RIO

2.1K 82 10
                                    



****

Ify menghela nafas berat memasuki kampus. Beberapa kali Ify menguap, rasanya rasa kantuk pagi ini sangat mengganggunya dan tidak mau hilang.

'obat itu gatau waktu banget sih' ify meruutuk sendiri

"Fy" seseorang memannggilnya, ify menoleh cepat

"ka Iel, kenapa?"

Gabriel mendekati Ify, ia mengacak-acak puncak kepala Ify.

"apasih? Tumben engga buru-buru ke kampus"

"obat lo ketinggalan sayang" Ify tertegun melihat obat yang diberikan kakanya.

"buang aja. Ify ogah minum obat itu lagi" ify ingin melangkah dari tempatnya sekarang, tapi Gabriel langsung memeluk tubuh ify .

Mata ify memanas.

'sumpah. Ify nggakuat ka' batin ify

"gue sayang lo fy, mama sayang lo. Banyak yang sayang lo, masa lo nggamau berjuang?"

Ify melepas pelukan Gabriel, lalu tersenyum

"gue pasti berjuang lah. Adik lo ini kuat ka, lagian lo lebay banget sih?"

Iel terkekeh,

"udah sana masuk, eh Rio mana? Gue pengen dong sekali-kali ketemu dia. Kayanya dari gue kelas 3 SD gue belum pernah ketemu dia lagi deh"

"tau tuh, dikelasya kali. Nanti ketemu makanya. Masa sama calon adik ipar sendiri enggak kenal" Gabriel melotot mendegarnya

"kuliah dulu beresin, udah adik ipar-adik ipar aja pikiran lo" Gabriel meyenggol bahu Ify.

Ify tertawa.

"udah gue cabut ya, bye sayang" Gabriel mencium puncak kepala Ify lalu berlalu dari hadapan ify.



****


"Bro, bro! Gue tadi liat ify pelukan sama cowok didepan!"

Alvin teriak-teriak memasuki kelas.

Rio kaget, dalam pikirannya menanyakan siapa cowok itu namun rio berusaha menyembunyikan keterkejutannya.

"Yo! Eh lo dengerin gue ngga? Si Ipy noh pelukan ama cowo. Diakan ngebet banget ngejar-ngejar elo yo, apa sekarang dia udah punya inceran baru Yo?" cerocos Alvin

Rio melempar buku ke arah Alvin,

"Apaan sih lo? Masa bodo dia mau gimana juga. Gue ga urus"

"wuish. Lo emang gapernah peka ye, ify kan ngejar-ngejar lo mulu. Lo beneran mau dijodohin ya sama dia?"

Alvin terbahak menanyakan hal tersebut.

"bangsat lo gabisa diem banget!" Rio beranjak dari tempat duduknya.

"nyantai boss, kalo gitu Ify biar buat gue"

Rio mengabaikannya.

******

"itu rio"

"gila beneran rio dijodohin sama cewe kaya ify?"

"ify bagus apanya coba?"

"bisa-bisanya ya tuh cewe. Pake pelet apaan tuh dia"

Rio mendengar desas-desus yang membuat telingannya panas saat berjalan melewati koridor kantin.

ECCEDENTESIASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang