*****
Ruang Kesehatan
Ify meringis kecil sambil memegangi kepalanya.
"cepat bangun. Diminum obatnya"
Ify menoleh ke samping,
"engga ada baik-baik nya banget lo jadi cowo"
Ify mencoba duduk "Obat apaan nih? Lo mau racun gue ya" ceplos Ify
Rio menatap Ify tak percaya
"Lo harusnya berterimakasih sama gue. Itu obat pusing. Siapa tau abis ini lo meriang dan bakal mati kalo ga diobatin"
Ify mencebik,
"Gue laper, cari makan yu?" ajak Ify yang langsung berdiri dari tempat tidurnya. Namun tubuh Ify limbung.
"Lo gila? lo bilang sendiri kalo lo pusing." Rio membantu Ify menopang tubuhnya
"Gue gabetah, udah yu ah balik. Lagian gue engga apa-apa"
"engga apa-apa tapi bikin gue repot. Kalo Mama lo tau bisa-bisa gue yang kena"
Ify tersemyum meremehkan, sambil berjalan melewati Rio,
"Itu memang tanggung jawab lo, Tuan Mario"
****
"Rio Stop! Kita makan disini aja"
Ify spontan bereriak ketika tempat makan yang ia favoritekan.
Rio ikut saja memarkirkan mobilnya di tempat makan yang dipilih Ify.
"Jangan lama. Gue cape" sahut Rio sebelum keluar dari mobil.
Ify memilih meja dekat balkon kaca di lantai dua.
"Boleh gue rekomendasiin makanan disini ga? Dijamin lo suka deh" ucap Ify
Rio mengangguk pelan
"Mas, saya pesan milkshake strawberry nya dua, yang satu ice nya jangan terlalu banyak sama 2 beef Carbonara, ga pakai keju"
Rio memperhatikan Ify bingung,
"lo kenapa?" Ify menyadarkan rio
Rio hanya geleng-geleng
'hafal bener' batin Rio
"ada lagi pesannya Mba?"
"ngga ada mas, makasih"
Rio sibuk dengan hapenya. Berkali-kali Ify coba memanggil dan mengajak Rio bicara, tapi hasilnya nihil.
Ify menggumpal-gumpal tisu dihadapannya dan melemparkannya ke muka Rio
"lo apa-apaan sih?" sewot Rio
"daritadi gue bicara sama lo, tapi lo asik sama hape lo!"
Rio menatapnya malas. "gue cape"
Tak lama kemudian hape rio berdering,
"Mama lo nih. Lo pasti bilang-bilang lagi sama gue kan?"
Ify mengeryit, "siapa juga yang bilang sih"
Rio berdecak, "Hallo Assalamualaikum tante"
Waalaikumsalam Rio. Ify ada sama kamu?
"ada tante, maaf tante ini kita lagi mau makan"
Oh ngga apa-apa Rio. Maaf tante jadi ngeganggu kalian.
"ga apa-apa tante"
Eh Rio tante boleh minta tolong suruh Ify nyalain hapenya ga?
"iya tante, nanti Rio bilangin ya"
Ok. Terimakasih. Assalamualaikum
"waalaikumsalam"
Rio menaruh hapenya diatas meja
"Aktifin hape lo sekarang!"
"Hah?"
"Hape lo! Aktifin sekarang!"
"ogah"
Rio melotot. "Mama lo yang suruh. Cepet!"
"ngapain lagi sih? Males ah"
"lo gila? mama lo mungkin perlu!"
Ify malah membuang muka dari Rio
"Permisi Mba, Mas ini pesannan"
"Hah?"
"Hape lo! Aktifin sekarang!"
"ogah"
Rio melotot. "Mama lo yang suruh. Cepet!"
"ngapain lagi sih? Males ah"
"lo gila? mama lo mungkin perlu!"
Ify malah membuang muka dari Rio
"Permisi Mba, Mas ini pesanannya"
"Terimakasih Mas" kata Ify yang langsung menyambar makannanya
Tidak lama kemudian hape Rio berdering lagi.
"ck! Lo harusnya aktifin hape lo! Gitu doang susah banget sih!" rio kesal
"Assalamualaikum, Tante"
Yo, tante ada perlu sama Ify, bisa kamu kasih telponnya?
"ah iya bisa tante"
Rio menyerahkan hapenya kedepan muka Ify,
Ify nampak mengabaikannya "Ini mama lo, dia ada perlu"
Ify menggeleng sambil terus memasukan makannan kedalam mulut
Rio melotot, "Eh! Cepat ambil!"
Ify malah berdiri dari duduknya dan berjalan menuju toilet, Rio melongo melihat apa yang dilakukan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ECCEDENTESIAST
Fanfiction"Sejatinya Orion dan Scorpio dilangit malam; Tidak pernah bertemu bukan?; Membayangkan Dewa Zeus meletakan mereka secara berseberangan" 🌒 Mario Haling : - keras kepala - jutek - gaperdulian , apalagi sama cewe - gapunya hati - Dan yang pasti gante...