FOUR

7.8K 749 21
                                    

Langit gelap berkabut menutupi beribu bintang yang bersinar,mata telanjang mungkin tak akan bisa melihat sinar bintang yang berkelip saat langit berkabut. Di sebuah rumah mewah tepatnya balkon rumah mewah tersebut. Terlihat seorang Namja paru baya tengah menatap langit berkabut tampa terlihat berbintang. Matanya menatap seduh ke arah langit dengan pikiran entah melayang kemana. Helan nafas kecil Ia lakukan namun tak membuatnya tenang. Sudah 17 tahun dari pristiwa pilu itu terjadi tapi rasa sakitnya masih sangat membekas di dalam hatinya dan penyesalan yang mendalam semakin terasa menyesakkan. Ingin rasanya Ia kembali ke masa lalu dan melarang Yeoja itu untuk pergi dan menentang keluarganya tapi semua itu tidak mungkin terjadi.

"Oppa waktunya makan malam, wonnie sudah menunggu kita di bawah" seorang Yeoja paru baya namun masih terlihat cantik dan anggun mendekati Namja parubaya yang tengah berdiri di pinggir balkon kamar mereka. Sang namja hanya melirik sekilas dan melangkah keluar.

"Oppa ini sudah 17 tahun, kenapa Oppa masih tidak menerima Ku? Apa Oppa tidak kasian pada Wonnie? Putra kita?" seru Yeoja itu berhasil membuat sang Namja berhenti melangkah.

"Di mata ku... Kau hanya seorang Yeoja jahat yang tega menjebak ku dan menghianati sahabat dan kakanya sendiri!Dan menurut ku kaulah yang lebih pantas di sebut Yeoja Jalang dari pada dia!" seru sang Namja dengan dingin tampa meliriknya.

Saat pintu kamar di buka oleh sang Namja paru baya, Ia sedikit terkejut karena seorang Namja muda tengah berdiri di depan pintu kamarnya dan menatapnya dengan mata yang mengisaratkan kemarahan dan benci.

"Kenapa Appa selalu membuat Umma sedih? Dan kenapa Appa selalu mencari Yeoja Jalang itu! Padahal kami keluarga mu Appa! Kenapa Appa selalu membela Yeoja yang membuat Umma bersedih! Padahal dia hanya YEOJA JAL..."

PLAKK

Tamparan keras di terima Namja lebih muda sebelum Ia menyelesaikan katanya.
"Oppa apa yang kau lakukan? Kau menyakiti Wonnie!" seru Sang Yeoja berlari memeluk putranya yang baru saja di tampar sang Suami.

"Aku tidak pernah mengajarkan Mu untuk berbicara tidak sopan dan mencela orang lain Siwon!" seru sang Namja paru baya atau yang lebih di kenal sebagai MR. Choi ayah dari seorang Choi Siwon yang baru saja Ia tampar.

"Appa menampar ku? Hanya karna Yeoja itu? Appa aku putra mu sedangkan Yeoja itu orang Asing yang ingin merebut Appa dari ku dan Umma" seru Siwon dan di respon dengan pelototan tajam dari Mr.Choi sedangkan Mrs.Choi hanya menangis dan memeluk putra semata wayangnya.

"Wonnie hentikan ini bukan salah Appa mu, hentikan nak. Oppa maafkan wonnie" seru Mrs.Choi menatap Mr.Choi yang sudah mengangkat tangan untuk menampar Siwon kembali.

"Entah apa yang kau kata soal Yuna sampai dia membenci Yeoja malang itu." seru Mr.Choi berjalan melewati Mrs.choi dan putranya dengan ekpresi datar. Ah sepertinya Mr.Choi akan kembali melakukan perjalan Bisnis dalam jangka waktu yang lama. Siwon menatap punggung sang Appa dengan marah.

"Umma kenapa selalu membela Appa? Dia dan Yeoja itu jahat Umma"seru Siwon menatap sang Umma dengan serius.

"Sttt ini bukan salah Appa mu Wonnie" seru Mrs.choi dengan sedu.

"Aku bersumpah Umma! Aku akan membuat Yeoja itu menderita dan menyesal telah mengenal keluarga kita!" seru Siwon sambil melepas pelukan sang Umma dan berjalan kearah tempat Ia menyimpan kunci mobilnya.

"Wonnie kau mau kemana nak? Ini sudah malam sayang jangan lakukan hal yang aneh-aneh sayang" seru Mrs.choi namu tidak di hiraukan oleh Siwon.

Siwon mengendarai mobilnya dengan kecepatan 120km/jam (itu udah cepat atau ngebut?) menerobos semua lampu merah dan menghiraukan aturan lalulintas. Mobil siwon melaju kearah pinggir kota tepatnya kesebuah flat kumuh  di pinggir kota. Matanya menatap tajam pada seorang Yeoja yang baru masuk ke dalam flat yang sejak tadi Siwon awasi.

Love Me (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang