17 November 2018
"Mmmhhhhh" Desah (Name) menggeliat asal. Meregangkan persendiannya yang kaku sembari berputar ke kanan dan ke kiri hingga berakhir dalam posisi tengkurap. Diam sejenak dalam posisi badan masih meregang, (Name) menggerak-gerakkan tangannya mencari benda sakral people zaman now.
Apalagi kalau bukan smartphone.
Dirasa tangannya meraba sebuah benda kotak dingin, ia ambil benda itu dan dibuka sebelah netra (eye color)nya. Mendapati tak salah ambil, lantas mengusap kunci layar utama guna melihat jam masih menunjukkan pukul delapan pagi.
Ditutup kembali smartphonenya dan hendak melanjutkan tidur nyenyaknya. Akan tetapi, panggilan alam memanggil (Name). Dengan berat hati, ia turun dari kasur lalu berjalan dengan agak tidak niat menuju kamar mandi.
Membuka pintu kamar mandi, mendapati seorang pria berusia sekitar 24 tahunan tengah menggosok gigi di depan cermin wastafel. Sebuah handuk merah bertuliskan "NEKOMA" bewarna putih bertengger di pundak kanannya. Rambut hitam yang biasanya urak-urakkan turun akibat masih basah.
Bulir-bulir air beberapa masih menuruni wajah tampannya, menuju ke leher, lalu tubuh bagian atasnya yang terbuka.
"Kamu masih lama?" Tanya (Name) masih setengah sadar.
"Hanya sikat gigi setelah itu selesai", jawab Kuroo singkat melanjutkan kegiatan sikat giginya.
"Keluar dulu sana, aku mau pipis." Tanpa babibu, Kuroo keluar dari kamar mandi. Tak peduli ia hanya menggunakan celana pendek dan handuk yang tersampir dipundaknya. Toh ini juga rumahnya.
Rumah Kuroo? Ya, sudah tiga hari belakangan ini (Name) menginap di rumah Kuroo. Ada angin lewat atau entah kesambet apa, secara tiba-tiba Kuroo meminta--lebih tepatnya merengek--(Name) untuk menginap dirumahnya.
Ketika ditanya, Kuroo hanya menjawab bahwa ia kangen dengan (Name). Itu tidak sepenuhnya salah. Kuroo hanya ingin (Name) menemaninya hari ulang tahunnya yang ke-24.
(Name) memaklumi sifat pacarnya yang kadang kelewat manja. Tuntutan pekerjaan lah yang membuat waktu kebersamaan mereka berkurang. Kuroo dengan perkerjaannya sebagai pelayan kafe sekaligus agen rahasia dan (Name) sebagai asisten dosen membuat keduanya sibuk selalu.
Jika kalian bertanya, mereka tidur satu kamar atau tidak. Jawabannya adalah iya. Di rumah Kuroo, ada satu kamar cadangan khusus tamu. Namun Kuroo bersikukuh membujuk (Name) untuk tidur satu kamar dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trilogi Sabuk Orion #3 - Mintaka
FanficAgent AU! Aku menunduk, menangkupkan kedua tanganku, dan memejamkan mata Setiap malam, Aku menengadah, mengarahkan wajahku ke cakrawala, menatap Bima Sakti yang gagah melintang Setiap malam, Aku berdoa, aku bersimpuh, aku pasrah... Aku memohon, Waha...