuel bahwa dia kesal dengan kelakuan dirga karna sudah menjadikan adiknya dalam urutan mantannya yang super banyak.

"Jangan sampai orang yang aku sayang dari dulu juga dari korbannya,  ck" Samuel berbisik pada dirinya sendiri.

"Kakak ada ngomong?" Neysha mendekatkan telinga nya pada bibir Samuel,

"Eh? Nggak ada" Jawab Samuel gugup, takut kalau salah satu diantara mereka mendengar perkataan nya tadi.

Nyiit!!

Brak!!!




Gaje? Maaf 😂

Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang