---> Starlight 14 <---

118 6 0
                                    

" Loh sepedanya ada tapi orangnya mana?" Bingung kai lalu mencari sang pemilik sepeda, kuro pun ikut mencari

Sedangkan di tempat shin ~~

" engh aku ketiduran, dan bodohnya kenapa aku bermimpi aku menikah dengan si teme kuro?!! Lebih baik aku pulang saja" shin berjalan menuju parkiran yang sudah mulai sepi karna sudah sore

" ARO CHANNNN " kai dan kuro berteriak bersamaan memanggil namanya, tanpa menengok kebelakang, shin mempercepat laju sepedanya menuju rumah

" sialan, cepat sekali hilangnya" kai mengusap peluh yang menetes di dahinya

" lebih baik kita pulang, ayo" kuro berjalan santai selagi menenteng tas sekolah

" baik--

BUGH

" Hei kalau jalan hati ha ---" kai terpaku melihat anak yang menabraknya, ia merasa Dejavu. Ia merasa mengenalnya

" maaf, maafkan aku, aku sedang bur---

" kamu nyata kan?!!" Kai meremas kedua pundak kecil pemilik pemuda didepannya

" ha?! Tentu saja aku nyata !! " jawab pemuda bersurai coklat dengan bola mata yang sama dengan surainya

" Tidak, kau sudah mati !! Kau sudah mati !!" Kai mulai histeris, sepertinya ia mengenal dekat pemuda musterius itu

" o-- oy kai, tenangkan dirimu !, maafkan adikku ya, kami pergi dulu ya, ayo kai" ucap kuro lalu menarik kai agar pergi dari pemuda manis yang membuat kai histeris

" kuro, kuro dia sudah mati, dia sudah mati !!" Histeris kai menjadi jadi

Tanpa mendengar histeris kai, kuro tetap menarik tangannya agar tidak membuat keributan di tempat umum

" dasar cowok gila jelas jelas aku masih hidup, tapi hati ku berkata jika aku pernah mengenalnya" gumam pemuda manis bersurai coklat lalu pergi dari taman tersebut

Tanpa disadari oleh mereka bertiga, terlihat benang merah yang melikit di antara jari kelingking milik kai dan pemuda manis itu

▶▶▶

BRAK

PLAK

Kuro menutup pintu rumah dengan keras lalu menampar pipi kanan kai dengan keras, hanya cara itu yang bisa memmbuat kesadaran kai sepenuhnya kembali

" KAU SALAH ORANG KAI !! DIA BUKAN 'DIA', ORANG KAU SUKAI ITU SUDAH MATI !! KAU HARUS SADAR KAI !!" teriak kuro tepat di depan wajah kai.
Pemikiran kai sudah kalang kabut, hatinya berkata bahwa dia adalah orang yang ia cari, tapi otaknya berkata sebaliknya

Yui yang mendengar keributan di depan pintu langsung saja ia turun melihat perkara yang dilakukan oleh anak anaknya

" ada apa ini kuro, kai?" Tanya yui dengan menatap mereka berdua

" tanya saja pada kai, aku mau mandi dulu" kuro malas menjelaskan, ia ingin mandi badannya bau dan lepek

Setelah melakukan ritual mandi, kuro segera menyelesaikan pekerjaan rumahnya yang tertunda, ia tak selera makan hanya melihat wajah kai yang seprustasi itu

"Jika benar dia adalah orang yang dicari oleh kai, maka aro chan miliku seorang, Yes !!" Kuro terlalu senang hingga membuatnya loncat loncat ngga jelas

" tapi jika dipikir pikir, pemuda itu mirip sekali dengan 'dia', aku jadi penasaran" gumam kuro

" Bodo amat lah yang penting aro chan milik gue , asek asek " menari nari ngga jelas, loncat loncat dan berakhir dengan sakit pantat karna terpleset dengan baju bajunya yang berserakan

Dasar anak laki laki -_-

▶▶▶

" selamat pagi Anak anak, kita mendapatkan teman baru, aku berharap kalian menjadi temannya, nak silahkan perkenalkan dirimu" ucao sensei ayano dengan senyum merekah di wajahnya

'Dia.....' batin kai selagi menatap pemuda yang kemarin tak sengaja menabraknya di taman

" hum, namaku Takaashi Yukio, senang berkenalan dengan kalian" ucap yukio selagi membungkukan badanya 90 derajat

" wah dia tampan ya"

" dia manis''

" wah dia cocok jadi uke"

" uhhh nambah deh teme kita yang uke"

Banyak bisikan bisikan yang terdengar ditelinga yukio, itu membuat telinganya panas

" nah Takaashi kun, kau boleh duduk di samping Kai Kagane, dia duduk paling belakang dekat jendela, silahkan" ujar sensei ayane selagi menunjuk kai yang duduk di belakang

" haik, terimakasih" ucap Yukio lalu berjalan menuju bangku kemudian mendudukinya tanpa merespon eksentasi pemuda disampingnya yang terus menatapnya

" psst kau benar nyata kan?" Bisik kai pada yukio yang tengah memperhatikan penjelasan sensei didepan

" sudah berapa kali aku bilang? Aku ini nyata, jelas jelas kakiku menyentuh lantai, baka" desis yukio agar tak terdengar oleh sensei didepan

" sepertinya aku tak membutuhkan aro chan sebagai pelarianku, aku hanya menganggap aro chan sebagai adikku saja, sekarang aku akan mengejar cintaku lagi" batin kai selagi menatap pemuda yang ada disampingnya

Drt drt drt drt

" tcih, siapa sih yang mengirim SMS disaat jam pelajaran seperti ini sih?" Geram shin lalu membaca pesan yang masuk di Handphonenya

Kuro Teme

"Aro chanku, nanti makan siang bareng ya, aku tidak terima penolakan, bye aro chan aku tunggu dan selamat belajar"

ShinTaro

Budu amat, yaudah iya

Send

" aku benci mengakuinya jika aku mennyukai kuro kun"

T
B
C

(Maaf kalau ada kesalahan kata dalam proses pengetikan, Ceritanya GAJE, semoga memuaskan ^^)

Mulmed hanya pemanis 😅

- Aoi -
11.8.17


STARLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang