Altair

315 34 3
                                    


Tahun Baru 2019

Ahh.. tahun baru. Biasanya identik dengan kembang api, keceriaan, barbeque, dan kebersamaan. Malam pergantian tahun selalu digunakan sebagai ajang begadang dan berpesta berjuta umat manusia di muka bumi.

Alih-alih senang, malam pergantian tahun kali ini sepertinya harus dilalui dengan pahit oleh sepasang anak manusia berikut.

Ada apa gerangan? Mari kita lihat kejadiannya dengan seksama.

-------------------

Belakangan ini, (Name) sering terlihat berkonsultasi dengan seseorang tentang masalah kedua orang tuanya. Seseorang ini, tak lain dan tak bukan adalah salah satu dosennya. Yang masih ada hubungan kerabat dengan (Name).

Jika kalian masih ingat saat suatu malam (Name) berkunjung ke rumah bibinya, dosen ini adalah suaminya. Yang berarti adalah paman (Name) sendiri.

Sama-sama berkecimpung di dunia hukum dan sama-sama tahu masalah yang dihadapi mendiang orang tua (Name). Pamannya bilang, kalau masalah ini sudah sampai di tangan agen rahasia pemerintah. Sehingga, kerahasiaan dari kasus tersebut haruslah sangat dijaga dan tidak sembarangan orang boleh tahu.

Bahkan (Name) sempat dikatai nekat oleh pamannya sendiri ketika ia menunjukkan fotokopian dokumen kasus ayahnya.

Paman (Name) sendiri tidak terkejut ketika di suatu sore keponakannya datang dan mengajaknya untuk membahas hal ini. Saat (Name) menginap dirumahnya, ia sedang dinas di luar kota. Ketika ia kembali, ia diberitahu oleh istrinya kalau (Name) sudah tahu akan kasus ayahnya. Di saat itulah pamannya baru kaget.

Proses konsultasi berjalan agak rumit karena ini termasuk kasus rahasia yang tak boleh terangkat ke publik. Sedangkan (Name) ingin mendapat kejelasan dan keadilan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Kejelasan tentang kondisi orang tuanya dan keadilan karena ayahnya digunakan sebagai kambing hitam.

Yang pada akhirnya, diambil sebuah kesepakatan. Dimana kesepakatan tersebut intinya adalah (Name) meminta pertanggungjawaban dari pihak agen rahasia, dalam hal ini adalah pacarnya, dan apabila pihak agen rahasia masih bungkam, maka pilihan kedua terpaksa dilaksanakan. Walaupun pilihan kedua ini sangat ditentang oleh pamannya sendiri.

(Name) sebenarnya hanya ingin tahu semua yang sebenarnya terjadi, tak kurang dan tak lebih. Tapi jika ia tidak berhasil mengetahui semua tentang kasus ayahnya, ia dengan kemauan sendiri nekat menerima ganjaran demi membersihkan nama keluarga (Last Name)

Keputusan itulah yang membuat pamannya menentang habis-habisan hingga membuat mereka ribut hampir seharian.

Di sisi pamannya, (Name) dan adiknya adalah titipan dari mendiang kakak iparnya. Mereka tidak akan suka jika kedua putri mereka kenapa-napa. Tapi di sisi (Name), ia tidak akan tenang sebelum ia benar-benar bisa membuka tabir yang selama ini ditutupi dari ia dan adiknya.

Kalaupun tak bisa membuka tabir tadi, ia masih tidak akan tenang sebelum bisa membayar kesalahan orang tuanya. Meskipun (Name) tahu itu bukan salah mereka, tetap saja hitam di atas putih menunjukkan nama mereka.

Karena itulah, malam ini (Name) hendak menemui Kuroo untuk meminta penjelasan. Dokumen itu ada di rumahnya, yang pastinya Kuroo ikut terlibat dan tahu seluk beluk mengenai kasus ini.

(Name) sudah mengabari kalau ia malam ini akan datang, hanya saja tidak bilang jam berapa. Jadi, Kuroo kira (Name) datang agak malam dan menyuruhnya langsung masuk berhubung (Name) punya kunci cadangan rumah Kuroo.

Trilogi Sabuk Orion #3 - MintakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang