i try to follow your radiant eyes,
but butterfly brings me to your arms.
****
"Ify"
Alvin menarik lengan Ify,
"Fy, gue mau ngomong sama lo. dengerin gue dulu"
Ify menhirup nafas dalam, matanya sangat merah.
"a..ada apa?" jawab Ify terbata
Alvin terdiam memperhatikan raut wajah ify.
"kenapa lo masih aja bertahan?"
"Maksud kaka?"
"Gue nggak harus ulang pertanyaan gue"
Ify menunduk dalam, perasaannya campur aduk saat ini.
Ify sudah tidak bisa lagi menahan semuanya, ia nangis sekerasnya saat itu juga.
"Eh, Ify. stop!" Alvin gelapan melihat Ify
"Fy, please. lo bisa ceritain semuanya ke gue. gue bakal dengerin"
Ify menatap wajah Alvin, perlahan Ify meredam tangisnya.
Alvin menarik Ify untuk duduk di bangku sekitar,
"kalo lo adik gue, udah gue abisin Mario"
Ify sedikit tertawa,
"jadi, kenapa masih bertahan?" alvin mengulang nya lagi. ya, pertanyaan itu.
ify malah tersenyum menanggapi pertanyaan Alvin.
"lo sudah bertahun-tahun diginiin sama Rio. Tapi elo nggak ada capenya buat tetep ngejar dia"
Ify menatap Alvin.
"Aku ngejar yang memang seharusnya milik aku ka. Rio itu akan tunangan sama aku."
"tapi lo tahu Ify, dia nggak terima"
"Ify bakal berusaha. aku tahu ka rio itu baik dan mau nerima Ify"
"Dia itu setengah gila, Fy."
Ify tertawa, "Tapi dia ganteng lho, ka"
"gantengan gue, Fy. sebenernya yang matanya segaris itu elo apa gue sih Fy? ya jelas gantengan gue lah"
tawa Ify meledak saat itu juga, "Nah kan akhirnya ketawa juga" ucap Alvin lagi.
"beberapa hari ini Rio bener-bener kacau"
"ke.. kenapa kak?"
"gue juga nggak paham. tapi asal lo tahu, dia selalu nggak fokus kalo dikantor. siapa yang ganggu dia kena marah. terakhir gue dateng ke kantornya, dia sangat kacau. sampe akhirnya gue nemuin dia di club ini, dan dia nyebut nama lo"
"Apa Ka Rio kacau gini gara-gara aku ya kak?"
"Fy, lo nggak harus nyalahin diri lo sendiri tentang masalah ini. lo tahu? gue yakin Rio bakal sayang sama lo. tapi maklum lah, gue juga malu punya sahabat kaya dia. jadi gue mau minta maaf sama lo""kaka nggak salah, ka rio juga nggak salah. justru aku seneng banget bisa kenal ka Alvin, apalagi sama Ka rio" kata Ify tulus
Alvin tertawa mendengar pernyataan Ify.
"sorry Fy, mungkin rio masih trauma dengan masalah dia sama-"
"Zahra?"
"umm. ya!"
"udah lah ka, Ify udah seneng banget kalo ternyata Ka Rio udah sama Ify sekarang. seengganya dia yang nyemangatin Ify buat tetep lanjutin hidup Ify"
"Maksud lo?"
"hahaha maksud ify ka Rio jadi semangat ify selama ini. gitu"
"Gue seneng, lo orang yang cocok buat Rio. ya gue tahu Rio itu gabisa deket sama sembarang Orang, apalagi cewek. tapi dengan adanya lo, gue yakin Orangtua Rio nggak akan salah pilih. lo emnag baik, Fy. mulai sekarang, kalo lo perlu bantuan, lo bisa panggil gue. apalagi bantuan untuk bunuh Rio, mungkin gue paling pertama datang ke TKP" kata Alvin panjang lebar sambil terkekeh.
Ify tertawa melihat penjelasan Alvin.
"Aku seneng kenal sama Ka Alvin. pasti Ify kabarin kaka duluan kalo ada misi pembunuhan seorang Mario."
"tapi gue ngeri Fy"
"ngeri kenapa kak?" tatapan Ify menerawang
"gue takut sebelum gue yang bunuh Mario, dia udah bunuh gue duluan"
Tawa Ify pecah saat itu juga.
"tuhkan, cantik kalo ketawa. jangan nangis lagi ya" tiba-tiba Alvin menghapus bekas airmata di pipi Ify.
Ify terdiam. "Makasih banyak. udah bela-belain ngejar Ify gini dan bikin Ify ketawa. lain kali aku bakal cerita banyak ke Ka Gabriel tentang ka Alvin"
"gabriel?"
"dia kaka kandung Ify satu-satunya"
"gabriel... ah! gue tahu! Rio pernah marah gara-gara nama Gabriel"
"Marah?"
"iya! mungkin dia nggak tahu kalo itu kaka lo"
Ify terkekeh. "jadi Ka rio cemburu sama Ka Iel?" pipi Ify bersemu merah.
Alvin mengangguk.
satu lagi. satu lagi harapan muncul dengan sendirinya, Rio.
"fy? jangan bengong dong"
"makasih kak! makasih"
tiba-tiba Ify memeluk Alvin spontan.
Alvin kaget, dia malah gelapan dengan Ify memeluknya seperti ini,
perlahan Alvin alvin membalas pelukan ify, sambil mengacak-acak rambut Ify.
"Rio bakal nyesel ssampe mati, kalo dia nggak ngebuka hati buat lo Fy"
"LEPASIN IFY!!"
Alvin dan Ify kaget. langsung melihat kearah seseorang yang meneriakinya barusan.
"Ka Rio/Rio" Ujar Alvin dan Ify bersamaaan.
"puas lo peluk-pelukan berdua?" tatapan Mario sinis mengarah ke Alvin dan Ify
what the heck?
Alvin tertawa sinis,
"Ka rio-"
"Gue nggak mau lo ngomong apa-apa"
Ify terdiam kaku, shit jangan nangis lagi.
Ify sudah gemetar dihadapan Rio saat ini.
"lo. cemburu?" ucap Alvin meremehkan
"Gue harap elo nggak lupa kalo dia tunangan gue, brengsek!"
Rio maju ingin menonjok Alvin, tapi langkah nya terhenti saat Ify menahannya.
Ify memeluk tubuh Rio. "Ini nggak kaya yang Ka rio bayangin. kita bisa jelasin"
Rio mengepalkan tangannya.
"Lo akan menyesal, Yo. gue tahu lo sayang sama Ify. so, please berhenti berlagak lo nggak ada perasaan apa-apa ke Ify!"
Rio merasakan tubuh Ify gemetar.
"kalo lo sampe sia-siain ify lagi, mungkin gue jadi orang kedua yang nentang hubungan lo dengan Ify sesudah kakanya, Gabriel"
Ify semakin mengencangkan pelukannya terhadap Mario,
Rio perlahan membalasnya dan,
"Gue sayang lo"
**************
TO BE CONTINUE :)
VOMENT YA!!!<3
NEXT OR NAH?
KAMU SEDANG MEMBACA
ECCEDENTESIAST
Fanfiction"Sejatinya Orion dan Scorpio dilangit malam; Tidak pernah bertemu bukan?; Membayangkan Dewa Zeus meletakan mereka secara berseberangan" 🌒 Mario Haling : - keras kepala - jutek - gaperdulian , apalagi sama cewe - gapunya hati - Dan yang pasti gante...