Keterangan :
(R/L/N) = Random Last Name
-----------------------
Mei 2019
Lima bulan sudah (Name) hilang. Lebih tepatnya, kabur entah kemana.Adik (Name) sangat terpukul. Tiga bulan awal semenjak kakaknya kabur, ia stres. Makan susah, diajak keluar rumah tidak mau. Adik (Name) keluar rumah hanya untuk kuliah, itu pun di kampus seperti orang yang niat-tidak-niat-buat-ke-kampus.
Memasuki bulan keempat, pacar adik (Name) mulai jengah dengan (Sister's Name) yang sudah terlihat 'hidup segan mati tak mau'. Ia memarahi dan menasihati (Sister's Name) habis-habisan, sampai membuat mereka tampak seperti berantemnya seorang suami yang memergoki istrinya selingkuh.
(Sister's Name) seolah-olah tersadar dari hipnotis. Ia yang awalnya melakukan aktivitas layaknya mayat hidup, seketika itu juga seluruh inderanya mulai bekerja lagi. Adik (Name) hanya menatap pacarnya, tapi tidak mendengarkan segala apa yang pacarnya katakan. Pikirannya mengulang kembali bagaimana dirinya selama tiga bulan awal semenjak kakaknya kabur.
Mengetahui dirinya sudah merepotkan orang lain, tangis (Sister's Name) pecah. Ia jatuh beringsut ke lantai, menangis sesenggukan sejadi-jadinya. Manik biru kehitaman milik pacar adik (Name) melebar. Ia hentikan celotehannya lalu berlutut di depan adik (Name) dan memegang kedua pundak (Sister's Name).
Melihat pacarnya tak berhenti menangis, pria berambut hitam itu lantas membawa adik (Name) ke dalam pelukannya. Memeluknya erat sembari mengucapkan kata 'maaf' dan 'semua akan baik-baik saja' hingga adik (Name) tertidur dalam dekapan pacarnya.
Hal yang sama juga berlaku bagi pacar (Name). Untuk kasus Kuroo, ke-stres-annya hampir mengganggu pekerjaannya, baik sebagai pelayan kafe maupun agen rahasia. Berbeda dengan adik (Name) yang masih bisa me-maintenance urusan kuliah dan organisasinya.
Kuroo tersadar saat temannya yang seperti burung hantu menghajar wajahnya. Kuroo yang tak terima lantas balik pukul dan mereka berdua terlibat baku hantam. Keduanya selesai setelah mereka merasa lelah dan wajah hingga tubuh mereka sudah dipenuhi lebam. Dibanding fisiknya yang dipenuhi luka memar, Kuroo lebih sakit di psikis, dihatinya.
Setelah perkelahian itu, Kuroo bertekad untuk memfokuskan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk mencari (Name) lalu membawanya pulang. Temannya yang diketahui bernama Bokuto itu bahkan langsung bersedia membantu sebelum Kuroo meminta.
Meskipun mereka berkelahi sampai babak belur, hal itu tidak membuat persahabatan mereka renggang. Namun malah sebaliknya, mereka berkelahi untuk menyadarkan satu sama lain atas kesalahan yang mereka buat. Bukan karena benci, tidak suka, atau bahkan dendam.
Pertengahan bulan keempat semenjak (Name) kabur, proses pencarian dimulai. Pertama, adik (Name) datang ke kampus tempat kakaknya menjadi asisten dosen. Adik (Name) tanya pada staf fakultas, katanya mereka hanya mengetahui kalau kakaknya ambil cuti mengikuti pelatihan kerja di luar negeri selama satu tahun.
Staf fakultas tersebut tanya balik, kenapa (Sister's Name) bisa tidak tahu padahal (Name) kakak kandungnya sendiri. Adik (Name) keringat dingin. Ia tak bisa bilang kalau sebenarnya kakaknya menolak tawaran pelatihan tersebut dan memilih kabur entah kemana.
(Sister's Name) dengan cengiran tanpa dosa hanya membalas, "hehe.. maaf saya lupa kalo kakak saya ke luar negeri. Permisi."
Adik (Name) pergi dari kantor fakultas dengan agak terburu-buru. Ia tak menyangka kakaknya sudah merencanakan semuanya, bahkan sampai ambil cuti dari kampus dengan alasan ikut pelatihan. (Sister's Name) tahu kakaknya pernah mendapat tawaran pelatihan tersebut tapi akhirnya ditolak. Sekarang malah digunakan sebagai alibi untuk ambil cuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trilogi Sabuk Orion #3 - Mintaka
FanfictionAgent AU! Aku menunduk, menangkupkan kedua tanganku, dan memejamkan mata Setiap malam, Aku menengadah, mengarahkan wajahku ke cakrawala, menatap Bima Sakti yang gagah melintang Setiap malam, Aku berdoa, aku bersimpuh, aku pasrah... Aku memohon, Waha...