Part 9 - So we are Friend?

15 2 0
                                    

Hari ini hari libur. Hari dimana aku bisa bebas dari rutinitas kampus dan sebagainya. Biasanya di hari libur ini aku akan sangat bersahabat dengan bantal dan gulingku JIKA tidak ada yang menganggu hibernasiku. Dan hal itu terjadi saat ini dimana hari ini aku terpaksa dan harus bangun di hari libur karena mausia kutub utara itu menelpon dengan minim informasi yang aku terima.

Dia hanya mengatakan bangun dan bersiap-siap. See, itu membuatku bertanya-tanya siapa manusia aneh di pagi hari begini yang menyuruhku melakukan hal yang sulit untuk diartikan oleh otak cerdasku.

Awalnya aku mengabaikan perintah itu karena jujur saja aku tidak tau siapa tadi yang menelfonku karena tidak ada nama yang tertera, itu pertanda orang yang menelfon ku tidaklah penting jadi ku lanjutkan saja tidurku.

Selang beberapa menit aku di kagetkan oleh suara Mama yang mengagetkanku dengan mengetuk pintu kamar. Dan pada akhirnya aku terpaksa bangun dengan muka bantal dan tampilan acak-acakan.
“Apa sih Ma, hari ini libur jadi Audri gak masuk kuliah.” Kulirik Mamaku dengan mata setengah terpejam

“Ia Mama juga tau sayang. Tapi di bawah ada temen kamu lagi nunggu.” Jelas Mama sambil membingkai wajahku dengan tangannya yang hangat. Ah ini membuatku semakin mengantuk.

“Siapa Ma? Si Dina? Bilang aja Audri lagi belum bangun bobok.”

“Ihh bukan si Dina sayang. Yang datang cowok ganteng loh, katanya temen kamu.” Bisik Mama di akhir kalimatnya

“Haaah? Siapa?” Kata ku kaget dan tanpa ku sadari di belakang Mama ada sesosok manusia yang menyerupai si manusia kutub utara. “Ma cobak deh cubit Audri. Kayaknnya Audri rada geser deh Ma berasa kek lihat si manusia kutub”

Dan benar saja sosok manusia kutub itu datang menghampiri ku dan mencubit pipiku. “Auw sakit tau.” Protesku ternyata itu benar si manusia kutub

“Cepet mandi sana, dari tadi juga disuruh” ck ciri khasnya memang memerintah orang dia pikir dia siapa, apalagi ini di rumahku dan di depan Mama ku dia tidak terlihat takut atau sungkan menyuruhku seenaknya. Dasar manusia kutub.

“Kamu ngapaian pagi-pagi kesini hah? Kurang kerjaan banget deh. Ganggu akivitas orang di pagi hari aja.”

“Tidur madsutmu? Cepat mandi aku tunggu dibawah.” Apa-apaan dia ini “Mari tante kita turun kebawah.” Aku tercengang Mama tidak protes sama sekali dengan sikap arogan manusia kutub itu tadi padaku? Ada apa ini? Apa jangan-jangan si manusia kutub telah menyogok Mamaku. Ck benar-benar dia itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah mereka turun ke bawah aku siap-siap memenuhi perintah si manusia kutub itu. Sebenarnya aku bingung mau apa dia pagi-pagi begini dan dia datang kerumaah pula. Aku tidak akan bertanya dia tau dari mana alamat rumahku pasti Kakak sudah memberitaukan alamat rumah kami, tapi pertanyaan bersarang dibenak ku ada keperluan apa dia datang kesini. Dan kurasa hubungan kami tidak sedekat itu.

Setelah siap dengan penampilanku aku turun kebawah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear No OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang