L A R A - TWO

97 13 3
                                    

Kenapa sih didunia ini harus ada persahabatan lalu disusul dengan cinta?

- R

Bel pulang sekolah telah berbunyi satu persatu siswa meninggalkan kelasnya.

"Na ayo pulang." ajak Eza

"Eh iya ayo." jawab Alana

Entah apa yang dipikirkan Alana dari tadi dia hanya diam sambil melamun.

Mereka pun menuju parkiran dan menaiki motor Aranza. Saat diperjalanan lagi-lagi perkataan Aranza meremukkan hati Alana.

"Na lo beneran gapapa? Dari tadi lo ngelamun terus."

"Iya Za gue gapapa ko, tenang aja." sahut Ana sambil tertawa renyah

"Gue mau curhat nih tentang cewe, tapi nanti didepan rumah aja ya." ucap Eza

"Depan rumah siapa nih? Lo apa gue?" tanya Ana

"Depan rumah kita aja hahaha." Eza

"Receh lo". Ledek Ana

Ya rumah Alana dan Eza memang saling berhadapan, dari pertama pindah dan Alana memasuki SMP dia tidak menyangka bahwa sahabatnya ini memiliki rumah yang berhadapan dengan dia.

"Apa Na? Lo ngomong yang kenceng dong gakedengeran nih kita kan lagi dimotor."

"Eh- Gue ga ngomong apa-apa Za, maksud gue iya lo curhat didepan rumah aja."

"Okedeh." balas Eza

"Jangan sampe curhatan lo buat gue jatuh lebih dalam lagi Za, gue belum siap." Batin Ana

Setelah sampai didepan rumah mereka, lebih tepatnya rumah Ana, Ana langsung turun dan memberikan helm nya sambil berkata

"Lo mau curhat apa tadi Za? Tentang cewe kata lo?"

"Iya nih Na gue lagi suka sama seseorang." balas Eza

Alana memandang Aranza tak percaya, benar sekali dugaanya.

Terimakasih Aranza hatiku hancur sekarang.

"Oh ya? Siapa Za?" tanya Ana dengan nada yang terdengar lemah

"Kira-kira lo ngedukung ga ya kalo gue sama dia?"

Alana hanya diam mencerna kata-kata yang dimaksud Aranza.

"Gimana Na lo ngedukung ga?"

"Ya cewe nya siapa dulu nih? Gue sih gabisa ngelarang kalo itu yang buat lo bahagia."

"Gatau kenapa gue suka sama dia pas gue pertama kali liat dia, walaupun bukan cinta pertama sih bukan cinta pandangan pertama juga."

"Bukan cinta pandangan pertama gimana? Jelas-jelas lo suka sama dia pas pertama kali liat gitu." sahut Ana

Sebenarnya hati Alana sangat sakit tetapi dia memaksakan untuk bersikap biasa saja.

"Ya pokoknya bukan, gue cuma suka aja ngeliat dia pas pertama kali liat, bukan cinta kalo cinta beda lagi."

"Apa bedanya sih Za, kalo emang beneran suka jujur aja kali." balas Ana sedikit terbawa emosi

"Ya beda Na gue cuma suka, belum cinta hehe."

"Tapi liat aja deh kedepannya." sambung Eza lagi

Deg perkataan itu sangat menyakitkan untuk Alana.

"Emang siapa sih Za? Dari tadi lo belum jawab pertanyaan gue." Ana

"Yashinta, dia manis ya Na gue suka."

Oh tuhan kalau bisa meminta, aku meminta engkau hapus perasaanku kepada Aranza sekarang juga, kenapa aku tidak bisa seperti orang-orang yang menjalani persahabatan tanpa melibatkan perasaan. Ini sulit.

LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang