HIM

3.3K 110 4
                                    

I'm so down and out,

Cause something is wrong without you.

When you're not aroung just shadows and rain fall.

****

Deruan mesin motor membumbung tinggi, meramaikan pekatnya malam.

Laki-laki ini mengendarai Cagivanya diatas kecepatan rata-rata, memasuki kawasan

perumahan yang terbilang elite daerah Jakarta.

Ia memarkirkan Cagiva-nya di sebuah pekarangan rumah besar berwana putih dengan

perpaduan warna emas disetiap balkon rumahnya.

Mario Stevano Haling.

Seorang keras kepala, satu-satunya pewaris Haling's Corps milik orang tuanya.

"darimana saja kamu? Club? Mabuk-mabukan? Berlaga seperti orang tak punya aturan

hidup! Hanya karena perempuan saja hidupmu seperti ini, sudah bosan kah dengan hidup,

Tuan Haling?" Lelaki paruh baya itu sangat kesal dengan putra tunggalnya ini.

Rio tidak menanggapinya sama sekali, ia berjalan melewati Papanya dan naik, masuk

kekamarnya.

"Kau harus mendatangi rapat relasi kerja besok pagi! Jika tidak kau akan tahu sendiri

akibatnya!" gertakan Mr. Zet terakhir kalinya.

****

Jakarta

Pukul 06.00 WIB

Mario merapihkan dasinya dengan malas di depan cermin.

Tok tok tok

"masuk" sahut Rio singkat

"ada apa,Ma?"

Wanita itu masuk dan duduk di sisi ranjang kamar Rio

"Mama tahu masalah kamu dengan Zahra, tapi kamu tidak bisa terus-terusan seperti ini.

Sejak dulu Papa mu melarang keras saat kamu dekat dengan Zahra. Mamapun begitu.

Kenapa? Karna kami tahu siapa Zahra sebenarnya Rio. Sekali saja kau turuti omongan Papa

mu itu"

Rio berbalik menatap Mamanya malas.

"dan harus ngikutin keinginan Papa menjodohkan Rio dengan gadis manja itu? Gadis yang

engga Rio suka sama sekali! Engga akan, Ma. Rio engga akan terima" ucap Rio

"Alyssa maksud mu?"

Rio mengernyitkan dahinya,

"Ify ma"

Mama Manda tertawa,

"ya Alyssa Saufika, Ify. lihat, kamu saja tidak hafal dengan nama dia sama sekali"

"masa bodo"

"Mama sangat mendukung kamu sama dia, kamu kenal Alyssa dari kecil, dia sudah sangat dekat dengan keluarga ini"

"Ya, dekat karena Papa dan Almarhum Papa  Ify yang membuat perjodohan konyol

inikan?"

Mama Manda hanya tersenyum melihat kelakuan putranya tunggal ini.

"sudah, Mama tunggu di ruang makan. Jangan sampai telat untuk mengikuti rapat pagi ini."

****

Ruang makan,

ECCEDENTESIASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang