Chapter 6

644 56 2
                                    

Author Pov

Kendall tak bisa berkonsentrasi, karena memikirkan kejadian kemarin ia dikantor bersama Harry, apalagi memintanya menjadi istri diusia muda sepertinya dan paginya terbangun dipelukkan Harry.          
'Aku harus hati-hati dengan Harry, lebih baik aku menjauh darinya.' Pikirnya.

bingung.

Itulah yang terjadi dengan Kendall.

"Mengapa aku tidak bisa berkonsentrasi?" Tanya Kendall pada dirinya sendiri.

"Sudah selesai melamunnya." Gigi datang tiba-tiba, membuat Kendall tersentak kaget dan sadar dari lamunannya.

"Kau mengagetkanku Gi, mengapa tidak kau ketuk pintu dulu" Ucap Kendall.

"Maaf membuatmu kaget, aku sudah mengetuk pintu berkali-kali, kaunya saja yang tidak mendengarnya, by the way, ayo kita makan siang." Ajak Gigi.

"Oh, begitu, kau duluan saja, nanti aku menyusul." Ucap Kendall.

"Yasudah, aku duluan, sampai jumpa." Gigi sudah hilang dari hadapan Kendall menuju kantin kantor.

"Ya, sampai jumpa." Kendall melanjutkan pekerjaannya yang sempat terbengkalai.

Kendall melihat Gigi keluar dari ruangannya dan menutup pintu.

"huh!, dia selalu begitu."

Tak lama ada yang membuka pintu ruangan Kendall kembali.

"Hai, mau makan siang bersama." Saat Kendall mulai bekerja, Harry datang tiba-tiba.

Kendall bingung ingin menjawab apa, disisi lain ia sudah bersepakat dengan dirinya sendiri agar menjauh dari Harry, tapi apakah ia bisa?

"Aku sudah ada janji." Ucap Kendall.

"Ohh, Kau ada janji, tapi aku tidak terima penolakkan bagaimana?" Seringaian yang Kendall benci muncullah lagi.

"Kenapa kau memaksaku, akukan sudah bilang, aku sudah ada janji." Ucap Kendall diakhir kalimat penuh penekanan.

"Ohh, kau menolakku?" Tanya Harry dingin.

'Orang ini sering berubah, tadi pagi baik sekarang lihatlah ia seperti hewan buas yang mencari mangsanya. mengerikan.' Ucap Batin Kendall.

Harry melangkah perlahan, mendekat kearah Kendall. Kendall tidak tahu harus apa, melihat Harry berjalan mendekat kearahnya, perlahan Kendall mundur sampai menabrak dinding dibelakangnya. Kedua tangan Harry sudah berada diantara kepala Kendall, dan mencondongkan tubuhnya mendekat Kendall.

"Jawab aku." Ucap Harry tegas.

Kendall yang ketakutan hanya diam ditempat.

"Look at me." Ucap Harry melembut.

Kendall memberanikan diri melihat Harry. Saat mata keduanya bertemu disanalah kenyamanan terasa antara mereka.

"Ken, ada satu hal yang ingin kukatakan." Harry tenang saat melihat mata Kendall.

"Ya...aa, katakanlah." Gugup melanda Kendall saat ini.

"Jadilah istriku." Ucapan Harry membuat mata Kendall seperti ingin keluar dari tempatnya.

'Sudah pasti jawaban tidak.' Ucap Batin Kendall.

"Tidak, aku tidak mau jadi istrimu." Kendall tetap harus menjauh dari Harry. Ia tidak ingin ada masalah nantinya, apabila ia jadi istri Harry.

"Aku akan memecatmu, kalau begitu." Harry menjauh diri dari Kendall dan memberikan tampang serius nya kali ini.

'Dipecat lagi, kenapa orang ini sangat pemaksa, jawab apa aku sekarang?' Tanyanya dalam hati.

"Pecat saja, aku bisa mencari pekerjaan lain." Ucap Kendall.

"Baiklah, kalau begitu, kau kupecat sekarang." Harry memberikan seringainya.

"Baiklah, aku pergi." Kendall membereskan barang-barangnya, dan berlalu dari hadapan Harry.

"Tunggu dulu, ini kartu namaku, siapa tahu kau membutuhkan itu." Harry memberikan kartu namanya kepada Kendall.

Kendall mengambil kartu nama yang Harry berikan.

"Semoga berhasil mendapatkan pekerjaan baru." Ucap Harry.

"Terimakasih." Ucap Kendall dan tersenyum kecut.

Kendall keluar dari kantor dengan kesal.

*****

Gimana???

Segini dulu ya, maaf klo pendek, lagi kurang fokus ke cerita 😔😔😔.

Duh, lagi-lagi aku minta maaf nih 🙁🙁🙁.

Next??? 🤔🤔🤔

Vote 50+ next

Jangan jadi siders y, kasian authornya.

Thanksss.....

Luv yu all 😘

My PossessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang