"Yunhyeong-a, temani aku ke kedai es krim?" pinta Junhoe, "Sabtu sore, aku jemput. Sekarang aku harus menemui Yejin-noona setelah mengantarmu pulang."Yunhyeong mengangguk atas ajakan lelaki yang disukainya -baru beberapa menit lalu ia sadar tentang hatinya. Jiwon yang terkejut menyikut perut Hanbin pelan, "Seseorang sedang patah hati! Aku bahkan bisa mendengar suara pecahannya!"
***
Seoul, October 2014
1 message.
Sender: Gujun
Aku jemput sekarang. Bersiaplah.
Yunhyeong menepuk jidatnya pelan, mati aku!
Bagaimana bisa dia lupa! Lelaki manis itu memang pelupa, tapi dirinya sendiri tidak menyangka akan melupakan janjinya dengan Junhoe dan malah membuat janji yang baru.
Yunhyeong menjilat bibir bawahnya yang terasa kering dengan gugup. Junhoe sedang dalam perjalanan untuk menjemputnya ke kedai es krim. Sedangkan dirinya ada janji menonton film yang baru tayang sejak dua hari lalu di bioskop dengan Chanwoo, um, 3 jam lagi?
"Aaargh! Song Yunhyeong bodoh! Masih muda saja aku sudah pelupa begini, apalagi saat aku tua nanti!" Yunhyeong mengeluarkan suara isakkan, tapi tidak benar-benar menangis, tentu saja.
Setelah menghabiskan 13 menit untuk berpikir dan melamun, Yunhyeong memutuskan untuk bersiap-siap. Junhoe akan tiba dalam waktu kurang dari 30 menit. Ia harus bergegas! Bisa gawat kalau si pangeran es mengamuk.
Lelaki bermarga Song itu mengacak rambutnya frustasi. Ia terus mengacak isi lemarinya karena tidak menemukan baju yang bagus menurutnya.
Menghela nafas kasar, kemudian menjatuhkan pilihannya pada sebuah pullover berwarna yellow pastel dan celana skinny putih.
Yunhyeong berlari ke dalam kamar mandi pribadinya untuk mencuci muka dan menyikat giginya. Lalu mengoleskan lip-balm dan menggunakan eau de parfum dengan aroma bunga lavender bercampur kayu cendana kesukaannya.
Apa? Yunhyeong tentu saja ingin tampil dengan baik di depan orang yang disukainya, 'kan?
"Yunhyeongie, ada nak Junhoe!"
Untuk mempercepat, Yunhyeong hanya mengambil dompet dan ponselnya -juga lip-balm, tanpa membawa tas. Itu akan sangat merepotkan, Yunhyeong meringis.
Ia bergegas turun dan menemui Junhoe yang sedang duduk dan berbincang dengan ayahnya.
Wow, tampan! Kemeja denim dengan celana hitam skinny yang terkuak di beberapa bagian, sangat cocok untuk Junhoe yang bertampang garang.
Haishh! Kendalikan dirimu, Song.
Yunhyeong mengatur nafasnya sebelum pergi menyapa ayahnya dan Junhoe yang sedang berbincang. Dengan gugup ia tersenyum dan mengajak Junhoe pergi dengan sedikit terburu-buru dan pamit kepada kedua orang tuanya. Ia ingat masih punya janji dengan Chanwoo, ngomong-ngomong.
"Jun, kita mau ke kedai es krim dimana? Jangan jauh-jauh, eum?"
"Hm." Junhoe hanya mengangguk dan melajukan mobilnya ke sebuah kedai es krim yang tidak terlalu jauh dengan rumah Yunhyeong.
Hening.
Tidak ada yang memulai pembicaraan. Yunhyeong terlalu sibuk dengan ponselnya - dengan Chanwoo lebih tepatnya, dan Junhoe terlalu sibuk melihat jalan di hadapannya. Meskipun sesekali melirik Yunhyeong dari ujung matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/116350441-288-k244188.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite Worst Nightmare
FanficYou are still my favorite yet most painful story to tell. . . A Junhoe x Yunhyeong story.