Thirteenth : Jesse's Past (2)

9.5K 496 31
                                    

Hai hai hai! Welcome back to Hellaw's world of imagination!!

Here it is our beloved and cute boys!

---

*Jesse's POV*

Aku terbangun dengan kondisi kepalaku yang masih sedikit pening, tapi sudah jauh lebih baik daripada keadaanku semalam.

Di sampingku aku bisa melihat Jaden, masih tertidur.Syukurlah ini hari libur, kami tidak harus terburu-buru berangkat ke sekolah.

Pintu kamar terbuka dan Brent masuk ke dalam kamarku.Aku melihat jam, pukul sepuluh pagi, pantas saja Brent sudah bangun.

"Hai, Lil Jesse.Bagaimana keadaanmu?"tanyanya sambil menghampiriku.

Aku meletakkan jari telunjuk kananku di depan bibir.

Brent menjaga suaranya begitu menyadari Jaden masih tertidur.

"Aku baik-baik saja."kataku.

Brent tersenyum lalu mengacak-acak rambutku.

"Kau membuatku khawatir."katanya.

"Kau yang terlalu khawatir."kataku sambil tertawa kecil.

"Well, kau kelihatan sakit sekali semalam, J.Ada apa denganmu sebenarnya?"

Aku menggelengkan kepalaku."Aku sendiri tidak mengerti."

"Lebih baik kita periksakan dirimu ke dokter.Mom akan membunuhku jika aku tidak memberitahunya mengenai sakit kepalamu semalam."

Aku terbelalak."Kau tidak mengatakannya pada Mom'kan?"

"Belum."

"Tidak usah kau katakan pada Mom, kalau begitu."kataku."Aku tidak ingin dihujani oleh kepanikannya.Dan Dad sekarang ikut-ikutan mengkhawatirkanku seperti Mom."

Brent tertawa."Yeah, Dad sekarang mengkhawatirkanmu sama seperti dia mengkhawatirkan Maddy."

"Apa kataku?"

"Well, tapi kau mempunyai teman yang baik disini, Jesse."kata Brent sambil menunjuk ke arah Jaden yang masih tertidur.

"Yeah.."jawabku.

Apakah Jaden masih menjadi temanku?

"Kurasa aku harus melakukan sesuatu untuknya, membalas kebaikannya."kata Brent.

Meskipun dia bukan orang yang halus, Brent akan selalu membalas kebaikan orang padanya.

"Nanti saja kalau begitu.Kurasa Jaden saat ini tidak ingin kau melakukan apa-apa."kataku.

"Apakah kau sudah bisa bangun dari tempat tidur?"

"Tenanglah, Tuan Khawatir! Aku sudah tidak apa-apa dan ya, aku bisa bangun dari ranjangku."

"Kalau begitu cepatlah bersiap! Aku lapar sekali dan sebenarnya aku sudah membuat sarapan, tapi kurasa tak layak makan, jadi sebaiknya kita pergi ke.."

"Brent."potongku."Kita tidak sarapan di luar rumah."

Well, kau boleh anggap aku aneh, tapi aku tidak suka sarapan di luar rumah.Mom selalu berkata, sarapan adalah bekalmu memulai hari dan sebaiknya diisi dengan yang baik-baik.Apa yang lebih baik dibanding makan makanan rumah bersama keluargamu di rumah?

Brent setuju saja dengan perkataanku.Karena dia tidak pandai memasak, akulah yang akan memasak sarapan.

Aku segera turun dan membuat sarapan.Scrambled eggs, sosis dan roti bakar.Sederhana, dan aku tidak mengerti kenapa roti bakar yang dibuat Brent bisa hangus hitam seperti itu.

I Lived With My Own Way (Boy x Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang