"Dia kira aku tidak bisa mencari pekerjaan lain." Ucap Kendall kesal.
Setelah meninggalkan kantor Harry. Kendall pergi ke Apartement Gigi.
"Kendall, sudahlah, jangan terus mengumpat seperti itu."
Gigi hanya bisa berdiam diri. Dalam keadaan seperti sekarang.
"Bagaimana tidak, dia memecatku karena aku menolak menjadi istrinya." Kendall sangat amat kesal pada Harry.
"Kau sendiri yang meng-iyakan agar dipecat, salah kau sendirikan." Ucapan Gigi membuat Kendall menoleh pada Gigi.
"Benar, tapi mengapa ia tidak mencegahku?" Tanya Kendall tanpa berpikir panjang.
"Kau berharap dicegahnya, ehm...... kau menyukainya, ya?" Tanya Gigi antusias.
"Ti....dak, mana mungkin aku menyukainya, never." Kendall gugup.
"Lalu kenapa kau ingin dicegahnya, jujur saja padaku." Ucap Gigi.
"Bukan begitu, Harry itu sering berubah kadang lemah lembut, kadang dingin padaku, jadi ya begitulah, kau pahamkan."
"Setahuku, Harry itu orangnya dingin kepada siapapun yang baru ia temui, kecuali orang-orang yang ia kenal dekat dan ia sayangi."
"Sudahlah jangan dibahas lagi. Aku menginap disini, bolehkan?" Tanya Kendall mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah, tentu saja. Kau sahabatku, dan sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri, kapan saja ingin menginap disini, silahkan saja, oke." Gigi tahu Kendall berusaha mengalihkan pembicaraan, tapi Gigi tahu keadaan saat ini.
Gigi memang sudah menganggap Kendall seperti saudaranya sendiri. Sejak ia kehilangan orangtuanya yang entah kemana. Meninggalkan Gigi dipanti asuhan. Gigi bertemu dengan Kendall saat berkuliah dan hanya berteman dengan Kendall.
"Hmm.... kalau begitu aku istirahat dulu, aku sangat lelah." Ucap Kendall.
Kendall melangkah kekamar tamu, tapi sebelum satu langkah Kendall berbalik, karena mendengar Gigi berbicara.
"Kau istirahatlah, aku akan kembali kekantor, kalau tidak bisa-bisa aku dipecat juga oleh bosmu itu, ups.... maksudku mantan bosmu, mungkin."
Gigi tertawa terbahak-bahak. Melihat Kendall yang memerah menahan malunya, Gigi langsung pergi meninggalkan Kendall sendirian diapartementnya.
Ya, Gigi memang akan kembali kekantor, ia pulang karena Kendall menelponnya saat jam istirahat kantor dan memberitahu bahwa Kendall berada diapartementnya.
"Jaga dirimu." Teriak Gigi saat hendak menaiki lift.
Kendall tidak menjawab. Membuka pintu kamar, Kendall langsung merebahkan diri, memasuki bunga tidurnya.
*****
"Ken, kemarin aku pulang melalui butik diseberang apartement ini, dan disana sedang mencari seorang designer, kaukan bisa menggambar dan kau fashionable ." Ucap Gigi.
"Lalu." Kata Kendall.
"Ish.... kau ini, kau cobalah bekerja disana, kaukan sedang mencari pekerjaan." Gigi kesal dengan ketidak pekaan Kendall.
"Ya, nanti akan aku kesana."
"Yasudah, aku berangkat dulu." Gigi berangkat kekantor setelah sarapan.
"Hati-hati dijalan, sampai jumpa." Kendall membereskan sisa sarapannya dengan Gigi.
"Sampai jumpa." Balas Gigi.
*****
Aku harus semangat, semoga aku diterima bekerja disini. Ucap batin Kendall.
"Permisi, apakah disini sedang mencari seorang designer?" Tanya Kendall.
"Ya, kami sedang mencari seorang designer, ada yang bisa saya bantu."
"Begini, aku ingin melamar disini, menjadi designer." Kendall memang dari kecil gemar menggambar.
"Kau bisa menemui langsung manager kami, ruangannya berada dilantai dua, nanti kau tinggal belok kiri, dan menemukan pintu bertuliskan nama Elizabeth Graham." Ucap pegawai itu.
"Baiklah, terimakasih." Kata Kendall.
"Ya, sama-sama."
Kendall menemukan pintu bertuliskan Elizabeth Graham.
Tok.... tok... tokk
"Ya, masuk."
"Permisi, maaf sebelumnya bila aku menggangu waktumu, perkenalkan namaku Kendall Jenner." Ucap Kendall.
"Namaku Elizabeth Graham panggil saja Elis. Kalau boleh tahu, ada tujuan apa kau kemari?" Tanya Elis.
"Silahkan duduk." Lanjut Elis.
Kendall duduk.
"Kau sedang mencari seorang designer, bukan? Jadi aku ingin melamar menjadi designer disini." Jawab Kendall.
"Ohh, kebetulan sekali, aku sedang mencari designer, tapi sebelum aku menerimamu, maukah kau tunjukkan kemampuanmu dalam hal men-desain? Kau bisa memakai alat-alat yang ada disana." Elis menunjuk meja beserta dengan alat-alat men-desain.
"Baiklah."
Kendall mulai men-desain. Kurang lebih 10-20 menit, Kendall menyelesaikan desainnya yang sederhana itu.
"Ini, kau bisa pertimbangannya dulu." Kendall menyerahkan hasil desainnya.
"Kau cukup ahli dalam men-desain." Elis takjub melihat desain Kendall.
"Terimakasih." Kata Kendall.
"Mulai besok kau bisa bekerja disini, bagaimana?" Tanya Elis.
Kendall kaget, langsung senyum menunjukan deretan gigi putihnya.
"Sungguh? Baik, aku akan datang besok, terimakasih, Elis." Kendall sangat amat bahagia karena bisa diterima bekerja.
"Ya."
"Kalau begitu, aku pamit dulu." Kendall berpamitan pada Elis.
*****
Harry's Pov
"Permisi tuan, kami ingin memberitahu bahwa nona Kendall baru saja melamar pekerjaan dibutik yang berada diseberang apartement temannya, dan kabar yang baru kami dapat, nona Kendall diterima bekerja dibutik itu, nona Kendall bisa bekerja mulai besok disana." Ucap seorang bodyguard Harry.
"Apaa! Cepat kalian datang kebutik itu, dan bilang untuk tidak menerima Kendall bekerja. Satu lagi, apabila ia melamar bekerja dimanapun, usahakan agar ia tidak diterima, kalian paham?" Ucap Harry.
"Baik tuan, kami permisi." Bodyguard Harry pun bergegas ketempat Kendall melamar pekerjaan.
"Kau tidak akan lepas dariku, kau milikku." Harry menunjukkan seringaian khas miliknya.
*****
Gimana???
Panjang nih chapterny, bonus buat kalian.
Jangan lupa vote and coment y gengs.
Tinggal pencet ⭐ baru jadi 🌟. Hanya dengan itu author semangat 😊😊😊😊.
Thanksss..... all

KAMU SEDANG MEMBACA
My Possession
FanfictionAku berjanji akan menjadikanmu milikku. Sekalipun kau menolakku, aku akan terus menggapaimu. Harry Styles. Aku tidak akan pernah menjadi miliknya, walaupun kadang ia lemah lembut padaku, aku tidak akan pernah mau, tidak akan. Kendall Jenner. "Why a...