#4

2.5K 430 44
                                    

¤¤¤

Calum yang baru saja datang dengan wajah fresh dan wangi langsung disambut kekosongan bangku kanaya. Ia merengut bertanya-tanya kemana anak itu pergi yang biasanya berimajinasi bahwa calum mengucapkannya selamat pagi.

Bilang saja calum jahat karena tidak peka-peka.

"Ada pr ga?" Tanya calum ke ashton yang sekarang lagi sibuk main tamagochi. "Lu anak purba banget mainannya tamagochi."

"Ga ada, yeu bangsat lu gausa ngejek." Calum melirik kearah ashton yang masih sibuk dengan tamagochi ditangannya. "Btw lu ga nyariin kanaya gitu? Atau kepo dikit gitu."

"Engga, ngapain juga." Kata calum datar.

"Sombong bener ni anak, sok ganteng pula awas aja kalo nanti nyesel ga macarin kanaya." Calum cuma mendengus sedangkan gege didepan mereka udah misuh-misuh.

Calum cuma menatap kedua orang temannya bingung, dan sampai akhirnya kanaya masuk dengan tas yang ia tenteng di tangan kirinya. "GEGEEEEEEEE,"

Gege langsung berhambur meluk kanaya, calum heran, sebenarnya apa yang terjadi dengan dua orang cewe didepannya.

"Gue cuma mau nitip tas, nanti istirahat kedua gue selesai pelatihan. Lu duduk sama siapa gitu kek biar ga gabut. Bye gege," kanaya mencubit pipi gege dan bersiap untuk berlari keluar kelas namun tatapannya bertemu dengan mata calum.

Calum hanya mengerutkan keningnya, lalu menatap kanaya balik dengan tatapan datar-sinis-mematikannya.

"Selamat pagi juga calum, aku juga udah sarapan kok!" Teriaknya dan langsung mendapat sentilan di jidatnya dari gege.

Kanaya langsung berlari dan meninggalkan tatapan sinis calum yang mengikutinya sampai keluar dari kelas.

"Lu ga mau nanya ke gege gitu, itu si doi kemana?" Tanya ashton tanpa mengalihkan matanya ke arah gembot yang dia pegang.

Jangan tanya deh kenapa ashton menyimpan mainan jadul seperti itu. Tadi tamagochi, sekarang gembot.

"Kanaya bukan doi gue," jawab calum datar.

"Yeu tengik! Kan gue cuma pake kata ganti." Ashton kesel.

"Au ah, gue mau bolos jepang." Dan calum akhirnya keluar kelas membawa ponsel dan headsetnya setelah menitip pesan kalau ia mendadak sakit perut dan mau menginap sementara di kamar mandi.

Ia berjalan ke lapangan basket sekolah dan melihat basket putri latihan untuk turnamen. Ia duduk di tepi lapangan sambil memasang headset dikedua telinganya.

"Calum!" Panggil seseorang yang langsung menghampirinya. Merasa diperhatikan oleh sekeliling calum membuang muka dan menatap malas cewe itu. "Sombong bener dah"

"Apaan?"

Cewe mungil nan manis itu kedip-kedip didepan mata calum.  Calum serasa akan meledak karena tidak kuat untuk menahan tangannya untuk tidak mencubit pipi cewe itu. 

"lu ngapain sih, al?" jerit calum yang tidak sanggup lagi karena ia sangat gemas dengan cewe itu.

"lagian lu sombong bener dah, kalo dipanggil ya sautin lah gila."

"iya kenapa alana sayanggggg," ucap calum dengan senyum 0,000001 detik kemudian merengut.

"asik lah dipanggil sayang, btw lu bolos ya?" calum cuma mengangguk lalu meraih kepala alana kemudian mengelusnya dengan lembut. "kalo ga matematika pasti bahasa jepang?" lagi, calum mengangguk.

"lu latihan mulu, sampe ga sempet jalan sama gue." calum mencubit pipi cewe itu dengan keras dan langsung mendapat tamparan pada tangannya.

"yeu kan gue mau lomba tulul, lu juga kalo ngajak jalan wacana mulu."

"halah lagian yang diajak jalan sok sibuk, gasuka aing."

Alana langsung menampol calum pelan, "lagian lu ngapain ngajak gue jalan mulu blegug?"

"biar lu suka sama gue, gue bosen jomblo."

Calum langsung pergi ninggalin alana yang agak terkejut dengan pernyataan calum barusan. Bukannya senang, alana malah semakin bingung. Bukannya calum sedang dikejar-kejar oleh teman sekelasnya?

Saat calum sedang asik berjalan di lorong kelas 10, ia melihat kanaya sedang sibuk membaca berkas didepan tong sampah. Calum langsung menghampirinya dan duduk didepannya dia dan alhasil membuat kanaya terkejut.

"lah lu ngapain disini?" tanya kanaya.

"menurut lo?"

Kanaya hanya menghela nafasnya dan lanjut dengan berkas yang ada ditangannya. "nay, temenin gue bolos. "

Kanaya terkejut dan hampir terjungkal ke belakang, "lo lagi sehat kan?" calum mengangguk, "gue lagi pelatihan lu ajak bolos. Gila,"

"emang ga mau?" tanya calum

"mau lah gila!" calum langsung menarik berkas ditangan kanaya dan menaruhnya di lantai. Lalu ia menarik tangan kanaya menuju belakang sekolah.

"gue takut dimarahin, gue kan lagi pelatihan." ucap kanaya.

"kalo lo dimarahin, bilang ke gue. Nanti gue yang marahin balik,"

Kanaya hanya memandang calum sengit.  Dan satu hal lagi yang kanaya sadar, calum belum melepas genggaman tangannya.

"cal, kalo digenggam terus tangan gue ntar gue lemes lu yang gotong ya."

Calum hanya mendengus, gini deh kalo lagi jalan sama orang yang suka ama gue, bawaannya lemes mulu.

"iya santai aja."

Dan calum mengajak kanaya ke warung nasi padang yang ada dibelakang sekolah. Setelah manjat gerbang single mereka akhirnya sampai. "lu harus makan, ga mau tau gue." ucap calum pada kanaya.

Kanaya cuma ngangguk dan langsung mencari tempat duduk. Sebenarnya ia lupa sudah berapa kali secara tidak langsung makan bareng calum. Dan calum seperti tidak menyadarinya.

"lu kenapa makan disini dah?" tanya kanaya pada calum yang sudah selesai memesan makanan.

"lah bukannya lu suka nasi padang? Kebetulan gue lagi pengen nasi padang."

Kanaya hanya mengangguk lalu menunduk dan menutup mulutnya, "senyam-senyum terus," teriak calum.

"bodo amat."

"lu benerin aja makan, jangan lupa nafas. Gue ga mau ya jadi tersangka pembunuhan cewe di restoran padang."

Kanaya menyentil jidat calum, "bacot banget dah untung sayang."

Kanaya tidak tahu setelahnya mengucapkan itu, jantung laki-laki didepannya sudah berdetak tidak karuan.

Jadi karena gw sakit terus ga sekolah, bisa update deh wkwkwk kalo lagi sekolah ga bisa update manteman maaf ya.  Soalnya gw sekolah 12 jam sehari. Gila ga tuh :(

Abu-abu : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang