"Diat cerita dong" Aca memelas agar Diat mau bercerita. Bahkan ia rela memasang wajah puppy eyes agar Diat cerita. Tapi hasilnya sama saja.
Begitu juga dengan Zaki,mereka berdua tengah menagih penjelasan tentang kejadian di rooftop.
"Kepo"
"Yat kok lo bisa sama (Namakamu) sih? Segala pake pelukan." Tanya Zaki yang tak ada hentinya,
Aca mengangguk setuju, "Yat cerita yat, ayolah"
"Diat lo pacaran ya sama dia? Wah Diva lo kemanain yat, lo mau selingkuh yang bener napa masa sahabatan lo pacarin dua-dua". Tuduh Zaki,
Kuping diat sudah sedari tadi panas mendengar ucapan mereka yang tak ada hentinya menagih penjelasan atau hanya sekedar mengompori, "Sialan". Umpatnya.
Zaki dan Aca terbahak mendengar umpatan Diat, rencana mereka berhasil.
"Gue. Gak. Pacaran. Sama. Dia.". Ucapnya penuh penekenan.
"Dia siapa? Diva atau (Namakamu)?"
"Mereka."
"Mereka siapa sih yat? Ngomong yang jelas dikit."
"Gue gak pacaran sama mereka berdua. Diva ataunpun (Namakamu). Tadi gue cuma nolongin (Namakamu). " Kali ini Diat terdengar lebih cerewet. Simple saja, ia tak ingin memperpanjang masalah ini.
Zaki dan Aca kaget mendengar penuturan Diat, kemudian mereka langsung berkutik dengan jarinya masing-masing seperti sedang menghitung. Lantas Diat mengernyitkan dahinya, namun tak ia pikirkan. Ia hanya menyaksikan apa yang kedua sejoli ini lakukan.
"Eh jak pinjem jari lo dong gak cukup nih ngitungnya"
"Nih,itung bareng aja" Zaki menyodorkan tangannya pada Aca.
Tiba-tiba mereka bertepuk tangan, "Hebat yat!"
Zaki menepuk-nepuk pundak Diat "Rekor baru, 14 Kata 80 Huruf 13 Spasi dan 3 Titik. Tingkatkan."
Diat segera menepis tangan Zaki di pundaknya dan menatap mereka tajam. Jadi heran, osis kok kelakukannya gini ya?
***
Bel berbunyi pertanda pelajaran akan berganti. Tetapi ini adalah jam pelajaran terakhir yang berarti siswa-siswa telah bebas dan bisa pulang. Guru pengajar jam terakhir juga sudah keluar 10 menit yang lalu karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan.
Seperti biasa, tradisi mereka dimulai. Berdesak-desakan hanya untuk keluar kelas.
Begitu juga dengan ketiga gadis ini, "Aduh Div, cepetan jalannya". Dengus Sierra sembari mengibas-ngibaskan tangannya ke wajahnya
"Sabar, ini yang di depan gak mau keluar" Ucap Diva, "Ray cepetan woi" Teriaknya,
"Apa sih? Liat sendiri kan di depan gimana" Ucap Ray kesal diteriaki Diva
Pintu kelas mereka memang cukup besar, namun apakah muat jika satu kelas keluar secara bersamaan? Dan sekarang,mereka berdempet-dempetan di pintu kelas.
"Duduk dulu ra,div. Kayak rebutan barang diskon aja" (Namakamu) terlihat santai duduk di meja guru menunggu teman-temannya yang lain keluar kelas.
"Udah terlanjur (Nam) males nunggu."
"Adem loh sier, di bawah Ac lagi." (Namakamu) mencoba mempengaruhi temannya yang satu ini. Kemudian ia mengambil minuman dingin dari kantung tasnya membuat Sierra tergiur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ; STOP
RandomI'm so sorry ceritanya harus di stop karena authornya lupa alur:( sekali lagi, maaf banget guise🙏 Highest Rank : 96 in Random (12-8-2017) 52 - #muserindo Amazing cover by @kitkat_matcha [ Story Of Muser ]