sixteen

5.5K 614 113
                                    

Jangan pernah mengambil keputusan saat kau di liputi dengan amara dan emosi karena yang akan tinggal hanya sebuah penyesalan yang mendalam

Detik berlalu menjadi menit
Berganti menjadi jam
Kemudian menjadi hari,minggu, bulan dan tahun
Waktu terus berlalu namun rasa hampa dan sakit ini tak juga berlalu

Waktu menujukan tepat jam 2 dini hari, kebanyakan orang mungkin sudah terlelap dengan balutan selimut tebal dan memeluk sebuah guling/orang terkasih terlelap dalam alam mimpi yang indah. Namun, berbeda dengan seorang namja yang tengah serius menatap leptop dan kertas2 di meja di depanya. Sesekali ia memijat keningnya saat merasakan kantuk.

"Hn" gumanya dengan manik musangnya menatap pada jam dinding di ruangan itu membuatnya menghelan nafas dan bergegas membereskan barang yang di anggap penting dan memasukan ke dalam tas kantornya.

Pintu sebuah mansion terbuka membuat semua lampu di ruang yang baru di pijak sang namja menyala dan terlihat seorang Yeoja parubaya tidak lebih tepatnya seorang nenek tua _-" tengah melipat tanganya di dada dan menatap tajam pada namja yang baru saja datang itu.

"Kenapa kau tidak datang? Kau tau Yuri menunggu di sana?!" seru sang nenek dengan marah pada sang namja.

"Aku sibuk"

"Kau hanya perlu meluangkan waktu beberapa jam saja!!! Mengertilah Yunho!!"

"Cukup!!! Harusnya halmeoni tahu aku tidak mungkin bisa bersamanya!!"

"Apa salahnya mencoba ingat umur mu Yunho, halmeoni hanya ingin melihat mu menikah dan halmeoni ingin menggedong seorang cicit saja" seru sang nenek dengan pelan.

"Aku tidak akan menikah dengan Yeoja mana pun Halmeoni!!! Halmeoni sangat tahu bukan" seru Yunho dengan tegas berjalan melewati sang nenek.

"Jung Yunho sampai kapan kau terus memikirkan namja jalang itu?! Ini sudah 6 tahun....."

"Mama hentikan jangan membuat keributan di rumah ku?!" seru seorang Namja Yang masih terlihat cantik di usia tuanya .

"Jung Heechul!! Kau berani berteriak di depan ku?"

"Mama!!!..."

"Heemie! Hentikan! Mama ku mohon sudah ini masih terlalu pagi untuk bertengkar!!" seru seorang namja Yang terlihat tegas dan datar menatap istri dan ibu yang selalu meributkan tentang perjodohan anak sulungnya.

Heechul merenggut kesal saat melihat suaminya selalu tidak bisa melawan ibunya itu. Dengan menggerutu kesal Heechul meninggalkan Halmeoni Jung dan suaminya di ruangan itu. Namun ia tidak berjalan ke arah kamarnya melaikan ke arah kamar putra sulungnya.

"Boo mianhae.. Bongoshipo Boo" Heechul menyadarkan tubuhnya pada dinding di samping pintu kamar anaknya selalu seperti ini, sepertinya sudah menjadi rutinitas putra sulungnya. Pagi pergi ke kantor sampai lalut ani sampai pagi seperti mesin robot saja dan saat pulang hanya mengurung diri di kamar sambil menatap 1 lebar foto usang.

Heechul sangat sedih melihat perubahan Yunho putranya 6 tahun Namun tak membuat putranya membaik setelah kehilangan malaikat cantik itu dari sisinya. Heechul sudah berusaha mengerakan dektetif ternama untuk mencari Namja cantik itu namun mereka tak pernah mendapat infor masih tentang keberadaab namja itu.

Butiran bening menuruni pipinya tak terbendung saat mendengar perkataan putra sulungnya. "Aku lebih memilih putra ku 6 thn lalu hyungie dari pada melihatnya seperti ini, aku.. Aku lebih baik memberikan marga ku padanya agar eommonie tidak terus mekan Yunho-ku untuk menikah.." perkataan Heechul terputus saat sang Suami mendekapnya dengan erat.

"Jika ada kesepatan, aku.. Aku mau menukar apa pun juga untuk melihat Yunho-ku tersenyum lagi" bisikan Heechul dalam dekapan mr.Jung . tampa mereka sadari seorang namja dengan manik bambinya menatap dengan mata berkeca2.

Love Me (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang