Part 10 - New Story with You

19 0 0
                                    

Holla....👋
Sisil is back??? Setelah sekian lama mendekam dan sibuk di dunia nyata😪. Sisil back to dunia kyahalan tingkat tinggi hehehe😁.
Masih ada yang nunggu cerita ini???😳
Ada, ya alhamdulilah😍, gak ada, ya innalilah wkwkwk.
Oke no bacot again😷
And happy reading....
#warning
Typo bertebaran....
💙💙💙

Sarapan pagi ini terasa begitu hangat. Dimana ada papa, mama dan kakak ku di satu meja yang sama. Meskipun tak ada satupun dari kami yang berbicara tidak membuat suasana menjadi canggung. Karena keluragaku lebih suka berbincang setalah kami selesai makan.

Jadi aku dan kakak terbiasa bangun sangat pagi agar kami bisa berkumpul terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas masing-masing.

"Oh ia Veno masih sering jemput kamu Audri?" Tanya papaku.

Ya setelah hari itu. Dimana kami memutuskan untuk menjadi seorang teman, Veno menambah profesinya menjadi supir pribadi ku. Sejujurnya aku tidak suka dengan keputusannya. karena jujur saja aku lebih suka berengkat kuliah dengan kendaraan umum dan di tambah lagi dengan bisikan tidak suka mahasiswa lain ketika kami datang bersama.

Dan aku tidak bisa menolak permintaanya karena dia meminta izin langsung kepada papa dan mama include kakak ku juga dan sialnya mereka semua setuju.

Dan disini kami, duduk bersama di ruang keluarga di temani teh manis dan cemilan.

"Ia pa masih kok" jawabku lesu.

"Syukurlah, jadi papa tidak terlalu kwatir lagi."

"Kalau Veno gak bisa jemput biar kakak aja yang anter Dri nanti." ucap kakak dengan senyum mesumnya.

"No, thanks kak" jawab ku jutek.

"Kenapa Audri gak pernah mau di anter kakak nak??" ucap Mamaku sambil mengelus rambutku. Kebetulan mama duduk disebelahku dan aku bersandar pada pundak mama. Ini posisi yang paling ku suka karena aku merasa di sayang.

"Mama gak tau?? Tanyaku pada mama. Dan kulihat mama mengelengkan kepalanya.

Ku lirik kakak ku yang sedang memengang secangkir teh dan tersenyum remeh kepadanya. " Kakak itu genit mah" kulihat kakak tersedak tehnya. Aku yang melihatnya hanya bisa tertawa.

"Benaran Juna?? Kamu genit?? Genit sama siapa kamu di kampusnya Audri??" aku hanya tertawa saat kakak di rundung pertanyaan dari ibunda ratu.

"Enggak kok mah jangan percaya sama Audri. Dia itu suka ngibul" ucap kakak ku membela dirinya.

"Ih kakak ayo ngaku gak boleh bohong. Audri gak pernah bohong tau, atau Audri aja yang cerita sama papa mama.

"Emang kakak kamu genit sama siapa Dri?" Tanya papa ku yang ikut penasaran juga.

"Audri sih gak papa mah pah kalau yang di goda kakak itu gadis cantik di kampus Audri, yang seneng nanti Audri juga karena punya kakak ipar cantik. Nah masalahnya si kakak itu godain dosen cewek di kampus Audri. " aku menahan tawa melihat kakak ku yang menahan kesalnya.

"Dan yang lebih parah nih pah mah yang di godain kakak dosen cewek yang udah punya suami sama anak." lanjut ku.

"Junaaaaaa" kaget mama dan papa aku tertawa keras melihat itu.

"Bener itu Juna?" tanya papa ku garang

"Enggak kok pah, jangan percaya sama Audri tukang ngibul itu." bela kakak ku.

"Awas aja yaa Veno mama gk mau punya mantu hasil jarahan, apalagi mantu janda beranak, ntar papa kepincut." canda mama ku

"Papa juga gak mau mah, mama aja satu gak habis-habis. Lagian kamu Veno gak bisa cari yang lain dulu?? Langsung main sama yang punya anak aja. Mau di sebut pembinor kamu?" aku tertawa mendengar ucapan papa dan mama.

Dear No OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang