[10] Dufan

1.3K 158 27
                                    

"Ayo lo harus coba," Diva bersusah payah menarik paksa tangan (namakamu),

Mereka sedang berada di Dufan. Diva mengajak (Namakamu) katanya, untuk refreshing.

Tak lupa ia juga membawa Sierra dan entah bagaimana Diva juga membawa-----Diat.

"Lo aja sana,gue males" Meski sudah ditarik paksa oleh Diva, ia tak berniat untuk berpindah tempat

"Lo harus coba sensasinya gimana! Gue jamin lo bakal teriak teriak histeris" Diva mencoba meyakinkan,

"Gak ah"

"Ayolah (nam)" Sierra terlihat memelas,

"Lo takut? Ah masa lo takut naik kora-kora" Diva mencoba mengompori

Sierra mengangguk "Ketimbang ngelawan Zaki aja lo berani" Timpal Sierra tak mau kalah

"(Nam) gue udah bawa Ketua Osis loh ini biar makin klop" Ucap Diva seraya menunjuk Diat dengan dagunya

Diat hanya menatap mereka datar tak berekspresi,

"Cemen lo ah, bilang aja kalo---"

"Yaudah iya gue coba" Ucap (namakamu) tak ingin berdebat lagi

Diva dan Sierra langsung senyun sumringah penuh kemenangan, mereka menarik (namakamu) menuju wahana kora-kora

Setelah beberapa menit mengantri,akhirnya mereka memasuki wahana berbentuk perahu itu.

Tak lupa dengan Diat yang selalu mengekori mereka.

Selanjutnya wahana itu mulai bergerak,

"AAAAAAAAKHHHH"

Para penumpang mulai berteriak histeris. Begitu juga dengan Diva, Sierra, dan (Namakamu).

Awalnya (namakamu) biasa saja tetapi setelah wahana itu bergerak secara brutal membuat ia ikut berteriak-teriak seperti penumpang lainnya.

"GILA WOI WOI INI TINGGI BANGET AAAAAAAA" Diva berteriak-teriak tidak jelas disusul dengan Sierra dan (Namakamu)

"ANJIR ANJIR INI JANTUNG GUE MAU COPOT WOI AAAAAAKH"

"AAAAAAAKHHHH"

"PELANIN WOI AAAAAAAKHHH"

"WOAAF AKHHHHH INI SEREM BANGET GILA"

Lain dengan Diat,dia terlihat tenang menikmati wahana yang sangat menyeramkan itu.

Ia menatap lurus kedepan tanpa ekspresi,sesekali ia melirik ke arah (namakamu) saat mendengar teriakannya.

Diva menyuruh Diat untuk duduk disebelah (namakamu). Anehnya anak itu hanya mengiyakan saja.

"WOIII TOLONGIN GUE AAAAAAKHHH" Teriak (namakamu) membuat Diat melirik dengan ekor matanya.

"Ck,lebay" Cibirnya membuat (namakamu) menatapnya sebal

"Lebay pala lo meletak AAAAAAAAKHHH"

"GILA GILA AAAAAAAAAKHH WOII SEREM BANGET SUMPAH"

Diat berdecak sebal melihat Diva dan Sierra yang  berteriak teriak seperti (Namakamu).

Beberapa menit kemudian mereka turun dari wahana itu dengan langkah yang gontai,

"Gila serem banget," Ucap (Namakamu) yang masih bisa membayangkan seramnya wahana yang dinaikinya "Jadi nyesel gue iyain ucapan lo"

Diva terkekeh "Mau coba lagi gak?" Goda Diva yang hanya dibalas cibiran oleh (Namakamu)

Diat tampak membisiki sesuatu pada Diva. Kemudian dia pergi setelah mendapat anggukan dari Diva.

"Kemana tuh anak?" Tanya (Namakamu) penasaran,

"Toilet", Diva lalu memicingkan matanya sembari menatap (namakamu) penuh selidik "Kenapa? Lo mau ikut?"

Satu demi satu umpatan keluar dari mulut (namakamu) membuat Diva terkekeh.

"Gimana lo seneng kan?" Tanya Diva pada (namakamu)

(Namakamu) tersenyum lalu mengangguk, "Makasih ya Div,Ra" (Namakamu) menatap Diva dan Sierra satu persatu "Maaf gue udah egois selama ini,gue hanya mementingkan keinginan gue. Gue selama ini gak pernah ngertiin kalian"

Diva lalu tersenyum sembari merangkul (namakamu) "Harusnya gue yang minta maaf, disaat lo butuh dukungan,gue malah ngasih kata kata yang gak seharusnya." Matanya mulai berkaca-kaca tetapi masih menampakkan senyum manisnya "Maafin gue ya,gue hanya gak mau lo terlalu larut dalam kesedihan. Gue tau cara gue salah,gue minta maaf (nam)" Air matanya lolos keluar dari matanya.

(Namakamu) lalu tersenyum penuh arti lalu mengajak Sierra juga untuk berpelukan bersama.

"(Nam) jangan sedih lagi ya?" Ucap Diva, "Gue gak maksa lo buat ngelupain Reza, gue cuma gak mau liat lo terus-terusan kayak gini. Sedih boleh tapi lo jangan sampai lupa diri juga. Gue kayak gini karena gue sayang sama lo. Gue sama Sierra sayang sama lo,"

(Namakamu) mengangguk "Gue bakal coba lupain semuanya, " Ucap (namakamu) membuat Diva dan Sierra kaget,

"Serius (nam)?" Tanya Sierra tak percaya,

"Iya,gue bakal lupain semuanya tentang Reza" Ulangnya "Gue bakal lebih pikirin orang-orang sekitar yang lebih sayang sama gue", Ucapnya sembari tersenyum manis,

Kemudian mereka bertiga kembali berpelukan,teletubies.

***


Suara lagu Mama dari Jonas Blue mengisi perjalanan Aca dan (Namakamu) kesekolah. Sesekali mereka bersenandung mengikuti lagu itu.

Hari ini (Namakamu) tersenyum bahagia, "Seneng banget?" Aca mengernyitkan alisnya sesekali melirik adiknya yang berada di kursi penumpang , "Kenapa lo?"

(Namakamu) menggeleng dengan senyum yang masih melekat, "Gapapa"

Aca menginjak pedal rem saat lampu lalu lintas berwarna merah.

"Ngaku lo mikirin siapa", Tuduh Aca

"Sembarang lo",

Aca masih menuduh-nuduh tidak jelas, "Ngaku, jangan-jangan lo mikirin jaki lagi. Wah parah,ceweknya galak (nam) jangan sampe deh",

(Namakamu) melebarkan kedua bola matanya,kemudian menoyor kepala Aca "Heh," Ucapnya galak,

"Aww. Sakit gila," Ringis Aca sembari mengelus-elus kepalanya,

"Lagian asal ngomong, yakali gue mikirin dia udah galak,mirip valak lagi"

Aca terkekeh mendengarnya,tangannya lalu terulur mengacak-acak rambut (namakamu), "Jangan gitu,mau lo diganggu valak?"

"Valak liat muka gue langsung kabur" Ucapnya ngasal membuat Aca terkekeh. Setelah itu tak ada lagi yang membuka suara, Aca kembali menginjak pedal gas saat lampu berubah hijau.

***

Tbc.
Annyeong👋
Liburan pada kemana?
Ada yang masih nunggu cerita ini?
30++

Mine ; STOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang