#16

1.8K 285 27
                                    

¤¤¤

Kanaya turun dari mobil setelah papanya nurunin dia tepat di depan hotel yang kak daniel bilang. Dengan bermodalkan blazer dan celana senada dipadukan dengan tanktop hitam dan sneakers andalannya, kanaya menunjukan RSVP miliknya.

"silahkan masuk lewat sini," karyawan hotel itu mengarahkan kanaya untuk lewat lift dan memencetkan tombol untuknya.

"bilang gak ya?" batin kanaya. Dan tepat saat itu pintu lift terbuka.

"anjir." seru kanaya.

"NAY!" kak daniel langsung menghampiri kanaya yang masih keliatan linglung karena suasana acaranya yang cukup ramai. "gue seneng lo dateng, yok gabung. Anak mading ada di sebelah sana."

Kanaya pikir kak daniel hanya mengundang anak mading saja, tapi ternyata teman sekelasnya pun juga diundang.

"mau minum disebelah sana, makanan di sebelah sana, perlu sesuatu cari gue aja okay?" kanaya ngangguk.

Sekarang ia harus cari luke!

"lo liat luke gak?" tanya kanaya ke adit.

"noh, lagi bengong." kanaya langsung mengikuti arah pandangan adit. Ia langsung menghampiri luke yang sedang duduk menghadap jalanan sambil meminum es jeruk di mejanya.

"luke!" sang empunya nama menoleh, "gue cariin lo kemana-mana." bohong kanaya.

"hehe sorry sorry, sama siapa lo kesini? Calum?"

"hah? Sendiri lah! Kok calum?" tanya kanaya bingung.

"maksud gue dianternya,"

"oh papa gue--gue duduk sini ya?" luke mengangguk. "gue jarang banget liat lo disekolah, kemana deh?"

"ga kemana, gue selalu sekolah."

"iya?" ia mengangguk lagi. "luke gue mau ngomong."

"gue dulu boleh gak?" tawar luke.

"oh lo mau duluan? Silahkan."

Luke diam sambil mengaduk-ngaduk es jeruknya. Dalam konteks ini, kanaya tidak mau menyerukan slogan 'ladies first' yang mana akan mengancam batinnya sekarang.

Luke seperti enggan melanjutkan kalimatnya tapi kanaya paham, ia masih merangkai kata di kepalanya.

Kalau saja luke menembak kanaya malam ini, mati kanaya! Bisa-bisa ia loncat dari rooftop ini.

"gue mau berhenti." kata luke akhirnya sambil memutar kursi menghadap kanaya. "gue nyerah."

Kanaya diam mencoba mencerna kata-kata cowok berpupil biru dihadapannya. "maksud lo gimana?"

"gue gak bisa gantiin calum di hati lo. Gue nyerah nay." ucap luke sambil menatap mata kanaya. Kanaya yakin, mata itu tidak sedang bercanda.

"suddenly?"

"gue bisa liat lo bahagia sama calum, tapi gue gak bisa kalo liat lo disia-siain sama dia. You deserve to be loved. Tapi bukan sama luke hemmings."

"kenapa gitu?"

"gue gak mau lo terpaksa deket sama gue, the fact, you still can't accept me. Gue tau butuh waktu, tapi gue udah mulai nyerah, seperti lo gak pernah liat gue sedikitpun."

Kanaya membuang muka dan menatap jalanan dibawahnya. Dadanya sesak tidak karuan.

"gue gak tau harus ngomong apa, luke." kanaya mati-matian menahan tangis karena sesak didadanya. Semakin luke berbicara, semakin terasa sesak di dadanya. "lo bahkan tau calum gak suka sama gue, tapi kenapa lo masih bilang gue bahagia sama dia?"

"gue bisa liat itu, nay."

"lo cuma bisa liat, gak bisa ngerasain."

Luke diam.

"jadi, luke hemmings, partner mading gue, thank you for those words. Makasi udah bikin beban gue di mading berkurang berkat bantuan lo. Mungkin lo tiba-tiba menghilang akhir-akhir ini gara-gara ini ya?"

"—but the most important thing that i want to tell you is i'm tired too." kanaya langsung pergi dan menghilang di keramaian pesta kak daniel.

Luke meneguk es jeruknya cepat dan pergi dari tempat dimana ia dan kanaya menjadi dua orang bodoh yang saling takut meninggalkan zona nyaman.

"ge, tar malem gue bilang ke luke deh."

"yakin serius? Udah kuat hati?"

"udah dong, new kanaya nih!!"

"latihan dulu gimana bilangnya hahaha"

"hmmm gimana ya, gini deh, 'luke gue berniat berhenti ngejar calum lagi. Gue udah bener-bener cape sama dia, lo tau kan cara mencintai yang benar adalah rela melepaskan. Gue pengen coba itu' gimana ge?"

"duh jangan gitu deh nay, banyak bacot jir. Yang singkat dan mantap dong"

"okay, gimana kalo, 'luke, kayanya gue mulai suka sama lo, semangat ya!!' gimana? Hahahaha"

"nice!!!!!!! Agresif banget dah emang kanaya."

Goodbye road huhuhu

Abu-abu : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang