Eleventh : Jesse's Past (1)

8K 517 15
                                    

Sorry for the long update because wattpad issues make this part deleted when it almost done, so i must redo it..

Hai honey darling reader skalian yg super sabar dan pemaaf, saya minta maap banget ini lama krn jujur saya blm smpet lanjutin ini krn stuck dan itu juga gara" alasan di atas...

---

*Jesse's POV*

Tadinya aku lumayan yakin identitas Todd akan sulit diketahui oleh Brent bila aku tak berkata apa-apa mengenainya.

Tapi kehadiran Jaden jelas membuatnya tidak berlaku lagi.Jaden menatapku dan ia kelihatan kaget melihat memar di tubuhku.

"Jadi, siapa yang memukulimu, Jesse?"tanya Jaden.Sikapnya tenang, tak seperti Brent yang menggebu-gebu menanyakan hal itu padaku.

"Seseorang yang botak dengan pakaian kotor juga sepatu boots dan tubuhnya cukup kekar, hampir sama denganku."kata Brent.

Jaden berpikir sebentar lalu dengan cepat mengatakan nama orang yang kucoba sembunyikan dari Brent.

"Todd Sandlers!"serunya.

Brent sangat berminat ketika mendengar nama itu."Kau kenal dia?"tanyanya.

Jaden mengangguk."Ya, dia pengacau dari angkatan atas.Aku yakin jika dia bisa memukuli orang seperti Jesse tanpa belas kasihan."

Brent mengepalkan tangannya."Bagus! Dan akan kupastikan dia mengenalku, orang yang bisa memukuli dia tanpa belas kasihan juga."

Aku berusaha menenangkan Brent.Percayalah, jika ia bilang akan memukul seseorang, dia akan melakukan itu.Dan aku terlalu mengenalnya untuk dapat mengatakan 'semua akan baik-baik saja'.

"Brent! Tenanglah! Aku tidak mau kau dihukum di hari pertama kau di sekolahku!"

Aku tidak tahu sih hukuman apa yang akan diterima Brent jika ia memukuli Todd di sekolah.Soalnya dia kan bukan secara resmi murid Ruthede.Tapi aku tidak ingin Brent kena masalah hanya karena seseorang bernama Todd Sandlers, yang bahkan tidak kukenal sebelum ia memukuliku.

"Aku tidak peduli! Siapapun yang melukaimu, akan kubalas!"katanya.

"Brent! Aku ini laki-laki, dipukul satu atau dua kali tidak akan membuatku cacat!"seruku marah.

Brent memandangiku.Ia lalu menghela napasnya.

"Baiklah, Jesse.Kau tidak perlu marah begitu.Aku akan 'mencoba' untuk tidak memukulinya di sekolah."

"Pokoknya aku tidak mau kau kena masalah hanya karena mereka."kataku.Brent mengangguk.

Hari makin larut.Jaden belum juga pulang karena ia memutuskan untuk membantu aku dan Brent membereskan barang.Dan dia cepat akrab dengan Brent.Kurasa mereka cocok.

Tidak seperti mereka yang sedari tadi bicara mengenai olahraga, aku sama sekali tidak tertarik akan itu.Well, hanya jogging yang kulakukan dan itu pun hanya untuk diet.

"Hei, lihatlah ini!"seru Brent.Dia mengeluarkan sebuah foto tua, fotoku dan dirinya saat kami berada di pernikahan Mom dan Dylan.

"Aku sampai lupa dengan foto ini! Lihatlah betapa mungilnya Lil Jesse!"

Aku melihat foto itu.Delapan tahun sama sekali tidak membuat perubahan dari fisik kami.Bahkan sejak saat itu Brent sudah jauh lebih besar daripadaku.Jika ia tidak selalu berbuat baik padaku, pastilah aku akan takut padanya.

Aku memakai tuxedo dan rambutku yang pirang tertata rapi sekali.Aku tersenyum saat Brent berdiri di sampingku dengan tampangnya yang cemberut.

"Kurasa ini saat kau tidak boleh makan kue lagi saat itu, Brent."kataku.

I Lived With My Own Way (Boy x Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang