Chapter 10

541 43 2
                                    

Jangan lupa vote & comen guys!

Happy reading

*****

Setibanya Kendall dan Harry NYU MEDICAL CENTER. Mereka langsung keruangan Gigi, tapi setibanya mereka disana, tak ada seorang pun

"Kenapa ruangannya kosong  ? Kemana Gigi?" Tanya Kendall dengan nada khawatir.

"Tunggu disini." Ucap Harry bergegas hendak keluar, tapi belum sempat Harry keluar, masuklah perawat yang sedang membawa Gigi menggunakan kursi roda.

Kendall mendekati kearah Gigi.

"Hai, Gi." Ucap Kendall lalu memeluknya.

"Hai, Ken." Balas Gigi.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Kendall.

"Aku baik Ken." Gigi menampakkan senyum manisnya.

"Apa yang terjadi." Tanya Kendall.

"Tak apa, baru saja aku jalan-jalan, aku bosan dengan tempat ini."

"Ken, siapa lelaki dibelakangmu itu?" Lanjutnya.

Kendall spontan memalingkan muka kearah Harry yang disambut dengan satu alis naik.

Harry merasa telponnya berdering.

"Ken?" Ucap Harry.

"Ya?" Tanya Kendall.

"Aku keluar sebentar."

"Baiklah."

"Ken, siapa lelaki itu?" Tanya Gigi sekali lagi.

"Ehm....kau lupa dengannya, dia Harry." Jawab Kendall.

"Oh...ok, kenapa dia ikut kesini? Kau siapanya?

"Gi, kau masih dalam proses pemulihan, kau akan tahu setelah kau sembuh."

"mungkin aku akan mencoba mengingatnya nanti."

"Baiklah, sekarang istirahatlah, aku akan kembali." Ucap Kendall.

"Oke."

Sebelum Kendall keluar dari ruangan Gigi, ia meminta suster untuk membantu Gigi sebentar sementara ia keluar.

*****

'Kendall Pov'

"Kemana Harry?" Tanyaku dalam hati.

Seperti ada yang mengikutiku.

Yasudahalah, mungkin hanya firasatku saja. Aku akan kembali keruangan Gigi dan menelpon Harry nanti.

Saat berjalan dikoridor, aku merasa ada yang mengikutiku lagi. Perasaanku tidak enak. Tapu tidak ada orang dibelakangku.

Perlahan

Perlahan

"Dorrr" 

Hampir saja jantungku copot.

"Kau membuatku jantungku berdetak lebih cepat." Ucap Kendall.

"Oh....benarkah? Aku bisa membuat jantungmu berdetak lebih cepat dari yang kau bayangkan, mau mencobanya?" Dengan seringai khas, ia mendekat kearahku, sampai ia mengunci aksesku menjauh darinya. Siapa lagi kalau bukan Harry.

"Apa yang kau lakukan?"

Harry tak menjawab, hanya menampakkan seringaiannya itu yang membuatku merasa akan terjadi sesuatu.

Semakin dekat.

"Oh God, apa yang baru saja terjadi? aku tidak percaya ini, ini seperti terbang keangakasan yang sangat tinggi." Batinku terkejut.

Harry menciumku.

"Argh." Susah payah aku menahannya. Kenapa aku tidak bisa menahannya.

Aku tidak membalas ciumannya. Tapi menikmati ciuman Harry. Aku mencoba mendorong dada bidang Harry, tapi percuma, Harry memegang tengkuk leherku, mencoba memperdalam ciumannya.

"Harryy....stop." Ucapku susah payah.

Harry masih menciumku.

"Harr." Akhirnya ia melepaskan ciumanannya. Seperti ada yang hilang saat ia menarik bibirnya. Huh

'Kau sendiri yang memintanya berhenti, bodoh' Ucap batinku. Memang benar, aku menikmati ciuman tadi, tapi sudahlah.

Saat tatapanku bertemu Harry, segera aku memalingkan wajahku. God ini memalukan. Pipiku serasa menjadi tomat.

"Harry kita harus keruangan Gigi."

Harry menanggapi dengan anggukan, dan berjalan lebih dulu. Seperti tidak terjadi sesuatu.

Dasar. Sikapnya selalu berubah-ubah.

Segera aku menyusulnya.

*****

Latepost....ok...sori pendek gaess.....nanti chapter selanjutnyaaku usahain cepet.....tpi ga janji ya....🙏🙏🙏

Thanks all.....













My PossessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang