Juni 2017Dor!!!
Sebuah timas panas ditembakkan tepat mengenai kepala seorang wanita berusia sekitar 38 tahun. Seketika, tubuh wanita itu tergeletak tak berdaya dengan mata masih terbuka dan darah makin mengucur.
Seorang pria yang berusia sekitar 40 tahun, yang berdiri tepat di belakang wanita tadi, jatuh berlutut sambil menangis lalu merengkuh tubuh istrinya yang mulai dingin dan pucat. Baru saja direngkuh dalam dekapan, timah panas kembali diluncurkan dan kali ini sukses menembus tulang tengkorak si pria.
Ruangan yang semula cerah karena lampu yang terang menyala dan tembok yang bewarna putih gading, kini berbau amis dan penuh bercak darah.
Sepasang suami istri tadi tewas berpelukan tepat di tengah ruangan yang seperti ruang kerja ini. Dengan sebuah meja kayu dan lukisan besar di salah satu sudutnya.
Si penembak, melihat targetnya sudah tewas, menarik kembali pistolnya dan memasukkan ke dalam kantong khusus yang terpasang di ikat pinggangnya. Rekannya, yang sedari tadi bersiaga, datang dan mengurus sisa-sisa pekerjaan mereka supaya tidak menimbulkan kecurigaan warga sekitar.
Berjalan keluar meninggalkan ruangan tadi, ia menyalakan walkie talkie dan memberi kabar status terakhir kepada orang yang ada di sebrang hubungan.
"Misi selesai--", melirik sekilas rekannya yang masih sibuk membungkus dua jenazah tadi dalam kantung.
"--Tuan dan Nyonya [Last Name] sudah tewas."
--------------------------
Mintaka
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Trilogi Sabuk Orion #3 - Mintaka
FanfictionAgent AU! Aku menunduk, menangkupkan kedua tanganku, dan memejamkan mata Setiap malam, Aku menengadah, mengarahkan wajahku ke cakrawala, menatap Bima Sakti yang gagah melintang Setiap malam, Aku berdoa, aku bersimpuh, aku pasrah... Aku memohon, Waha...