Previous story
"HYUUUUNG!! Taeyong hyung!!!"
"Ada apa?"
"Gawat. Ikut aku sekarang!"
"Apanya yang gawat?"
"Martha kau ikut juga. Kau kan yang lebih senior dibanding kita."
"Ehm Mark, sebenarnya kenapa?"
"Ugh Lee Jeno itu adikmu kan kak? Adikmu yang bukan demigod?"
"Iya. Memangnya Jeno kenapa? Dia 'kan harusnya sibuk sekolah di Seoul."
"Aduuuh, kalau dia bukan demigod kenapa bisa ada di pondok Hera?"
- - - - -
Kita bertiga lari menuruni bukit menuju pondok Hera. Disana sudah ramai. Anak-anak penasaran karena suara teriakan dan tangis yang terus menerus terdengar.
"Awas awas-"
Aku menyuruh mereka menyingkir agar kami bertiga bisa masuk.
"Jeno!"
"TAEYONG HYUUNG!!"
Taeyong langsung memeluk Jeno yang kini menangis. "Hyung ini dimana? Kenapa aku ada disini? Aku bahkan nggak bisa turun dari tempat tidur ini."
"Diam dulu, jangan menangis," ucap Taeyong untuk menenangkan adiknya.
But, what?
Aku langsung menatap Jackson yang berdiri tak jauh dari tempat tidur.
"Sebenarnya ini ada apa?"
Jackson menghela nafas, "Aku sedang beres-beres tadi. Lalu aku dengar teriakan minta tolong dari sini. Aku buru-buru masuk, dan dia sudah ada disana,"
"Lalu?"
"Jelas aku kaget saat dia bilang nggak bisa turun dari tempat tidur. Aku tadi mencoba membantunya, tapi nggak bisa. Rasanya seperti ada tali tak kasat mata yang menahannya tetap berada disana."
"Jeno, sebelumnya kau ada dimana?" tanyaku.
Dia tampak ragu saat berkata, "kayaknya tadi aku tertidur di ruang musik sekolahku." Lalu dia menatap Taeyong, "karena disini ada Taeyong hyung, apa ini asrama tempat tinggal hyung tinggal?"
Taeyong hanya mengiyakan.
"Aku takut. Mama pasti mencariku," gumam Jeno.
Aku melihat ke arah pintu pondok. Disana Mark mencoba mengusir 'penonton dadakan' yang terus berdatangan.
Aku bersandar di tiang penyangga atap pondok. Otakku terlalu sakit untuk berpikir berat. Misiku yang baru kuselesaikan dua hari yang lalu membuat fisik dan batinku terlalu lelah.
Ah ya, aku lupa bilang. Terkadang kami para demigod mendapat misi tertentu. Kami berkelana di dunia luar untuk mendapatkan sesuatu atau melaksanakan perintah dewa tertentu.
Dengan begitu, otomatis kami terkadang harus bertarung dengan monster yang mungkin mengganggu perjalanan kami. Dan itu melelahkan.
Itulah mengapa aku kesal saat Jaebum minta tolong padaku tadi.
Hey. Ngomong-ngomong soal Jaebum, dia dimana ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMIGOD
Fantasy"So, who am I?" "Demigod." "What's that?" "Human-Deity halfblood." "What?!!" "What?" Inikah istilah untuk seorang blasteran antara manusia dan... dewa? dellthakim copyright © 2017