3. Haloo!!

36 13 0
                                    

Jangn lupa votemat nya yah😊✌
Sangat di harapkan supya tambah semangat🙏

Berbaring sambil menatap langit-langit Uks sudah aku tekuni sejak beberapa jam yang lalu. Aku tidak tau harus melakukan apa, hp ku lowbat dan hanya sekedar untuk duduk saja aku kesulitan jika tidak dibantu oleh Bu Yuni -petugas Uks- dan aku tidak ingin merepotkannya yang sudah berbaik hati merawat dan menjagaku, meskipun itu memang pekerjaannya. Jadi dengan lapang dada aku bersedia berbaring disini dalam diam.

Arrgh...!! Aku bosan setengah mati, aku ingin pulang tapi tak bisa, jadi terpaksa aku menunggu pria itu datang dan mengantarku pulang, selain karena aku tidak mengenal siapapun disekolah ini, tak ada seorangpun juga yang mengenalku selain pria itu. Menunggu dalam ketidak pastian heh? Sinis ku dalam hati.

***

Di tempat lain, tepatnya di Aula SMA Ainos seorang pria sedang duduk dengan wajah menahan kantuk.

Ryan POV

Kapan semua ini akan berakhir. Gerutuku dalam hati ketika aku merasa kelopak mataku mulai berat mendengar ocehan -sebenarnya arahan- tak jelas dari para kakak kelas dan guru-guru itu. Maaf jika kata-kataku kasar tentang guru-guru yang sedang memberikan materi mos itu, aku tau mereka tak punya maksud buruk sama sekali justru tujuan mereka untuk membimbing kami para murid baru. Tapi, demi apapun yang kau percayai, apa mereka tidak lelah berbicara sebanyak itu dalam kurun waktu hampir 4 jam sampai mulut mereka berbusa. Aku yang melihatnya saja sampai lelah.

Aku memutar bola mataku jengah ketika belum menemukan tanda-tanda akan berakhirnya sesi arahan menyebalkan ini.

"Jadi apa ada yang ingin bertanya?!" seru seorang senior perempuan selaku moderator saat membuka sesi tanya jawab kali ini. Aku mengangkat tanganku sebagai tanda ingin bertanya.

"Baiklah, kalau begitu perkenalkan nama dan asal gugusmu sebelum bertanya. Silahkan" katanya menyilahkanku untuk bertanya.

"Perkenalkan nama saya Ryan Jayden, dari gugus 8. Saya ingin bertanya dimanakah letak Uks di sekolah ini karna sepertinya perutku sakit" tanyaku dengan raut wajah polos seakan benar-benar tidak tahu letak Uks.

"Harusnya kau minta izin saja jika ingin ke Uks bukannya mengangkat tangan seolahah-olah kau ingin bertanya" jawab senior itu dengan ekspresil jengkel dan nada membentak.

Aku mengangkat sebelah alisku lantas berkata "Aku tidak sedang seolah-olah ingin bertanya dimana letak Uks itu, aku memang sungguh ingin bertanya karena aku tidak tau" aku berkata dengan ekspresi paling lugu seorang siswa baru.

Senior itu sepertinya sudah malas berdebat denganku jadi dia hanya menjawab dengan nada malas.

setelah menarik dan menghebuskan nafas kasar dia lantas berkata
"Baiklah, Dengarkan. Setelah keluar dari Aula kau beloklah ke kanan, jalan terus sampai koridor kelas 12 setelah itu belok kiri, Uks terletak 3 ruangan setelah ruang pertama"

"Terima kasih" jawabku datar lantas berlalu meninggalkan Aula menuju Uks yang dimaksud. Yeah, meski sebenarnya aku sudah tau letak ruanganya aku hanya ingin membuat jengkel kakak kelas yang dari tadi sibuk mengoceh tak jelas itu.

Tap~tap~tap~tap

Koridor kelas 12 tampak lenggang, mungkin karena mereka sudah melaksanakan kewajiban mereka setelah 3 tahun menimba ilmu di sekolah ini, mempertanggung jawabkanya lewat UN dan mendengarkan hasil pengumuman kelulusan beberapa minggu lalu.

Entah apa sebenarnya yang membawaku menuju Uks disaat ada kantin yang lebih menarik.

Barangkali aku sudah gila, atau mungkin otakku berpikir ada sesuatu yang lebih menarik di ruangan berbau antiseptik itu dari pada kantin yang menyediakan banyak makanan.

Turn Back!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang