#11

2.6K 460 116
                                    

¤¤¤

Sekarang udah tepat pukul setengah 7, tapi tim mading belum ada yang berniat pulang. Apalagi kanaya yabg sekarang tugasnya ngerangkap jadi design grafis.

Lomba mading ini bukan mading kecil yang disekolah tapi mading pameran yang panjangnya kaya karpet. Makanya mereka semua kerja keras agar madingnya gak monoton.

"balik dulu besok lanjutin." seru kak daniel. Mereka semua langsung siap-siap balik, "nay, pulang udah malem." tegur kak daniel waktu ngeliat kanaya masih asik gambar di kardus.

"bentar kak lagi dikit." serunya.

Luke yang sejak pagi duduk disebelah kanaya juga sama masih berkutat dengan karikatur dan design styrofoam ditangannya.

"2 menit ya, gue mau kunci soalnya." kata kak daniel.

Mereka ngangguk, "pulang bareng siapa nay?" tanya luke yang udah berdiri dari duduknya.

"dijemput."

"mau bareng gak?" kanaya ngegeleng. "yakin? Udah malem gini?"

"yakin, lagian mama gue udah janji jemput."

Luke cuma bales ngangguk dan langsung beresin pekerjaannya. Kanaya juga gitu, dia beringsut mengambil tasnya dan melakukan stretching karena badannya yang sangat pegal.

"luke gue duluan ya, takut nyokap nungguin. Bye!"

Kanaya berlari di koridor sekolah yang cukup gelap. Dia bukan tipe cewe menye yang takut gelap, karena motonya 'selagi ia tidak bisa melihat penduduk supranatural, gak usah takut'

Pak satpam emang jagain sekolah 24 jam tapi kali ini dia enggak sendiri ada cowo yang lagi nemenin dia main catur.

Pas kanaya lewat, "woy!" sorak cowo itu. "lupa ya lo ada janji sama gue?"

Kanaya mengernyit, "calum?" tanyanya karena pos satpam emang agak redup pencahayaannya.

"bukan. Gue setan."

"tai banget."

"gue udah nungguin lo dua jam lebih tapi gue dibilang tai." kata calum yang udah naik pitam.

Kanaya juga baru ingat kalau calum akan kerumahnya meminjam buku catatan bahasa jepang.

"sorry gue lupa kalo lo mau kerumah." kata kanaya

"au ah gue ngambek," kata calum yang masih melanjutkan main catur dengan pak satpam.

"eh?"

"kanaya! Udah dijemput?" sorak cowo dibelakang kanaya. Dari suaranya sih kanaya tau kalo itu luke.

"bel--"

"kanaya pulang sama gue." sahut calum cepat.

Kanaya bingung. Tadi ngambek deh perasaan.

Luke pun langsung ngacir pulang setelah sebelumnya senyum kearah kanaya.

"lo tunggu disini deh, gue pulang ambil buku terus balik lagi kesini." kanaya nyari solusi.

"lama. Gue anter pulangnya. Pak saya balik dulu ya," calum langsung pake jaket dan narik kanaya buat duduk diboncengan motornya.

"kalo dingin, peluk aja." kata calum kikuk.

Kanaya udah mati baper denger ucapan calum barusan. Pacar orang ini woy masa gue main peluk aja, batin kanaya.

"lo ngapain sih sampe malem di sekolah? Hp juga gak aktif." kata calum dibalik helmnya.

"gue bikin mading, hp gue batrenya abis."

"lo cuma berdua sama luke?"

Kanaya menggeleng, "ada kak daniel juga."

"lo cewe sendiri?"

"iya."

"jangan gitu lagi pokoknya. Emang sih sekarang lo gak papa tapi kalo luke dalam mode sange gimana?" kata calum dengan suara naik satu oktaf untuk memastikan kanaya ngedenger ucapannya.

"anjing ngelantur ya lo?"

"gue berusaha ngelindungi malah dibilang ngelantur. Lo gak tau pikiran cowo gimana, nay!"

Kanaya diem. Ini calum kenapa sih?

"yaudah maaf." kata kanaya

"ngapain minta maaf?"

"lagian lo marah-marah, yaudah gue minta maaf."

"yaudah jangan lagi kaya gitu. Gue gak tenang ngebayanginnya."

"gak tenang gimana, lo aja main catur sama satpam. Itu gak tenang?"

Calum ketawa, "yaudah sekarang gue yang minta maaf."

Perjalanan kerumah kanaya hanya berakhir dengan diam. Kanaya yang sibuk mengatur jantungnya dan calum yang fokus dengan jalanan.

Saat sampai dirumah kanaya, ia langsung berlari mengambil buku catatannya dan memberikannya kepada calum.

"maaf ya bikin lo nunggu dua jam gara-gara gue lupa."

"iya santuy aja sih sama gue." calum langsung bersiap-siap buat balik. "btw nay, lo jangan sering bimbingan dong. "

Kanaya mengernyit, "emang kenapa?"

"gue jadi kangen."






Abu-abu : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang