9

42 2 0
                                    

...

Semakin dekat dan lebih dekat. Rasanya ingin sekali ku menjadi matanya, tak akan ku biar kan air mata kesedihan menetes di pipinya. Tapi kali ini adalah air mata kebahagiaan yang ku lihat pada matanya..

Aku tak bisa menahan diriku untuk tidak menangis di pelukannya..

"kau kenapa menangis Elin?" Bisiknya menenangkan ku

"karena kau menangis. Aku bisa merasakan setiap perasaan di hatimu Ben!!" Balas ku..

"berhentilah atau aku akan merasa bersalah Elin!!" Pintanya pada ku

"kau tidak bisa menghentikan tangis kebahagiaan kita Ben" Ucapku yang masih menangis di pelukan nya. "kau tau seumur hidup ku tak pernah ku merasakan cinta yang se tulus ini!!" Sambung Ben..

"begitu pun dengan aku Ben. Ku mohon jangan tinggal kan aku setelah ini" Ucapku yang sambil melepaskan pelukan kami dan menatap matanya

"itu tak akan pernah terjadi elin" Ucapnya dengan tulus dan memeluk ku lagi, tapi pelukan nya kali ini penuh dengan rasa yang emosional.

Ya rasa yang tak akan ingin melepaskan, rasa ingin saling memeiliki, rasa ingin saling membagikan kehidupan antara kami, rasa yang memimpikan kehidupan masa depan bersama..

Itu rasa yang sedang kami alami.

"aku butuh cinta mu untuk hidup ku Ben" Ucapku pelan..

"aku butuh hatimu untuk selalu menemani cinta ini" Balasnya dengan mengangkat dagu ku lalu mencium kening ku..

Aku memeluknya lagi seakan aku tak ingin kehilangan sesosok dirinya. Ku cium dada nya. Dia mengelus rambut ku yang tergerai..

...

Ben Lautner pov

Aku menemani gadisku sampai orang tuanya pulang. Aku khawatir meninggal kan dia sendirian di rumahnya. Elin tertidur dalam pelukan ku..

Ku gendong tubuh prefect nya ke sofa panjang. Ku baringkan tubuhnya dan membenarkan posisi tidur nya..

Ini sudah larut malam. Ujar ku dalam benak. Terdengar suara mobil. Pasti itu Mr.Tyson Arne dan Ms.Mel

"Menantu ku sangat baik menjaga putri ku" Ucap Ms.Mel

"maaf tadi aku hanya tak tega tante meninggal kan Elin tanpa ada orang di rumah selainnya. Aku pamit pulang om tante " Ucap ku..

Tyson memeluk Ben..

"terimakasih nak. Pasti orang tua mu mengajarkan banyak hal baik pada mu. Tapi sebelum pulang tolong bawah Elin kekamarnya!" Pinta tyson..

"ya dia sangat sulit tidur jika sudah bangun" Sambung Mel Ibu Elin

"baik.." Balas ku yang sambil mengangkat Elin. Dan membawanya ke kamarnya

Ku pandangi wajah polos nya saat tertidur. Membuat ku semakin menggilai nya. Ku naiki anak tangga satu persatu dengan sangat hati-hati. Tak ku biar kan gadisku terbangun.

Ku letakkan tubuh nya di atas kasur ber seprai merah tua. Hati-hati ku meletakkan nya. Ku selimuti tubuhnya. Tak akan ku biarkan nafsu setan merasuki tubuh ku..

Aku dengan cepat bergegas keluar dari kamarnya. Dan berpamitan pada calon mertua ku...

....

Next to 10

I live in your love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang