FERICA & HANAN 1

427 16 2
                                    






Ferica baru saja datang setelah bel masuk berbunyi lima menit yang lalu ia berjalan dengan santai di koridor menuju kelasnya dengan menggunakan headphone dan menstel lagu dengan volume yang keras, seragam yang ia keluarin dari rok, dan rok span yang ia ketat membuat semua murid SMAN 141 Jakarta sudah tak heran lagi jika melihat dirinya. Guru BK pun sudah angkat tangan jika harus mengasih hukuman kepada Ferica.

Ferica masuk kedalam kelas dengan santai dan menaro tasnya di tempat yang biasanya ia duduki. Farah teman sebangkunya pun selalu menggeleng geleng melihat temannya yang satu ini, ia hanya berharap jika temannya Ferica mendapatkan hidayah secepatnya.

Bu Intan selaku guru bahasa inggris masuk kekelas dan memimpin doa sebelum memulai pelajarannya, selesai berdoa bu Intan seperti biasa memeriksa muridnya satu persatu yang tidak membawa buku pelajarannya. Bu Intan berhenti di meja Ferica dan menggeleng geleng melihat penampilan muridnya yang satu ini tidak ada perubahan sama sekali walaupun dirinya sudah berada di kelas 11.

"Ferica lepas tindik kamu atau kamu tidak boleh mengikuti pelajaran saya!" suara tegas Bu Intan yang sering ditakuti oleh semua murid di sekolah.

"kalau saya gak mau lepas gimana bu?" suara Ferica lantang yang membuat kelas 11 IPA 6 mendadak hening.

"yasudah silahkan kamu keluar dari sini! Saya tidak mau mengajar anak yang penampilannya seperti preman pasar!" usir bu Intan kepada Ferica.

Ferica yang merasa di usir oleh bu Intan langsung bangkit dari kusri, ia mengambil roko, headphone, dan handphonenya di tas lalu berjalan meninggalkan kelasnya. Sedangkan bu Intan hanya menggeleng geleng kepala, mengelus dadanya dan mengucapkan istigfar melihat Farica yang seperti itu.

Dikoridor Ferica melihat orang yang selama ini ia benci dan ia jijik sedang menatap kearahnya siapa lagi kalau bukan Andra Hanan Adytama ketua osis yang di puja puja bak dewa oleh semua penghuni sekolah kecuali dirinya merasa risih langkahnya dipercepat agar bisa ketempat biasa ia duduki jika diusir oleh guru mata pelajaran.

Sedangkan Hanan hanya tersinyum simpul setelah melihat perempuan yang membuat dia penasaran selama setahun ini menggeleng geleng, karna Hanan selalu melihat perempuan tersebut keluar disaat jam pelajaran sedang berjalan. Reyhan yang melihat Hanan menatap Ferica seperti tatapan yang tak bisa dijelaskanpun akhirnya menegor "Nan, kenapa lu lihat Farica kaya gitu?"

Hanan yang merasa di tegor sadar dan menatap Reyhan "eh enggak ko, gue cuman penasaran aja sama itu orang. Kenapa dia selalu di luar kelas padahal kan sekarang jam pelajaran sedang berjalan" jadi nama dia Ferica batin Hanan.

Reyhan menggeleng geleng "emangnya lu gak tau kalau Ferica si biang onar itu selalu dikeluarin dari kelas karna sikapnya yang gak pernah sopan sama guru"

"bandel banget, biasanya yang kaya gitu kan cowok lah ini kenapa cewek" ucap Hanan polos.

"udahlah gak usah bahas itu orang bahas dia mah bikin emosi doang, mending bahas pensi yang tinggal hitungan bulan" ajak Reyhan kepada Hanan untuk membahas pensi diruang osis yang belum ia buka sedari tadi.

Ferica mengisap roko di atap gedung sekolah dengan hikmat, entah mengapa satu hisap dan hembusan bisa membuat dirinya rileks, santai, dan menghilangkan semua beban yang ada di benaknya. Entah sudah berapa batang yang sudah ia bakar dan dihisap ia tidak peduli yang penting dirinya bisa melupakan apa yang harus ia lupakan.

Ferica menatap langit warna biru bercampur putih membuat Ferica merindukan masa masa yang dulu ia punya sebelum waktu mengajarkan apa arti kehilangan dan kita hanya bisa menyesalinya. Ia memakai headphone memasang colokan headphonenya ke handphone dan dia menstel lagu Wiz Khalifa feat snoop doog, Juicy J&T-Paint - Black And Yellow lagu yang baru baru ini ia dengar di salah satu aplikasi berbayar, Ferica mengikuti alunan musiknya sampai rokonya habis terbakar oleh hisapannya.

FERICA & HANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang