#18

1.3K 205 68
                                    

¤¤¤

"dek tumbenan dijemput" kata mama kanaya tepat saat kanaya turun menenteng sepatunya ke ruang makan.

"hah? Dijemput apa?"

"tuh didepan ada calum."

Kanaya langsung mendelik dan lari ke jendela untuk mengintip apakah mama kanaya tidak membohonginya. "loh emang ga janjian?"

"ENGGAK MA."

Kanaya lari menuju meja makan dan memakan sarapannya dengan cepat. Berbagai pertanyaan pun dilontarkan oleh mama kanaya melihat tingkah laku anaknya yang seperti dikejar anjing.

"mah haduh gimana ya." kata kanaya, "dia mau ngapain sih kesini?"

"jemput kamu sih dia bilang tadi. Tapi disuruh masuk gak mau."

Kanaya menjambak rambutnya frustasi. Seharusnya ia senang melihat calum kerumahnya untuk mengajaknya berangkat sekolah bersama. Itu merupakan cita-cita kanaya sejak menyukai calum.

Namun, kali ini rasanya berbeda. Kanaya malah terlihat seperti frustasi dan ingin rasanya lari meninggalkan calum.

"samperin lah sana. Keburu telat." kata mama kanaya.

Setelah berpamitan, kanaya langsung menghampiri calum yang sedang menyandar pada mobil putih miliknya.

Jing ngapa ganteng sih, batin kanaya.

"eh cal? Ngapain?" tanya kanaya sok santai padahal hatinya sudah deg-degan tidak karuan.

"jemput lo, mau ngajakin ke sekolah bareng." kata calum yang sangat-sangat-sangat santai.

"anjing." gumam kanaya sangat pelan, "ngapain coba tiba-tiba?"

"emang gak suka kalo gue jemput?"

Anjir itu pertanyaan apa sih, hati kanaya meringis. Baper.

"ya gak gitu. Kaget aja gue."

"yaudah ayo, keburu telat." calum menarik tangan kanaya untuk segera masuk ke mobil.

Well, cita-cita kanaya tercapai.

"emang cewe lo ga marah?" tanya kanaya.

"dah sutup."

"anjir seriusan lo?" kanaya kaget. "kok bisa?"

"ya bisa, udah lama juga gausah dibahas."

Kanaya diam. Calum juga diam. Sebenarnya dalam kepala kanaya ia sedang memikirkan kemungkinan-kemungkinan kenapa calum tiba-tiba mengajaknya berangkat sekolah bersama. Ia bahkan tidak menanyakan apakah kanaya bersedia atau tidak berangkat bersamanya meskipun jawabannya pun sudah pasti iya.

"nay sekarang posisi gue dimana?" kata calum tiba-tiba.

"hah? Ya disamping gue? Maksudnya gimana sih?"

"posisi gue di hati lo, maksud gue." kanaya langsung melotot dan menahan dirinya untuk tetap stay cool.

Kanaya meringis tidak berani menjawab, "kalo masih di tempat yang kemaren-kemaren. Ayo kita coba."

COBA APA ANJIR, batin kanaya.

Kanaya tetap diam meremas tangannya secara bergantian, "lo gak usah khwatir gue jadiin lo sebagai pelarian. Gak gitu oke? Gue cuma mau mencoba membuka hati gue buat lo."

Kanaya mati kutu! Ia masih tetap diam sambil meremas tangannya. Hatinya sudah deg-degan tidak karuan.

"gimana menurut lo? Daritadi lo diem."

"hngg gimana ya? Gue bingung." kata kanaya

Calum senyum, "kaget ya?"

"iya, cal." kanaya cuma menyengir dan menggaruk tengkuknya.

"yaudah pikirin aja dulu, gue kasi waktu."

Kanaya benar-benar pusing. Bisa-bisanya calum mengatakan akan membuat hati untuk kanaya saat dirinya sudah bertekad untuk berhenti mengejar calum.

Bahkan ia belum mengatakan hal ini pada luke. Ia benar-benar harus mengatakannya sebelum ia kembali pada calum lagi.

Kepala kanaya ingin kembali namun hatinya mengatakan sebaliknya.

Gue tuh suka sama calum, tapi kenapa gue gak seneng ya dia ngomong gini. Batin kanaya

Kanaya turun dari mobil calum setelah mereka telah sampai di sekolah. Memang aneh dilihat saat mereka berjalan bersama di koridor yang menuju kelas mereka. Tidak banyak obrolan yang mereka buat karena kanaya yang sibuk dengan pikirannya.

"lo keliatan banget lagi mikir nay." kata calum sambil ketawa. Ganteng, pikir kanaya. "gausa di pikirin terlalu serius, kalo masih suka ya ayo, kalo udah engga suka, hmmm--"

Kanaya menunggu lanjutan dari kalimat calum.

"---coba dipikir lagi, yakin udah engga suka?"

Damn.

Say it coward, batin kanaya lagi.

Calum mengelus puncak kepala kanaya sambil tersenyum, "have a nice day!"

bunuh gue sekarang please.

+++

"gue bingung banget geeeee!!!"

Kamar gege yang tadinya rapi kini sudah berantakan karena ulah temannya yang sedang dibingungkan oleh cinta.

"gue suka calum udah dari lama, dan sekarang akhirnya dia mulai suka sama gue. Tapi hati gue kenapa gak se-excited itu sih!"

"ya artinya lo udah gak suka sama dia!"

"gak mungkin anjir, mana bisa gue gak suka sama calum." kanaya meringis. Ia betul-betul bingung.

"kenapa lo suka calum?" tanya gege.

"karena dia calum."

"sebucin itu anjir. Gak nyangka!" gege udah mulai greget dengan temannya yang satu ini. "gue kasi tau ya cin, lo selangkah lagi bakal dapet cowo yang emang bener-bener dari awal berjuang buat lo--"

"--dan lo masih stuck sama cowo yang lu perjuangin. wtf lu bisa liat bedanya gak sih nay?!"

Kanaya diem.

"lo bentar lagi bisa dapet cowo yang emang nganggep lo worth it. Dan lo masih stuck sama cowo yang lo anggep worth. Tau gak sih lo bedanya dimana?" gege mulai tersulut emosinya, "gue gak mihak luke btw, itu terserah lo. Apapun yang lo mau gue dukung, calum juga temen gue."

"kok lu malah ngomong gitu sih ge?"

"karena gue paham lo, nay"

Kanaya meringkuk memeluk bantal, "ah anjir kenapa sih gue bisa suka sama calum."

Ting...

Luke : nay dimana? Gue mau ngomong

"anjing"


Kalian tim siapa nih?

Luke kanaya
Atau
Calum kanaya



Abu-abu : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang