---> Starlight 16 <---

141 5 0
                                    

" nah para tuan putri sekali kalian mau pesan makan apa?" Tanya kuro yang berlagak seperti butler

" iya, kalian ingin pesan apa?" Ditambah kai yang membuat mata mata Fujoshi semakin sakit sampai sampai mengeluarkan darah

" bersikaplah seperti biasa bodoh, dan berhentilah bersikap seolah kami ini perempuan" bantah shin selagi menatap menu yang ia akan pilih

" benar itu, aku risih seperti ini" timpal yukio

" baiklah baiklah, kalian pesan apa?" Ulang kai dengan mood yang sedikit turun

" aku pesan puding melon saja" pesan shin lalu menutup buku menu yang berisikan menu makanan yang lebih dari 1000 makanan

" aku chesee cake" kini yukio yang memesan makanannya

Kai dan kuro saling berpandangan, seperti saling telapati

" apa mereka hanya makan itu saja?" Tanya kuro

" mungkin, pantas saja kecil" jawab kai

" terus bagaimana? Pesankan saja?" Tanya kuro

" pesankan saja, dari pada kita kena damprat, Ayo" ujar kai

Mereka mengangguk bersamaan lalu pergi memesan pesanan sang kekasih

" apa mereka seperti itu?" Tanya yukio pada shin yang tengah memandang langit

" hm, aku berutang budi padamu karna kau sudah datang ke kehidupanku, sebelum ada dirimu mereka tidak membiarkanku bebas sehari saja, jadi aku ucapkan Terimakasih karna bebanku berkurang satu" ucap shin selagi menatap tepat mata coklat yukio

'Pantas saja mereka tidak membiarkanmu bebas, lihat saja dirimu bahkan lebih kecil dariku!!' Batin yukio, ia gelagapan ditatap seperti itu oleh shin, mukanya memerah seketika

" apa kau demam yukio kun?" Shin menempelkan punggung tangannya di dahi lebar milik yukio, melihat perlakuan shin, yukio dengan cepat menepis tangan shin dari dahinya dengan pelan

" aku tidak apa apa" ucap yukio bersamaan dengan pesanan mereka datang

" ini dia pesanan kalian" ucap kuro lalu menaruh sepiring puding melon di depan shin, sedangkan kai juga melakukan hal yang sama dengan kuro, menaruh chesee cake didepan yukio

" itadakimasu" ucap mereka berempat bersamaan

Mereka makan dengan lahap, saling bertukar ide, bercanda, meja mereka bermpat saja yang paling heboh murid murid yang lain memperhatikan mereka berempat

" terimakasih atas makanannya" ucap mereka bersamaan

" kita kekelas tuan putri?" Tanya kai kepada yukio yang tengah membersihkan mulutnya dengan sapu tangan miliknya

" sekali lagi kau bertanya seperti itu aku akan menendang 'milikmu' sekarang juga" sarkah yukio yang sudah bangun dari duduknya

" aku setuju dengan yukio kun" shin menyetujui kata kata yukio lalu menatap sangar kuro

" haha aku bercanda, ayo kita ke kelas" ucap kai lalu mengaitkan lengannya di pundak kecil yukio kemudian berjalan ke kelas meninggalkan pasangan KuShin

" apa?!" Bentak shin saat kuro menatapnya seperti seonggok daging sapi panggang

" mau aku tampar matamu yang kotor karna memandang seorang malaikat seperti itu?" Shin sudah mengangkat tangannya siap untuk menampar kuro tapi tangan shin ditarik menuju kuro jadinya mereka berpelukan

Shin harus menengadahkan kepalanya hanya untuk menatap kuro,kai, dan yukio yang tingginya melebihi dirinya

" dasar pendek" cibir kuro menatap wajah shin yang ada di pelukannya

Shin kesal mendengar cibiran dari kuro, shin mengngembungkan kedua pipinya sebab ia kesal pada kuro

BRETTTT

darah imajiner keluar dari hidung mancung kuro, ia tak kuat melihat pemandangan seperti ini.

Ia bukan pedo tentunya karna orang ia peluk ini sudah SMA, tapi prilakunya seperti anak SD

" etto, sampai kapan kita berpelukan seperti ini?" Tanya shin memecahkah hayalan laknatnya dengan shin

" oh ya haha, kau unyu sekali aro chanku uhhh" kuro mengnguyel nguyel kedua pipi tembam bak bakpao milik shin

" ku mohon berhentilah" pinta shin karna pipinya mulai merasa sakit

" baiklah ratu, kita kekelas" kuro menarik tangan shin secara tiba tiba membuat shin hampir terjatuh jika tidak ada sebuah lengan yang menyangganya

" maafkan aku yang mulia Ratu, ayo lanjutkan" mereka melanjutkan perjalanan dengan saling menggoda, saling bercanda

Tanpa mereka sadari atau memang sudah disadari benih benih cinta tumbuh diantara mereka berdua

▶▶▶

" aro chan, apa kau tidak membawa sepedamu?" Tanya kuro saat menjemput shin di kelasnya

" aku membawanya, tapi kau yang mengayuh sepedanya, aku capek sekali" ujar shin selagi memijat pundaknya yang sakit, mungkin salah tidur

Sret

" A- apa yang kau lakukan?! Tu-- turunkan aku kuro kun!!" Pekik shin saat dirinya digendong ala tuan putri didepan teman temannya

" kau diam saja, kai dan yukio ayo cepat pulang, kita ada urusan" ucap kuro dengan lantang pada kai dan yukio

" sip, ayo kiki " kai menarik tangan yukio lalu pergi menyusul kuro yang sudah berada di parkiran

" nah kau duduk manis disini, biar kekasihmu yang mengayuh" ujar kuro lalu mulai mengayuh sepeda shin

" kekasih? Apa kau pernah menembakku?" Tanya shin selagi tengah menyender di papan gerobak

" Tentu aku kekasihmu, mungkin besok aku akan menembakmu, siap siap saja" ujar kuro tanpa menoleh melihat shin yang tengah tertidur damai di gerobak otomatis shin tidak mendengar perkataan kuro barusan

" sepertinya kita ditinggal, ayo kau naik digendonganku" ucap kai lalu mulai jongkok membelakangi yukio

" A- apa yang kau lakukan?!" Tanya yukio mundur selangkah dari kai

" sudah naik saja" kai menarik tangan yukio lalu menggendong dipunggungnya yang kokoh

" aku menggendongmu agar kau tidak kecapekan sampai dirumah, kau bisa langsung membuat pekerjaan rumah tanpa merasa capek karna berjalan" ujar kai selagi mengeratkan tautan tangannya untuk menopang tubuh yukio

" Te -- terimakasih" bisik yukio tepat di telinga kiri kai yang membuat hatinya berbunga bunga hanya mendengar kata kata itu keluar dari mulut yukio.

" sama sama" balas kai dengan senyum terpampang di wajah tampannya

' oh kami sama, Jika kai adalah jodohku maka ikatlah ia denganku saja dan tolong bantu aku untuk mengingat lebih dalam siapa itu kai kagane' batin yukio













T
B
C



( Maaf jika ada kesalahan kata dalam proses pengetikan, ceritanya GAJE, semoga memuaskan^^)/

Mulmed hanya penambah imajinasi kalian 😅

Sayonara

- Aoi -
11.8.17

STARLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang