Hari ini kamu datang kepadaku,
Berkata ingin kembali lagi seperti semula.
Tetapi tidak tahu esok hari,
Mungkin kamu akan pergi, lagi.- R
***
Pagi ini Alana sangat senang karena sahabatnya itu sudah menjemputnya lagi seperti biasa. Tidak seperti kemarin.
Sudahlah lupakan lagian Aranza sudah meminta maaf.
Alana memandangi wajahnya sendiri dikaca kamarnya dengan cukup lama.
Rambut sampingnya ia kelabang mengitari belakang kepalanya, tidak seperti biasanya yang hanya digerai atau dicepol asal-asalan. Tambahan kelabang itu membuat Alana terlihat lebih cantik hari ini.
Dari tadi Mamanya sudah memanggil untuk memberi tahu bahwa Aranza sudah menunggunya dibawah. Tetapi Alana masih saja memandangi dirinya di kaca, dia terlihat berbeda kali ini.Sampai-sampai dia dikagetkan dengan suara ketukan dipintu kamarnya.
"Iya mah Ana udah siap nih." sahut Ana sambil membuka pintu kamarnya
"Eh- ternyata lo Za." kaget Ana sambil menyengir tidak jelas
Aranza hanya diam memandangi penampilan Alana.
"Za kenapa? Ada yang salah?" tanya Ana karena melihat Eza yang hanya diam memandangi dirinya
"Ah engga lo can-" perkataannya terputus
"Maksud gue lo lama, dari tadi gue nungguin." sambungnya lagi
Alana kira Aranza akan mengatakan dirinya cantik, ternyata dugaanya salah. Perkiraan Alana sudah benar-benar memprihatinkan.
"Maaf deh kalo gue kelamaan hehe." balas Ana
"Jangan gini Na, gue makin susah buat ngilanginnya." batin Eza
Entahlah apa maksud perkataan batin Aranza.
"Ayo kita berangkat, nanti makin telat." sahut Ana
***
Mereka telah sampai disekolah, jam pelajaran pertama telah dimulai dan pelajaran pagi ini membuat semua siswa dikelas XII IPA 4 terlihat menyeramkan.Yap pelajaran MATEMATIKA.
"Za lo jangan tidur dong gue gaada temen ngobrol nih." kata Ana dengan suara yang sangat pelan
"Yaudah lo ikut tidur aja Na." jawab Eza asal
"Ish ngeselin." sahut Ana dengan sedikit kesal
AKHIRNYA pelajaran matematika pun selesai semua siswa kelas XII IPA 4 pun keluar dari kelas nya untuk menetralkan lagi otaknya yang tadi sempat mengeluarkan asap.
"Ayo Za kekantin." ajak Ana sambil menggoyangkan bahu Eza karena cowok itu masih tertidur
"Gue ngantuk Na, banget." jawab Eza dengan setengah sadar
"Yaudah gue kekantin sendiri, eh kalo gak gue susul Vano aja deh minta anterin dia gapapa kan?" tanya Ana
Padahal Vano sedang ada perkumpulan volly hari ini.
Tanpa pikir panjang Aranza langsung bangun dan menarik Alana menuju kantin.
"Awas aja kalo lo berani." jawab Eza disela perjalanannya menuju kantin
Alana sangat senang melihat Aranza yang bersikap begini. Entahlah.
"Lo sensi banget sih." jawab Ana sambil terkekeh
***
Sesampainya dikantin mereka langsung memilih tempat duduk."Lo mau pesen apa, tuan putri?" tanya Eza kepadanya
"Gue bakso sama es teh aja deh hehe." jawab Ana terkekeh
"Yaudah bentar." balas Eza
Tetapi langkah Aranza terhenti saat mendengar ada yang memanggil namanya.
"Ran, gue juga nitip ya." ucap Shinta lalu duduk dibangku Alana dan Aranza
Jujur Alana sedikit terganggu dengan kedatangan Shinta. Eh bukan sedikit tapi banyak.
"Eh- iya Shin." jawab Eza sambil kembali berjalan
Ternyata Shinta sudah kembali dari UKS, dia izin untuk ke UKS saat pelajaran matematika tadi.
"Kenapa dia cepet banget sih sembuhnya." Batin Ana
Alana terlihat sangat jahat. Ya biarin aja lagian Shinta benar-benar pengganggu dia juga sudah menggangu persahabatannya dengan Aranza.
Maafkan Ana yang jahat ini."Nih pesenan kalian." Eza sudah datang sambil memberikan pesanan Ana dan Shinta
"Makasih Za,Ran." jawab Ana dan Shinta bersamaan
***
Setelah bel pulang berbunyi Aranza dan Alana pun langsung menuju parkiran untuk pulang.
"Lo kenapa gak kumpul futsal aja tadi? kan lo udah dipanggil, gue jadi gaenakan." tanya Ana ditengah perjalanan mereka menuju rumah
"Gak, nanti lo kelamaan nunggu." jawab Eza
"Ih gapapa kali Za, nanti kalo lo diomelin karena ga ikut rapat gimana?" balas Ana dengan nada panik
"Santai aja gue bisa cari info." lagi-lagi Eza menjawabnya dengan santai
"Yaudah deh terserah lo." balas Ana paseah
"Gue gamau kalo lo nunggu lama, nanti bisa-bisa lo dianterin Vano lagi." kesal Eza
"Gue udah nunggu lo lama kali za, banget malah. Jadi jangan khawatir." batin ana
"Jangan kaya anak kecil deh Za." balas Alana
"Lagian salah apa sih Vano kayanya lo kesel banget sama dia." tanya Ana
"Udah Na jangan bahas dia." Eza terlihat sangat kesal
"Dia temen lo kali." jawab Ana
"Walaupun dia temen gue, kan gue udah pernah bilang gue gamau dia ngambil sahabat gue." kata Eza
Sudah berapa kali Alana mendengar kata "sahabat" dari mulut Aranza.
Ya hanya sahabat Alana saja yang terlalu senang, dia kira Aranza cemburu karena dia dekat dengan Vano.
Oh Ana perkiraanmu selalu salah.
Terima kasih masih betah baca cerita ini!!!
- Rianti Wulandari
KAMU SEDANG MEMBACA
LARA
Novela JuvenilKENAPA kau baru menyadari? Ketika aku mencoba untuk pergi dan melupakan perasaan ini. - Alana Mungkin memang salahku yang menyukaimu Za, tapi percayalah aku tidak bisa mengendalikan rasa ini. - Alana Maaf karena perasaanku, persahabatan kita tidak...