FERICA & HANAN 20

188 11 1
                                    

Ferica terbangun dari tidurnya ia membuka kedua matanya perlahan sinar lampu telah menyala, siapa yang nyalain lampu? Pertanyaan itu yang hampir Ferica ucapkan sebelum ia melihat sosok laki laki duduk di sampingnya, Hanan.

"Kamu tidur apa lagi latihan mati sih? Pules banget, aku dari tadi bangunin kamu. Kamu gak bangun bangun" ucapnya kesal dengan bibir yang melengkung.

Ferica terkekeh melihat Hanan seperti ini, rasanya ada sedikit kesenangan di saat Ferica merasakan kesepian Hanan lah yang hadir, seperti ini disaat Ferica butuh orang yang membuat dirinya senang, Hanan datang begitu saja.

"Maaf tadi gue mimpi indah jadinya pules deh tidurnya"

"Fer besok kan sekolah libur, aku mau ngajak kamu jalan jalan aku tau kamu pasti kesel kan sama ayah kamu. Jadi besok kamu harus ikut aku"

"Lu mau ngajak gue kemana?" Tanya Ferica bingung.

"Ke Lembang, disana aku tau tempat untuk menenangkan diri. Kalau kamu pengen teriak teriak disana juga gapapa, gak bakal ada yang marah marah juga"

"Lu serius mau ngajak gue kesana?"

"Duarius"

Ferica langsung memeluk tubuh Hanan dan mulai terisak "makasih ya Han, makasih juga udah selalu ada buat gue. Maaf kalau dulu gue sempet gak suka sama lu, sempet benci sama lu"

Hanan mengelus rambut Ferica dengan halus "iya gapapa, lagian aku juga udah lupa ko"

"Kamu laper gak?" Tanya Hanan

"Laper"

"'Mau makan di luar?"

"Mau" ucap Ferica cepat

"Yasudah kamu mandi dulu sana, aku tunggu disini."

"Oke"

Ferica langsung bangkit dari duduknya dan bergegas menuju ke kamar untuk membersihkan badannya di kamar mandi dalam kamarnya.

****

Hanan mengajak Ferica makan di pinggir jalan, makan nasi goreng di pinggir taman dengan di temani oleh bintang dan bulan di atas langit membuat suasana ini menjadi tenang dan damai.

"Dimakan nasi gorengnya Fer, kamu kebiasaan nih selalu melamun" ucap Hanan sambil menyuapkan nasi goreng kemulutnya.

Hanan gemas dengan Ferica yang masih saja tak menyentuh nasi gorengnya, Hanan mengambil nasi gorengnya dengan sendok dan sendoknya diarahkan ke mulut Ferica.

"Ayo makan" ucap Hanan

Ferica masih enggan membuka mulutnya. "Gue bisa makan sendiri"

"Aku suapin kamu"

"Gamau"

"Harus mau! Aku gak terima penolakan!"

Dengan sebal Ferica menerima nasi gorengnya, ia membuka mulutnya lalu mengunyah nasi gorengnya.

"Aku suapin kamu sampai habis nasi gorengnya"

"Gausah, gue bisa sendiri"

"Gak! Aku aja, kamu kalau makan sendiri lama"

"Gue bis--" belum sempat Ferica menyelesaikan ucapannya Hanan sudah menyodorkan nasi goreng ke mulutnya.

"Habisin makannya udah malem, besok kita harus ke lembang. Aku suapin kamu" ucapan Hanan membuat Ferica pasrah, kali ini dia harus mau kalau makannya disuapi oleh Hanan.

FERICA & HANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang