Part 5 - Pagi Ini Veno POV

19 3 0
                                    

Pagi ini pagi yag menyebalkan bagiku kenapa? Jawabanya karena kuliah pagi sialan ini. Aku harus bangun pagi dan sialnya aku bangun jam 7.15 sial aku terburu-buru mandi dan sampai melupakan sarapan pagiku. Dan seperti biasa Mama akan bertiriak untuk menyuruhku memakan sarapanku tapi untuk kali ini saja aku tidak mengindahkan suruhannya. Aku masuk kedalam mobilkku dan menjalankan secepat yang aku bisa.

Sampai aku melihat seorang gadis aneh kemarin yang ku ingat sebagai teman ku di kampusnya yang baru. Dari kejauhan kulihat dia sedang gelisah sepertinya dia sedang menunggu Bus datang. Kenapa aku bisa tahu karena dia berdiri di tempat pemberhentian Bus. Awalnya aku ingin melewatinya saja tapi aku ingat kata-kata Mama yang menyuruhku untuk mencoba berteman dengan seseorang. Dan entah kenapa aku tertarik sekali menjadikan gadis aneh ini sebagai teman ku setelah sikian lama.

Aku berhenti di samping dia berdiri menunggu Bus. Dia Nampak bingung awalnya setelah ku buka kaca jendela mobilku dia ternganga dengan mata yang besar. Entahlah dia seperti belum pernah melihat lelaki tanpan. Bukan merasa sok tapi itu benar-benar terlihat dari tatapan matanya yang mengagumiku.

“Hey masuklah ada kelas pagi kan?” tawar ku dengan berbaik hati karena hal ini baru pertama kali aku lakukan. Dia seperti orang linglung atau bingung lebih tepatya

“Hah? Ah ia aku ada kuliah pagi, tapi aku sedang menunggu Bus ku datang” katanya menolakku. Ckck apa tadi dia sedang menolak tawaranku???? Seorang Veno di tolak?? sudah untung aku mengajaknya. Wanita aneh ini benar-benar.

“Bus mu tak akan datang pagi ini, jadi cepat masuk atau ku tinggal dan kau akan terlambat untuk kuliah pagi hari ini.” Kata ku ketus oh tuhan kurasa aku mulai merendahkan harga diriku sendiri kareana wanita aneh ini. Kalau bukan karena ingat kata-kata Mama aku rasa tidak akan mau menawarinya tumpangan. Karena tak kunjung mendapat respon ku tutup saja kaca samping mobilku. Dan tiba-tiba saja dia sudah masuk kedalam mobilku. See seorang Veno tidak akan pernah terbantahkan. Kujalankan lagi mobilku terdengar dia mengucapakan terimakasih pada ku.

Ku abaikan saja dia tapi dia seperti menatapku. Aku yang merasa risih di tatap gadis aneh ini aku memulai berkata-kata.

“Apa” kata ku

“Apa kau mendengar ucapanku tadi?”

“…….” Ku biarkan saja tanpa ku jawab pertanyaannya.

“Ya tuhan tidak ku sangka tampan begini dia itu tuli” katanya yang setengah berbisik tapi sangat jelas kudengar.

“Hey aku tidak tuli Nona” kataku sinis. Aku melirikknya dari kaca spion depan dia terlihat tertawa dasar gadis aneh ini.

“Oh maaf Tuan apa kau mendengarku tadi padahal aku berbisik pada diriku sendiri” katanya sambil tersenyum kepadaku dan entah kenapa dia terlihat sangat menawan bagiku. Oh apakah aku sedang memuji seseorang? Ck gadis ini membawa dampak aneh juga padaku.

“Dasar gadis aneh” kata ku

“Hey tuan aku mendengarmu, yang aneh itu kau. Apa kau tau ucapan terimakasih itu butuh balasan meskipun dengan hal kecil seperti menganggukkan kepala dan akan lebih baik jika di respon juga dengan kata-kata. Itu pertanda kau menghargai atau mengindahkan lawan bicara mu.” Katanya panjang lebar dan aku ingat kata-kata ini sama persis seprti yang di katakana Mama padaku dulu. Karena dari dulu aku termasuk anak yang pediam dan tidak banyak bicara.

“Hmmm” kata ku diam-diam aku mengangkat sedikit bibirku karena dia mulai diam dan tidak bicara lagi dan itu cukup membantu agar aku tidak usah mendengarkan dia bicara terus menerus.
.
.
.
.
Belum sampai di kampus gadis aneh ini ingin turun padahal kami satu kelas pagi ini. Setelah kutanya ternyata dia takut akan omongan orang yang akan mengosipkan kita. Tapi ku abaikan saja permintaanya dan ku Tarik lagi dia kedalam mobil. Hal ini aku lakuakan agar aku bisa terhindar juga dari gadis-gadis kurang kerjaan itu. Dan benar saja sesampainya di kampus dari dalam mobil aku melihat ada segerombolan wanita yang entah apa yang mereka lakukan. Ku matikan mobilku dan turun dari mobil, tapi hal itu tidak dilakukan oleh gadis aneh itu. Dia terlihat betah di dalam mobil. Aku keluar dari mobil dan menuju pintu sampingku untuk mengajak gadis aneh ini keluar dari dalm mobil.

Dear No OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang