9. Kumis dan Kopiko

24 3 0
                                    

Huft.. setelah lama vakum, akhirnya Ra memutuskan untuk kembali nulis lagi :)

Sebelum baca mohon vote nya dulu ya..😘😚
Plis🙏
Sorry for typo✌

Happy reading...

Beberapa hari setelah kejadian kesalahpahaman yang aneh itu, semua berjalan seperti biasa, atau mungkin tidak. karena suasana kelas pagi itu lebih ramai dari biasanya, anak-anak sibuk berlarian kesana kemari, berseru membuat kegaduhan di dalam kelas. Satu dua bahkan nyaris terjembab kebawah kolong meja akibat berdesakkan dengan murid lain, jika saja mereka tidak pandai menjaga keseimbangan.

Kepanikan melanda kelas kami. Bukan karena ada yang berkelahi di kelas ataupun skenario kekerasan lainnya, tapi lebih buruk dari itu. Bagaimana bisa kami sekelas tidak ada yang mengerjakan tugas Bahasa Inggris? Oh, bukannya tidak ada. Ada, tapi hanya seorang. Neta.

Bagaimana mereka tidak panik, pertama: pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata ajaran pertama pagi ini, kedua: siapa pula yang berani tidak mengerjakan tugas dari salah satu guru killer di sekolah ini, dan berita buruknya, guru itu merupakan wali kelas kami. Cukup hanya dengan dua alasan itu mampu membuat kegaduhan pagi ini di kelas X Ipa 2.

Oh ya, apa aku sudah pernah bilang bahwa aku tidak terlalu pandai dalam pelajaran bahasa inggris? Jika belum, maka ku beritahu, aku benar-benar buruk.

For your information aku salah satu dari murid-murid yang membuat kegaduhan di dalam kelas. saat ini aku sedang sibuk menyalin tugas dari Neta -Masih ingatkan? Dia yang menjadi wakil ketua kelas saat voting kepengurusan kelas beberapa waktu lalu- meski harus berdesak-desakkan dengan teman yang lain.

tuk.. tuk.. tuk.. tuk...

terdengar langkah kaki yang berasal dari koridor depan kelas, sontak membuat seluruh penghuni X Ipa 2 diam tak berkutik selama beberapa detik, sebelum detik berikutnya salah satu anak berteriak "MISS RAHMI!!" Sebagai tanda berakhirnya keheningan untuk selanjutnya di tingkahi dengan gerak gesit anak-anak lainnya menuju ke bangku mereka masing-masing. Tanpa pikir panjang aku langsung duduk di bangku kosong tepat disamping Neta, yang kebetulan merupakan bangku terdepan di baris 2 setelah pintu masuk.

Sesaat setelah semua duduk dengan rapi di bangku maing-masing, sang pemilik langkah kaki menampakkan batang hidungnya di depan pintu.

Ah, yang benar saja, ternyata itu si Ryan dengan senyum jahilnya, berjalan santai dengan wajah tanpa dosanya. Sekilas aku melihat kakinya yang mengenakan sepatu pantofel bapak-bapak.

Huh, dia memang berniat mengerjai anak-anak sekelas sejak awal.

Kini dia berjalan kearahku, lantas membungkung untuk mensejajarkan wajah kami. Aku hanya bisa menatapnya bingung ketika tangan kanannya mengarah keatas bibirku lantas mengusapnya berulang-ulang dengan jari telunjuk dan jempolnya. Dari sini aku dapat melihat dengan jelas bibirnya menggumam sesuatu, tapi aku tidak tahu apa itu.

Beberapa detik kemudian, dia kembali berdiri tegak kemudian mengeluarkan sebungkus permen kopiko dari saku kemeja SMA-nya.

"Ini, untuk sarapan" seraya mengangsurkan permen kopiko itu ke arahku, masih dengan cengiran jahil yang masih setia bertengger di wajah tampannya.

Tapi eitss,, tunggu dulu. Aku mencoba mencerna kejadian beberapa detik lalu, sebelum akhirnya aku benar-benar sadar dan memberinya pelototan paling sangar milikku. Tapi dia hanya semakin tersenyum jahil.

"Miss Rahmi sepertinya sudah datang" bisiknya jahil, sambil sesekali melirik ke pintu masuk kelas.

"Alesan!" balasku sarkastik, mencoba memberitahukannya bahwa saat ini aku sedang marah.

"Hehehe... mending kamu selesain tugasmu, dari pada berdebat denganku. Oya, ngomong-ngomong aku suka kumis tipismu Ran" sambil berkedip jahil, Ryan beralalu dari hadapanku menuju kebangkunya. Yang diikuti masuknya Miss Rahmi dengan wajah angkuhnya.

Mampus! Mati aku...

Hai...😀 gimana bab ini? Bertele-tele? Alurnya lambat? Ato gaje alay? Sorry ya soalnya masih susah cari kata sma ide yang bagus dan pas jadi ya gitu deh, masih ababil (abal labil).

Maklum masih baru.

Di bab ini aku balikin pas awal Rany n doi ketemu, sampe nanti gimna mereka jadi deket di bab-bab selanjutnya. Oke itu aja deh.

Jangan lupa ninggalin jejak berupa vote n comment ya supaya aku lebih semangat lanjutin ni cerita😊

Ps* sorry for typo✌

*dari orang yg sebenarnya lagi ngejar deadline tugas


Makassar 14 Mei 2019
20:56 Wita

Turn Back!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang