02. Shades of Memories

828 105 38
                                    

Notes: Lihat tahun-tahunnya agar tidak bingung, oke? Chapter 1 kemarin adalah tahun 2017 :)




Busan, May 2014

"Yunhyeong-a.."

Panggil seorang lelaki tampan. Alih-alih menjawab, Yunhyeong hanya bergumam tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Aku patah hati," suaranya terdengar lemas.

Kini Yunhyeong memberikan perhatian penuh pada laki-laki yang duduk di sampingnya dan berkedip lucu.

"Apa aku tidak salah dengar? Seorang Goo Junhoe? Patah hati?"

Suara Yunhyeong terdengar melebih-lebihkan. Lelaki manis itu mengunci ponselnya dan menyimpannya diatas meja di hadapannya. Tertarik, Yunhyeong mengambil bantal sofa dan memeluknya.

"Coba ceritakan padaku."

Junhoe memutar bola matanya malas. Tapi kemudian dia mulai bercerita.

"Aku menyukai Wooshin." Kemudian dia menghela nafas sebelum melanjutkan, "aku yakin kau tau itu."

Kini giliran Yunhyeong yang memutar bola matanya. Semua orang juga tau, bukankah itu sangat jelas?

Yunhyeong dan Junhoe merupakan mahasiswa tingkat tiga dari salah satu universitas ternama di Seoul. Mereka kini sedang menjalani program magang dari kampusnya. Yunhyeong mengambil Arsitektur, sedangkan Junhoe adalah mahasiswa Teknik Sipil. Mereka kebetulan magang di perusahaan yang sama di Busan.

Yunhyeong dan Junhoe menempati sebuah apartemen, bersama Chanwoo dan Donghyuk juga. Supaya lebih irit kalau tinggal bersama. Itu alasan mereka.

"Tapi kurasa, dia hanya mempermainkanku." Matanya menerawang jauh.

Alis lelaki manis itu bertaut. "Hah?"

"Kau benar. Dia hanya mempermainkan hatiku."

Junhoe ingat dengan jelas saat pertama Chanwoo bercerita tentang Junhoe yang sedang mendekati Wooshin, mahasiswa berparas cantik dari universitas di Busan yang magang di perusahaan yang sama, reaksi Yunhyeong saat itu sangat datar.

Dia hanya bilang, "berhati-hatilah, aku takut Wooshin hanya mempermainkanmu."

Dan kini dia menyesal tidak mendengarkan Yunhyeong saat itu.

Yunhyeong tertegun, ia jadi tidak enak pada Junhoe.

"Uh, maafkan aku. Maaf, Jun. Itu hanya intuisi. Aku tidak tau bahwa itu akan.. Well, benar-benar terjadi pada kalian."

"Saat perpisahan dua hari lalu, dia menjauhiku. Bahkan saat tadi pagi dia membalas chatku, dia begitu dingin."

Junhoe memberikan ponselnya kepada Yunhyeong, memintanya melihat sendiri isi percakapan dinginnya dengan Wooshin. Lelaki berparas manis itu sibuk menscroll chat Junhoe dan Wooshin yang memang terlihat berbeda pagi ini. Bahkan Wooshin bilang ia kembali pada mantan kekasihnya.

Ini gila, batin Yunhyeong.

Yunhyeong mengembalikan ponsel Junhoe sambil meringis, membayangkan perasaan temannya itu yang mungkin tercabik-cabik.

Pasalnya, Junhoe sangat menyukai Wooshin.

Lelaki itu sampai rela membawakan okonomiyaki pesanan Wooshin saat diluar hujan besar dan hari sudah malam.

Dulu Yunhyeong selalu berpikir keras, Wooshin menganggap Junhoe apa, sebenarnya?

Junhoe mengacak rambutnya yang baru diwarnai pirang dengan kasar, kemudian menghembuskan nafasnya dan menghempaskan kepalanya pada sandaran sofa.

Favorite Worst NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang